Taj Mahal Batal Dibuka karena Meroketnya Kasus Corona di India

Awalnya, ada wacana Taj Mahal kembali akan dibuka.

oleh Putu Elmira diperbarui 06 Jul 2020, 16:03 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 16:03 WIB
Taj Mahal
Taj Mahal (Pawan Sharma / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah India telah menarik rencana pembukaan kembali monumen bersejarah, Taj Mahal. Adapun keputusan ini diambil dengan alasan adanya risiko infeksi corona Covid-19 menyebar di Agra.

Dilansir dari laman NDTV, Senin (6/7/2020), pihak berwenang setempat mengeluarkan kebijakan baru pada Minggu malam, 5 Juli 2020. Kebijakan itu memerintahkan perpanjangan pembatasan lockdown pada monumen di dan sekitar Agra.

Adapun perintah pemerintah tidak menentukan jangka waktu penutupan. Seperti yang diketahui, Taj Mahal telah menutup pintu bagi wisatawan sejak Maret lalu.

"Demi kepentingan publik, telah diputuskan bahwa pembukaan monumen di Agra tidak akan disarankan sekarang," kata otoritas distik dalam sebuah pernyataan yang dirilis dalam bahasa Hindi itu.

Kasus corona Covid-19 di India meroket dalam waktu tiga bulan. Pada Minggu, Kementerian Kesehatan India melaporkan rekor lonjakan satu hari dari 24.850 kasus baru dan lebih dari 600 angka kematian.

Hal tersebut mendorong penghitungan keseluruhan kasus di India menjadi 673.165 kasus. Jumlah tersebut mendekati Rusia, negara ketiga yang paling berpengaruh secara global.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ditutup Sementara

Taj Mahal di India. (AFP/Dominique Faget)
Taj Mahal di India. (AFP/Dominique Faget)

Sementara penerbangan internasional tetap ditangguhkan, perjalanan domestik telah dibuka. Pemerintah berharap pengunjung akan mulai datang kembali ke beberapa tujuan populer.

Zona pengurungan adalah area yang diidentifikasi sebagai yang paling terdampak oleh virus corona baru, tetap berada di bawah lockdown yang ketat. Hal ini juga berlaku dengan akses terbatas dan pergerakan hanya untuk barang dan layanan penting.

"Kami tidak berharap pengunjung di sini karena kluster di sekitar Taj, termasuk toko-toko dan hotel ditutup," kata kata seorang pejabat administrasi distrik setempat di Agra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya