Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal pandemi, pemakaian masker tak lagi bisa dipisahkan dari keseharian. Namun, masker wajah standar yang direkomendasikan otoritas kesehatan Amerika Serikat tak cocok untuk perempuan, orangtua, maupun orang berpostur tubuh kurus, menurut sebuah studi baru.
Melansir laman South China Morning Post, Senin (19/10/2020), tim peneliti yang dipimpin Dr Kourosh Shoele di Florida State University menemukan, masker yang direkomendasikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat hanya cocok untuk orang berfitur wajah maskulin.
Karena itu, risiko 'kebocoran' masker dengan ukuran dan desain yang disarankan jadi dua kali lipat saat digunakan wanita karena ukurannya terlalu besar. Ini juga terjadi pada pengguna masker berpostur tubuh kurus atau orang lanjut usia.
Advertisement
Baca Juga
"Desain masker berbeda harus direkomendasikan untuk kategori orang berbeda, terutama berdasarkan berat badan, usia, dan jenis kelamin," kata tim dalam makalah non-peer-review yang diunggah di situs pracetak medRxiv.org, baru-baru ini.
Tim peneliti mendasarkan kesimpulan mereka pada pemodelan komputer menggunakan data wajah dari 100 pria dan 100 perempuan. "Masker yang) besar itu tergantung di wajah, di dekat dagu (perempuan)," kata pihaknya.
Masker berukuran lebih kecil dari standar dijelaskan dapat menyelesaikan masalah dan mengurangi area 'kebocoran' hingga lebih dari setengahnya. Tim Shoele juga menemukan bahwa masker terpaksa terpasang di dagu merupakan masalah bagi orang kekurangan berat badan. Untuk alasan yang sama, menurut simulasi komputer, lansia juga punya celah lebih besar selama aktivitas rutin sehari-hari, seperti berbicara dan bernapas.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih Banyak Perempuan Pakai Masker daripada Pria
Berdasarkan penelitian terpisah, perempuan di Amerika Serikat justru lebih sering memakai masker dibanding pria. Mereka juga melakukannya dengan lebih hati-hati.
Di seluruh Amerika Serikat, lebih dari 55 persen wanita memakai masker seperti yang direkomendasikan dibanding 38 persen pria, kata peneliti di Universitas New York dan Universitas Yale dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Science and Policy, beberapa waktu lalu.
Lebih sedikit perempuan yang meninggal karena COVID-19 daripada pria, menurut beberapa penelitian. Di Tiongkok, misalnya, pria dua kali lebih mungkin terbunuh oleh SARS-CoV-2 dibanding perempuan. Alasan yang diduga menunjang data tersebut adalah wanita lebih sering memakai masker dan mencuci tangan, menurut beberapa peneliti.
Beberapa perusahaan memang menawarkan masker untuk perempuan, tapi bedanya hanya di warna. Masker juga tersedia untuk anak-anak, namun hanya sedikit yang dirancang untuk manula.
Kebocoran adalah masalah umum produk masker yang diproduksi secara massal. Masker buatan rumah bisa lebih pas di wajah daripada masker komersial, termasuk respirator N95, yang digunakan petugas kesehatan, menurut sebuah penelitian.
Advertisement