Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota

Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah di Indonesia mulai mengalami kelebihan kapasitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jan 2021, 15:35 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 13:17 WIB
Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota
Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta -  Terhitung sejak Januari 2021, Waste4Change resmi hadir di 9 kota dan 1 provinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Medan.

Perluasan cakupan layanan ini antara lain untuk terus mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2025 dengan target 30% pemilahan sampah dari sumber, serta target daur ulang dan pengelolaan sampah hingga 70%.

Permasalahan sampah kian darurat karena menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia diperkirakan menghasilkan rata-rata 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya.

Merujuk data KLHK di tahun 2015, sekitar 69% diangkut dan ditimbun ke tempat pembuangan akhir (TPA), 7% didaur ulang, sedangkan 24% sisanya tidak terkelola dan mencemari lingkungan. Selain itu, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah di Indonesia mulai mengalami kelebihan kapasitas.

TPA Sarimukti Bandung misalnya, menurut perwakilan UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional (PSTR) Provinsi Jawa Barat, Dhani Prianto Hadi, awalnya dirancang untuk menampung sampah sebanyak 1.200 ton per hari. Namun pada prakteknya, volume sampah yang diterima melonjak hingga 2.000 ton per hari.

Tidak lupa juga soal TPA Cipeucang di Tangerang Selatan yang sempat longsor di pertengahan tahun 2020 akibat tembok pembatas yang tidak kuat membendung volume sampah, sehingga sampah bocor dan menutupi aliran sungai Cisadane. Pun TPA Bantar Gebang yang setiap hari menampung 7.000 ton sampah dari DKI Jakarta diperkirakan hanya bisa beroperasi sampai tahun ini saja.

Dari kacamata yang lebih holistik, Indonesia memang perlu melakukan pembenahan ekosistem tata kelola persampahan. Tata kelola ini antara lain terdiri dari aspek penegakan hukum (law enforcement), kejelasan kerjasama antar pihak, khususnya peran swasta dalam membantu mendanai pengadaan infrastruktur pengelolaan sampah, serta mekanisme retribusi sampah yang berkeadilan (berbasis volume).

Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota
Waste4Change Hadirkan Jasa Angkut dan Daur Ulang Sampah di 10 Kota. foto: istimewa

Untuk menanggapi permasalahan ini, Waste4Change terus berupaya memperluas cakupan layanannya, dan kini sudah tersedia di 10 kota untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab melalui layanan Responsible Waste Management (w4c.id/RWM).

"Setelah mendapatkan banyak permintaan untuk melakukan ekspansi jasa angkut dan daur ulang sampah di luar DKI Jakarta dan Jawa, akhirnya pada tahun 2021 ini kami berhasil menambah area cakupan menjadi 10 kota di Indonesia.

Tentunya kami berharap bisa hadir di semakin banyak wilayah lainnya di seluruh Indonesia demi mendukung visi Indonesia Bersih Sampah 2025," ujar Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change.

Layanan Responsible Waste Management sendiri merupakan layanan pengelolaan sampah yang 100% holistik untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA secara signifikan. Sampah-sampah akan dipilah dan didaur ulang secara optimal sesuai kategorinya, sehingga meminimalisir jumlah sampah residu (sulit didaur ulang) yang dibuang ke TPA dan lingkungan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya