Liputan6.com, Jakarta - Sudah mencoba, lagi dan lagi, namun hubungan asmara tak jua berjalan sesuai harapan. Apa yang salah? Apa yang kurang? Pertanyaan-pertanyaan itu terus menghantui Anda di tengah upaya menyembuhkan luka hati.
Menemukan akar penyebab, refleksinya tak hanya faktor eksternal, tapi juga internal. Diana Mandell, seorang pelatih kencan profesional, mengatakan, pertama-pertama, Anda harus membenahi persepsi pribadi.
Advertisement
Baca Juga
"Karena bila Anda tak punya perasaan positif atau produktif tentang diri sendiri, hubungan asmara akan tak berarti, bahkan berbahaya bagi kesehatan Anda. Ini bukan spekulasi maupun teori, melainkan fakta ilmiah," ucapnya dilansir dari laman Yourtango, Selasa, 31 Maret 2020.
Upaya ini bisa dimulai dengan cara-cara sederhana, seperti diam sejenak untuk bertanya pada diri sendiri, 'Apakah saya benar-benar bahagia?', 'Apakah diri saya cukup membuat saya sendiri bahagia?'.
Dengan menjawab pertanyaan itu dan berproses bersamanya, perlahan Anda akan sadar bahwa kebahagiaan memang berasal dari dalam diri dan memperluas ruangnya dalam sebuah hubungan asmara.
"Faktor eksternal kebahagiaan itu bisa direnggut semudah menjentikkan jari," kata Mandell.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Langkah untuk Menemukan Kebahagiaan dalam Diri
Kabar bahagianya, saat Anda sudah bisa menemukan kebahagiaan yang bersumber dari diri sendiri, secara tak langsung Anda akan menarik seseorang yang bisa menambah kebahagiaan dalam jangka waktu panjang.
Kendati demikian, ucapan memang lebih mudah ketimbang benar-benar melakukan. Karenanya, Mandell menyarankan Anda untuk meluangkan waktu melihat jauh ke dalam diri. Apa sebetulnya masalah yang harus diatasi dan bagaimana.
Sebagai langkah awal, kenali waktu Anda tak baik-baik saja dan hadapi itu dengan setegas mungkin. Jangan cari pelarian, jangan menyembunyikan perasaan tersebut, dan jangan menunggunya berlalu begitu saja.
Anda harus cari solusi agar masalah yang membuat Anda tak bisa bahagia dengan diri sendiri selesai saat itu dan tak jadi duri di kemudian hari. Tanamkan persepsi bahwa Anda berhak bahagia dengan cara-cara yang benar, tanpa mengorbankan perasaan serupa pada orang lain.
Â
Advertisement