Bila Tak Bisa Katakan Iya pada 2 Pertanyaan Ini, Akhiri Hubungan Asmara Anda

Dengan menjawab dua pertanyaan ini, Anda bisa mengetahui apa yang benar-benar Anda butuhkan dalam sebuah hubungan asmara.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Jul 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi relationship. (dok. pexels.com/Jasmine Wallace Carter)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah saya harus berpisah darinya? Pertanyaan itukah yang tengah mengganggu hari-hari Anda? Memang bukan satu keputusan mudah menyudahi hubungan asmara. Harus ada pertimbangan dan dilakukan dengan pikiran sejernih mungkin.

Pertimbangan ini sebaiknya dipikirkan sendiri, supaya tak menyesal kemudian. Karena, tak ada satu orang pun yang sebenarnya punya kuasa untuk mengambil keputusan ini, kecuali diri Anda sendiri.

Dalam tahapan awal, menurut internasional relationship coach, Clayton Olson, seperti dilansir dari laman Yourtango, Jumat, 3 Juli 2020, coba jawab dua pertanyaan ini dulu. Bila bukan iya yang jadi jawaban, Anda disarankan putus dari pasangan.

Pertanyaan Pertama: Bila bisa memutar waktu, apakah Anda akan tetap memilih hubungan ini?

Dengan kata lain, pertanyaannya adalah apakah Anda berada dalam sebuah hubungan karena telah berkomitmen padanya, atau berat pada waktu yang sudah dihabiskan. Jangka waktu sekian lama itu kemudian membuat Anda merasa sia-sia bila harus mengakhiri hubungan.

Kekuatan pertanyaan ini akan membuat Anda tahu apa yang benar-benar Anda butuhkan sekarang di dalam hubungan. Jawab dengan jujur membuat Anda bisa mengevaluasi apakah Anda bertahan karena alasan yang benar.

Petunjuknya, investasi waktu bukanlah alasan tepat untuk mempertahankan hubungan asmara dengan pasangan. Harus ada alasan lebih kuat dalam ikatan kalian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertanyaan Kedua: Bila besok bangun dengan status jomlo, maukah berkencan dengan pacar Anda sekarang?

Ilustrasi
Ilustrasi relationship. (dok.pexels.com/Raw Pixel)

Tujuan pertanyaan ini adalah membiarkan Anda mengesampingkan keraguan tentang potensi sakit hati dan rasa bersalah karena bakal menggores perasaannya. Dari sini, Anda bisa tahu seberapa dalam sebenarnya perasaan yang sudah tertanam.

Apakah Anda bertahan karena sangat menikmati hubungan itu dan melihat masa depan bersamanya? Apakah Anda bertahan dalam sebuah hubungan karena Anda tak mau sendiri, atau takut ia tak bisa mengendalikan perasaan ditinggalkan?

Bila lebih berat pada pertanyaan kedua, Anda harus berpikir ulang. Pasal, Anda tak melakukan sesuatu yang baik untuk diri Anda dan pasangan dalam jangka waktu panjang.

Tapi, mengambil keputusan untuk putus sebenarnya tak bisa secara tepat dipastikan. Kalian harus berbicara lebih dulu untuk nantinya mengambil keputusan terbaik yang tentu tak berat sebelah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya