Liputan6.com, Jakarta - Saat banyak pemilik usaha lebih berhati-hati dalam berekspansi bisnis di masa pandemi, Kenangan Group mencoba cara berbeda dengan membuka Rumah Kenangan di area gaul Jakarta Selatan per 21 Mei 2021. Tempat itu merupakan kafe dine-in pertama bagi grup F&B lokal tersebut.
James Prananto, Chief of Business Development sekaligus co-founder Kenangan Group, menjelaskan, Rumah Kenangan ibarat rumah yang menaungi seluruh jenama makanan dan minuman dalam grup tersebut. Saat ini, tiga merek sudah bernaung di bawah bendera Grup Kenangan, yaitu Kopi Kenangan, Cerita Roti, dan Chigo. Masing-masing menghadirkan konsep berbeda yang saling melengkapi.
Advertisement
Baca Juga
Kopi Kenangan sudah dikenal publik sebagai kedai minuman yang mengusung konsep grab and go. Total sekitar 484 cabang dibuka di 19 kota di Indonesia. Sedangkan, Cerita Roti yang diluncurkan pada November 2020 menghadirkan beragam pilihan roti dengan jumlah toko mencapai 289 cabang di sekitar Jabodetabek. Terakhir, Chigo yang baru dihadirkan pada Februari 2021. Label tersebut menawarkan konsep makanan berat berbahan ayam dan ikan dori.
"Kita customer-centric. Kita menyadari konsumen enggak hanya ingin grab and go, tapi juga duduk nyantai nikmati suasana," ujar James dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 25 Mei 2021.
Rumah Kenangan menempati bangunan tiga lantai seluas 767 meter persegi dengan konsep berbeda-beda. Di lantai pertama merupakan area showcase seluruh brand Kenangan Group. Terdapat juga sudut yang menampilkan sederet merchandise keluaran Kopi Kenangan.
"Kita ingin memperlihatkan not only the brand, tapi juga prosesnya, dan ada merchandise," ucapnya. Meski saat menyebut proses, sesungguhnya seluruh produksi roti dan makanan di Chigo dibuat di dapur sentral.
Di lantai dua, sambung James, adalah area dine-in, baik indoor maupun outdoor. Sementara, lantai tiga terbagi jadi area mezanin dan rooftop untuk konsumen bersantai. "Outdoor adalah salah satu fasilitas yang penting bagi customer saat ini. Mereka merasa lebih aman kalau ada tempat outdoor-nya," imbuh dia.
Kenangan Group juga berencana menambah satu label lagi dalam tahun ini. Meski belum dijelaskan lebih detail, James menyebut label itu akan menghadirkan dessert sebagai menu utama.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penerapan Protokol Kesehatan
James menyadari bahwa membuka bisnis di masa pandemi adalah tantangan berat. Utamanya karena situasi yang tidak terprediksi. Namun, ia menganggap pembukaan Rumah Kenangan merupakan investasi jangka panjang.
Ia optimistis, segera setelah pandemi berakhir, masyarakat akan kembali mencari tempat makan di luar untuk berkumpul bersama keluarga maupun teman-teman. "At the end of day, pandemi pasti berakhir," ucapnya.
Sementara itu, ia meyakini tempat makan ini bakal menarik perhatian konsumen, khususnya para pelanggan loyal Kenangan Group. Terlebih, tidak banyak tempat makan baru dibuka selama pandemi. Meski begitu, ia mengaku tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, termasuk dengan membatasi kapasitas hanya 50 persen dari kapasitas maksimal, yakni mencapai 200 orang dalam sekali waktu.
"Kita buka mulai jam 7 pagi sampai 9 malam. Tapi, tentu menyesuaikan dengan aturan pemerintah yang berlaku saat itu," sambung dia seraya mengakui tempat itu belum tersertifikasi CHSE sebagai jaminan bahwa protokol kesehatan diterapkan sesuai standar yang berlaku.
Advertisement