Islandia Tawarkan Wisata Teriak untuk Kurangi Stres Akibat Covid-19

Teriak saja sudah bisa jadi paket wisata di Islandia. Bagaimana dengan di Indonesia?

oleh Komarudin diperbarui 18 Jul 2020, 13:31 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 13:31 WIB
Wisata teriak
Di Islandia ada kampanye wisata teriak untuk mengurangi stres akibat pandemi (Dok.YouTube/Inspired by Iceland/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 memunculkan beragam kreativitas di berbagai bidang, termasuk dalam dunia pariwisata. Di Islandia contohnya ada sebuah kampanye pariwisata yang disebut dengan "screaming" atau "berteriak".

Melansir dari Iceland Monitor, Jumat (17/7/2020), baru-baru ini beredar kampanye baru dari Inspired by Iceland. Kampanye itu mengundang publik dari berbagai negara yang tertekan dan tinggal di rumah untuk teriak di keindahan alam Islandia.

Dengan "Let It Out" orang-orang diminta untuk merekam jeritan mereka menggunakan situs web LooksLikeYouNeedIceland.com. Selanjutnya, suara mereka itu akan diputar melalui pengeras suara di sekitar air terjun yang indah, pantai hitam dan gletser yang luar biasa.

Sebanyak tujuh pengeras suara disebar di seluruh pulau di tempat-tempat yang masih murni dan tenang seperti di dasar gletser Snæfellsjökull dan oleh air terjun Skógarfoss. Mereka yang berpartisipasi akan menerima klip video yang menunjukkan saat teriakan mereka diputar.

Menurut Mbls.is, teriak saat ini dilarang mengganggu orang lain yang sedang menjelajahi Islandia. Volume speaker pun telah diatur ke tingkat yang wajar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tuai Kontroversi

Wisata teriak
Insired by Iceland mengampanyekan wisata teriak di Islandia (Dok.YouTube/Inspired by Iceland/Komarudin)

Kampanye wisata teriak ini bertujuan untuk mengambil keuntungan dari efek psikologis yang positif dan mengurangi stres. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Inspired by Iceland di negara-negara lain, sekitar 40 persen responden melaporkan merasakan gejala stres akibat Covid-19. Sebanyak 37 persen mengatakan bahwa kondisi dunia saat ini memiliki efek buruk pada kesejahteraan mental mereka.

Banyak orang Islandia menggunakan media sosial untuk mengekspresikan ketidaksenangan mereka dengan pendekatan yang digunakan oleh kampanye tersebut. Beberapa warganet menyebutnya konyol dan tidak berhubungan dengan kenyataan Islandia.

Yang lain khawatir bahwa suara yang keluar dari speaker akan merusak ketenangan dan keheningan yang membuat alam Islandia begitu menarik. Beberapa warganet mengancam untuk mematikan speaker jika teriakan itu menimbulkan gangguan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya