Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 telah merenggut setengah juta jiwa di seantero dunia. Selain itu, virus corona baru juga membuat deretan sektor terhenti, menggoyahkan perekonomian, pembatasan wilayah, hingga membuat banyak keluarga terpisah.
Dilansir dari laman Metro, Rabu (8/7/2020), era kelam ini nantinya akan jadi perbincangan di masa mendatang. Maka dari itu, Museum London meluncurkan inisiatif bertajuk "Collecting Covid".
Advertisement
Baca Juga
Bukan tanpa alasan, gagasan ini bermaksud mencatatkan dan memastikan generasi di masa depan, terutama di London, dapat mempelajari dan memahami periode pandemi Covid-19.
Sebagai bagian dari proyek, panitia meminta orang-orang di ibu kota Inggris untuk menyumbangkan benda-benda fisik atau digital. Juga, berbagi kisah pribadi mereka.
Museum ini terutama berfokus pada pengumpulan artikel yang menghubungkan bagaimana ruang telah diubah dalam pembatasan wilayah kehidupan sosial dan kerja orang-orang sekarang secara daring. Pandemi juga telah memengaruhi pekerja utama dan rumah, anak-anak, serta kaum muda.
Sementara, saat ini ada lebih dari 286 ribu kasus corona Covid-19 di Inggris. Virus corona baru ini juga merenggut lebih 44.300 jiwa di sana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kali Pertama
Pengumpulan koleksi terkait wabah semacam ini bukan kali pertama berlangsung. Museum London juga memiliki koleksi terkait wabah cacar pada 1889--1893 dan epidemi flu di tahun 1918 silam.
Ratu Victoria bahkan menyumbangkan barang pada masa itu. Sumbangsihnya berupa gaun yang dikenakan ke pemakaman cucunya yang meninggal karena influenza pada 1892.
Sejak diumumkan, banyak orang telah berbagi pengalaman terkait pembatasan wilayah akibat pandemi. Tak sedikit pula dari mereka yang mengirimkan barang-barang.
Advertisement