Sepasang Turis Rusia Tinggal di Gua Gara-Gara Tak Bisa Pulang dari Thailand

Tak hanya tak bisa pulang, turis Rusia itu juga jadi korban pencurian di Thailand.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 22 Apr 2020, 21:01 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 21:01 WIB
Ilustrasi gua.
Ilustrasi gua. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang turis Rusia terpaksa tinggal di sebuah gua gara-gara tak bisa kembali ke negaranya imbas pandemi corona COVID-19. Mereka mendirikan tenda di pintu masuk gua yang berada di Teluk Tonsay, Krabi, Thailand.

Pejabat setempat mendengar berita itu dari warga lokal. Turis itu diidentifikasi sebagai orang Rusia yang berusia sekitar 30 tahun.

Dikutip dari The Thaiger.com, Rabu (22/4/2020), pasangan suami istri itu akhirnya diajak ke Kantor Polisi Wisata Ao Nang untuk diinvestigasi lebih lanjut. Kepada polisi, mereka mengaku datang ke Krabi untuk mengunjungi Pantai Railay sebagai agenda liburan di Thailand.

Mereka tiba di Thailand lebih dari dua bulan lalu. Pada bulan lalu, pasangan tersebut sempat mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kamera dan drone miliknya yang hilang dicuri. Namun, polisi kesulitan melacak barang-barang yang hilang sehingga pasangan turis Rusia itu terpaksa merelakannya begitu saja.

Mulai April, pemerintah setempat menerapkan aturan keamanan baru dengan menurut sejumlah hotel di dan sekitar Krabi. Karenanya, pasangan turis itu tak memiliki tempat tinggal. Mereka juga tak mengenal siapa pun di sana sehingga mereka mencari cara bertahan hidup hingga situasi membaik.

Pasangan Rusia itu lalu menemukan gua di Teluk Tonsay. Mereka mendirikan tenda di dalam dan tinggal di sana sejak itu.

 

 

Bagaimana Kondisi Kesehatannya?

Ilustrasi dinding gua.
Ilustrasi dinding gua. (iStockphoto)

Petugas selanjutnya membawa kedua turis itu ke rumah sakit swasta di Ao Nang untuk dicek kesehatannya. Mereka dinyatakan sehat tanpa mengalami demam ataupun gejala terjangkit Covid-19.

Saat polisi menanyakan rencana mereka selanjutnya, pasangan itu mengatakan tidak bisa pulang ke Rusia hingga kondisi pandemi membaik. Akhirnya, polisi membawa mereka ke salah satu dari empat hotel di Krabi yang tetap dibuka untuk menampung para wisatawan yang terdampar. 

Kedutaan Besar Rusia di Thailand juga sudah diberitahu tentang warga negaranya terkait bantuan lanjutan bagi mereka dan menginformasi perkembangan situasi. 

Kedua turis itu bukanlah kasus pertama yang menimpa warga Rusia di Thailand. Sebelumnya, tiga warga Rusia terdampar di Phuket dan terpaksa tidur di krematorium di sebuah kuil setelah penerbangan mereka dibatalkan.

Beruntung, salah satu pemilik hotel membuka pintu untuk mereka sehingga kini ketiganya tinggal gratis di sebuah resor. Dikutip dari Khaosod English, sekitar 20.000 warga Rusia terjebak di Thailand akibat pembatasan akses di berbagai negara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya