29 Kawasan Wisata Alam Siap Dibuka Bertahap di Masa New Normal

Kawasan pariwisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat resiko Covid-19 yang paling ringan

oleh Henry diperbarui 22 Jun 2020, 22:02 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 22:02 WIB
Bukit Pencu, salah satu tempat wisata alam populer yang terletak di jajaran Pegunungan Kendeng.
Bukit Pencu, salah satu tempat wisata alam populer yang terletak di jajaran Pegunungan Kendeng. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut masa new normal, beberapa tempat wisata sudah bisa dikunjungi wisatawan. Termasuk salah satunya wisata konservasi alam yang akan dibuka secara bertahap.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberi izin kepada sektor pariwisata alam untuk dibuka kembali secara bertahap di tengah upaya adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan izin tersebut hanya diberikan kepada kawasan pariwisata alam yang berada di 270 kabupaten atau kota yang berada di zona hijau dan kuning.

"Kawasan-kawasan wisata alam yang direncanakan akan dibuka secara bertahap berbasis ekosistem dan konservasi dengan tingkat resiko Covid-19 yang paling ringan," ucap Doni saat Live Press Conference Gugus Tugas terkait Rencana Pembukaan Kawasan Pariwisata Konservasi, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Doni menambahkan, kawasan pariwisata alam itu meliputi wisata bahari, konservasi perairan, wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa, geopark. Lalu ada kawasan pariwisata alam nonkawasan konservasi terdiri dari kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

Kawasan pariwisata alam tersebut bisa dibuka secara bertahap sampai dengan batasan pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas normal.

"Pelaksanaan protokol kesehatan agar dilakukan secara disiplin supaya perekonomian yang berjalan berdampak untuk masyarakat. Kita bisa contoh Bali dan Banyuwangi yang sudah menerapakan protokol kesehatan dengan baik," terangnya.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, industri pariwisata harus dapat membangun kepercayaan wisatawan. Pariwisata bergantung kepada kepercayaan wisatawan domestik. Jadi, pariwisata harus dapat memberikan rasa aman, sehat, dan nyaman.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dibuka Secara Bertahap

Libur Panjang, Warga Padati Kawasan Kebun Binatang Ragunan
Warga bersiap memasuki lajur pintu masuk kawasan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Minggu (30/12). Libur panjang jelang pergantian tahun dimanfaatkan warga untuk berlibur di kawasan Kebun Binatang Ragunan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Jangan sampai terjadi peningkatan kasus. Kita bisa dengan cepat memperbaiki protokol kesehatan, tetapi membangun kepercayaan sangat lama dan bukan hal mudah. Kalau tidak hati-hati bisa berdampak buruk. Semoga kita bisa laksanakan protokol kesehatan, produktif, dan aman dari Covid-19," ucap Wishnutama dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan, berdasarkan hasil kajian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah tercatat ada 29 taman nasional dan wisata alam yang akan dibuka secara bertahap.

"Pembukaan diproyeksikan mulai saat ini sampai pertengahan Juli 2020. Beberapa lokasi ini bisa dibuka secara bertahap," jelas Siti Nurbaya.

Menurutnya, adapun beberapa taman nasional dan wisata alam yang dibuka secara bertahap ada di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Bali.

"Wisata alam ini sedang diikuti perkembangannya dan bisa dibuka tergantung ketentuan Covid-19 dan gugus tugas. Yang penting dari ini semua adalah protokol kesehatan Covid-19 mutlak dilakukan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya