Liputan6.com, Jakarta - Makanan kurang sehat seperti junk food atau makanan cepat saji terkadang bisa membuat Anda ketagihan. Terutama di saat pandemi seperti sekarang ini.
Anda mungkin lebih memilih memesan makanan cepat saji karena lebih praktis, harganya cukup terjangkau dan bisa dipesan secara daring tanpa harus keluar rumah.
Makanan manis dengan karbohidrat memang bisa membantu pelepasan zat kimia bahagia atau disebut serotonin. Zat ini juga memainkan peran penting dalam menghasilkan perasaan senang dan bahagia.
Advertisement
Baca Juga
Umpan balik positif otak inilah yang kerap menjadi alasan Anda kembali ke kebiasaan konsumsi junk food secara terus menerus padahal hanya kepuasan sementara yang Anda didapat. Walau memang sebagian dari Anda tahu sisi buruk makanan ini untuk kesehatan, tapi tetap saja sering mengonsumsinya.
Meski begitu, sebenarnya ada cara untuk setidaknya mengurangi konsumsi makanan tak sehat ini, termasuk saat Ramadan dan pandemi seperti sekarang. Dilansir dari Medical Daily, berikut kiat untuk menahan godaan junk food.
Berolahraga
Terdengar klise, tapi harus diakui kalau berolahraga punya banyak manfaat bagi kesehatan kita. Termasuk juga untuk mengalihkan godaan mengonsumsi junk food.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada 2015, jalan cepat selama 15 menit bisa menurunkan hasrat menyantap kudapan tidak sehat seperti junk food.
Buat rencana
Anda bisa menentukan hari curang (cheating day) atau waktu untuk memuaskan sebagian keinginan Anda pada kudapan tak sehat. Ini bisa memudahkan Anda mengikuti rencana diet sehat.
Terhidrasi dengan cukup
Setiap kali Anda menderita rasa lapar dan ingin junk food, minumlah air, terutama air putih, dan pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum 64 ons air setiap hari.
Kalau saat ini Anda sedang menjalani pola diet tertentu, minumlah air putih setiap kali Anda merasa lapar, bahkan setelah mengonsumsi makanan.
Hindari pemicu
Saat orang merasa stres, tertekan dan kesepian, maka memicu ingatan yang terkait dengan makanan tertentu. Pemicu sensorik, baik itu bau atau visual, juga bisa membuat orang memanjakan mulutnya.
Waspadai pemicu-pemicu seperti ini, terutama selama pandemi corona Covid-19. Ingatlah selalu, makanan tidak dapat menggantikan dan mengubah perasaan tidak bahagia Anda.
Advertisement