Liputan6.com, Jakarta - Hilangnya nama Rachel Meghan, nama depan Meghan Markle, dari akta kelahiran sang putra Archie Harrison, masih berbuntut panjang. Hingga kini, pihak Istana Buckingham masih menutup mulut atas temuan tersebut setelah juru bicara Meghan dan Harry menyebut penghilangan tersebut diperintahkan oleh pihak Istana.
Dalam dokumen yang didapatkan The Sun, pada akta kelahiran Archie tidak lagi tertera nama Rachel Meghan, melainkan hanya Her Royal Highness the Duchess of Sussex, gelar bangsawan Meghan. Perubahan itu terjadi sebulan setelah kelahiran Archie, yakni pada 5 Juni 2019.
Advertisement
Baca Juga
Atas perubahan itu, sumber dalam kerajaan menyebut Istana Buckingham tidak terlibat dalam perubahan tersebut, tetapi dikerjakan oleh pejabat Istana Kensington. "Akta kelahiran diubah oleh mantan pejabat yang bekerja untuk Duke dan Duchess of Sussex saat mereka masih bertugas untuk keluarga kerajaan," kata sumber itu, dilansir The Sun, Selasa (2/2/2021).
Ia mengatakan perubahan itu untuk memastikan konsistensi nama dan gelar Duchess Sussex dengan dokumen pribadi lainnya. Harry dan Meghan diketahui memiliki tim staf tersendiri yang berbasis di Istana Kensington saat Archie lahir pada 6 Mei 2019.
Kelahirannya dicatatkan padaa 17 Mei 2019, sedangkan perubahan dibuat pada 5 Juni 2019. Beberapa hari kemudian, pasangan Sussex meninggalkan Istana Kensington, tempat yang didiami selama mereka bekerja bareng Kate dan William.
Mereka kemudian memindahkan operasional ke Istana Buckingham. Meski kantor berada di istana tersebut, pasangan Meghan dan Harry memiliki tim sendiri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menang Gugatan
Klaim bahwa penghilangan nama Meghan Markle dalam akta kelahiran Archie disampaikan oleh juru bicara pasangan tersebut yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat. Sejauh ini, pernyataan itu diharapkan bukan untuk menyesatkan publik.
Dalam waktu hampir bersamaan, Pangeran Harry juga mengabarkan pihaknya mendapat kompensasi atas kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh media Inggris. Kasus hukum antara Harry dan The Mail dan MailOnline telah berakhir pada Minggu, 31 Januari 2021.
Harry menerima apa yang disebut tim hukumnya sebagai "kerusakan signifikan" atas sebuah artikel yang menudingnya meninggalkan Royal Marines. Kuasa hukum Pangeran Harry, Jenny Afia mengatakan dalam sebuah pernyataan di pengadilan secara terbuka pada Senin lalu bahwa "cerita tidak berdasar, palsu dan memfitnah yang diterbitkan tidak hanya merupakan serangan pribadi terhadap karakter Duke, tapi juga secara keliru mempertanyakan jasanya ke negara ini," dikutip dari laman CNN, Senin,1 Februari 2021.
Ganti rugi yang diterima oleh Harry selanjutnya didonasikan untuk Yayasan Invictus Games. Namun, pihak pengacara menolak mengumumkan jumlah kompensasinya.
The Invictus Games didirikan oleh pangeran untuk anggota angkatan bersenjata yang terluka. Pangeran Harry pernah bertugas di militer Inggris dan terlibat misi tempur di Afghanistan.
The Mail menerbitkan artikel "Top General accuses Harry of Turning his Back on the Marines" pada Minggu, 25 Oktober 2020. MailOnline menerbitkan artikel yang hampir sama dengan versi cetak.
Advertisement