Ambil Sertifikasi Zumba Kids, Denada Bermimpi Ajar Anak-Anak Pengidap Kanker

Denada menyebut zumba cocok bagi anak-anak karena gerakannya membuat tak sadar mereka sedang berolahraga.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Agu 2020, 03:03 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2020, 03:03 WIB
[Bintang] Denada
Denada. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak didapuk menjadi brand ambassador Zumba Fitness Indonesia sejak Juli 2020, kesibukan Denada tidak bekurang. Tak hanya aktif mengajar olahraga itu secara virtual, ia juga sibuk mempersiapkan lagu baru yang akan digunakan oleh komunitas Zumba dunia.

Kecintaannya terhadap program latihan kebugaran yang diciptakan penari asal Kolombia itu mendorongnya untuk mengajar kelas zumba kepada anak-anak. Lewat Zumba, ia juga ingin mendukung dan membantu anak-anak pengidap kanker.

"Aku mempunyai keinginan di masa depan nanti, aku kepengen bisa ngajar kelas zumba untuk anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi seperti Aisyah (putri Denada)," katanya pada diskusi virtual Jumat, 28 Agustus 2020.

Guna mewujudkan impiannya, beberapa waktu lalu Denada menjalani pelatihan instruktur untuk Zumba Kids (usia 7--11 tahun) dan Zumba Kids Jr. (usia 4--6 tahun). Ia mengaku Zumba adalah olahraga yang menyenangkan untuk semua kalangan, termasuk anak-anak.

"Karena aku bisa melihat dan bisa merasakan betapa membahagiakan dan menghiburnya kelas Zumba Kids dan Zumba Kids Jr. untuk anak-anak ini, dan ini aku dapati pada saat aku mengikuti pelatihan," jelasnya saat ditanyai alasan mengambil sertifikasi.

Selain berolahraga, kelas Zumba khusus anak juga akan mengajak mereka untuk bermain, belajar, dan beraktivitas menarik lainnya. Jenis gerakan dan musik yang digunakan pun akan disesuaikan dengan berbagai aturan yang sesuai dengan usia anak. Bahkan, saking menyenangkannya, mereka tidak akan sadar bahwa aktivitas yang dilakukannya adalah kegiatan olahraga.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Galang Dana

[Bintang] Denada
Denada (Nurwahyunan/Bintang.com)

Denada menyatakan bahwa kelas Zumba sangat bermanfaat bagi kebugaran tubuh anak dalam jangka panjang. Durasi 45 hingga 60 menit setiap pertemuan kelasnya cukup untuk memenuhi kebutuhan gerak badan sehari-hari.

"Banyak penelitian menyatakan bahwa setiap anak perlu melakukan olahraga atau kegiatan fisik setiap harinya. Intensitas gerakan Zumba Kids beda, which is beautiful. Semuanya disesuaikan dengan anak-anak, jumlah, jenis gerakan, dan lagunya," tambahnya.

Begitu pula tentang mimpinya membantu dan menghibur anak pengidap kanker dengan Zumba. Ia mengatakan dengan porsi gerak dan waktu yang tepat, tidak menjadi masalah bagi pejuang kanker untuk mengikuti kelas Zumba.

Selanjutnya, ia berencana untuk menggalang dana melalui kelas Zumba, yakni Zumbathon, untuk membantu anak-anak Indonesia yang sedang berjuang melawan kanker. Ia akan menyesuaikan jadwal dengan rumah-rumah singgah di Indonesia dan mencari momen yang tepat untuk menyelenggarakannya secara virtual.

"Sejauh ini aku sudah sempat menghubungi teman dan rekan-rekan yang kebetulan mengelola rumah-rumah singgah di Indonesia, aku sudah menyampaikan, dan semua mereka menyambut dengan gembira," ujarnya. (Brigitta Valencia Bellion)

Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya