Gerakan Brand Kecantikan Usung Kemasan Produk Lebih Ramah Lingkungan

Kemasan produk kecantikan lebih ramah lingkungan ini diwujudkan lewat sederet inisiasi, mulai dari pemilihan material, sampai memanfaatkan sistem isi ulang

oleh Asnida Riani diperbarui 20 Jun 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2021, 05:00 WIB
Hydroquinone
Ilustrasi Produk Skincare Credit: pexels.com/ops

Liputan6.com, Jakarta - Peran kolektif untuk mengurangi dampak lingkungan terus disuarakan beragam pihak, termasuk sederet brand kecantikan. Semangat itu salah satunya direfleksikan lewat perubahan "kemasan ramah lingkungan."

Mengutip Her World Singapore, Sabtu, 19 Juni 2021, elemen pertamanya adalah tentang pemanfaatan material daur ulang. 63 persen kemasan lini skincare mewah Prancis, Clarins, misalnya, terbuat dari kaca dan karton daur ulang. Semua karton luar terbuat dari kertas FSC dari hutan yang dikelola secara lestari.

Sementara Dior mengusung kemasan bermaterial karton FSC yang dapat didaur ulang, dan ukurannya dikurangi untuk pengurangan 25 persen dalam berat keseluruhan karton. L'Oreal Singapura turut berkontribusi lewat kebijakan semua paket e-commerce menggunakan kemasan yang sepenuhnya berkelanjutan, mulai dari karton, hingga bahan pengisi dan pita kertas.

Pihaknya juga tidak menggunakan kantong udara plastik atau selotip demi mengurangi sampah plastik. Sedangkan, pengurangan ukuran kemasan karton luar untuk meminimalkan penggunaan kertas jadi upaya yang dicatatkan Sulwhasoo.

Merek Amerika Serikat, Origins, memastikan bahwa 55 persen dari berat kemasannya dapat didaur ulang, diisi ulang, digunakan kembali, atau dapat dipulihkan. Semua kemasan sekunder dibuat menggunakan kertas karton bersertifikasi FSC.

Terkait tanggung jawabnya terhadap lingkungan, skincare brand Singapura, EST LAB, menggunakan kemasan luar berupa kertas terbuat dari limbah tebu yang dapat didaur ulang, biodegradable, dan dibuat kompos.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penggunaan Kembali dengan Isi Ulang

[Fimela] Wadah Skincare
Ilustrasi wadah skincare | unsplash.com/@andiwhiskey

Kemudian, minimalisir dampak lingkungan juga dilakukan sejumlah brand kecantikan melalui inovasi botol mereka. Lancome, misalnya. Botol produk Clarifique Dual Essence dapat didaur ulang dan menggunakan kertas bersertifikasi FSC dalam kemasannya.

Langkah serupa juga diambil retailer Amerika Serikat, Estee Lauder. Pihaknya menyediakan botol kaca serum Advanced Night Repair yang dapat didaur ulang, menghemat 907 kilogram (kg) material plastik.

Sementara, semua produk YSL Beauty diklaim ramah lingkungan dengan memakai kemasan plastik yang dapat didaur ulang, dapat diisi ulang, dapat digunakan kembali, atau dapat dibuat kompos. Sedangkan ACT + ACRE memilih menggunakan jenis plastik yang paling dapat didaur ulang untuk botolnya. Itu diklaim tahan hingga dua tahun sehingga bisa diisi ulang.

Ada Faktor Lain

ilustrasi skincare
ilustrasi skincare | pexels.com/@daria

Menambah panjang daftar itu, Fortifying Lotion, Guerlain, perusahaan kecantikan Prancis, menggunakan kemasan karton FSC, dan botolnya, setelah dipisahkan dari tutupnya, dapat didaur ulang. Riasan, perawatan kulit, dan parfum juga dapat diisi ulang untuk mengurangi berat kemasan.

Biossance memilih semua produk dikemas dalam tabung dan botol yang dapat didaur ulang. Karton luarnya terbuat dari kertas tebu terbarukan tanpa tinta atau pewarna yang dapat memengaruhi proses daur ulang.

Terlepas dari itu, kategori ramah lingkungan sebenarnya masih bisa mencakup banyak faktor. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana proses desain dibuat untuk memakai energi sesedikit mungkin, pun saat produksi dan distribusi, namun di sisi lain tidak mengabaikan kualitas.

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan
Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya