Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Purwakarta dikenal sebagai tempat kelahiran beberapa negarawan dan pemimpin besar asal Jawa Barat pada awal berdirinya Republik Indonesia. Pahlawan yang lahir di tempat ini salah satunya yaitu Kusumah Atmaja, Ketua Mahkamah Agung yang pertama. Purwakarta memiliki luas wilayah sebesar 971,72 kilometer dengan 17 kecamatan, sembilan kelurahan, dan 183 desa yang berdiri di wilayah tersebut.
Awalnya, Purwakarta adalah bagian dari Kabupaten Karawang sampai tahun 1949. Pada saat itu, Kabupaten Karawang mulai dipecah menjadi dua, yakni Karawang Bagian Timur menjadi Kabupaten Purwakarta dan Karawang Barat jadi Kabupaten Karawang. Nama Purwakarta berasal dari suku kata “purwa” dan “karta” yang memiliki arti "ramai" atau "hidup".
Advertisement
Baca Juga
Terletak di tengah kota besar antara Bandung dan Jakarta. Kini, nama Purwakarta sudah tak asing lagi bagi masyarakat luas. Purwakarta dikenal sebagai Kota Pensiunan lantaran suasananya yang jauh dari hiruk-pikuk kendaraan dan lalu-lalang manusia.
Namun, julukan Kota Pensiun bagi Purwakarta sudah tak berlaku lagi. Pemerintah kabupaten menyulap Purwakarta dari tempat yang biasa saja menjadi luar biasa. Purwakarta saat ini telah dikenal masyarakat se-Indonesia bahkan ke mancanegara. Hal ini terjadi berkat pembangunan infrastruktur yang berbasis budaya.
Apa lagi hal menarik lainnya dari Kabupaten Purwakarta? Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber enam fakta menarik tentang Purwakarta, Sabtu, 12 Juni 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Punya Air Mancur Termegah se-Asia Tenggara
Purwakarta memiliki taman air mancur yang diklaim sebagai taman air mancur terbesar dan termegah se-Asia Tenggara. Air mancur tersebut yaitu Taman Air Mancur Sri Baduga yang berada di Situ Buleud. Situ tersebut memiliki luas empat hektare yang telah berdiri sejak zaman dahulu. Konon, situs atau danau Buleud dulunya merupakan sebuah kubangan besar yang digunakan oleh badak bercula sebagai tempat pangguyangan atau mandi. Menurut kisah yang ada, di depan Situ Buleud terdapat patung badak bercula satu yang cukup besar.
Pada 2013 dibuat sebuah taman air mancur yang dijadikan sebagai ikon Purwakarta. Tepat di tengah situ, dibangun sebuah patung Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi yang tengah duduk bersila dengan dikawal oleh empat harimau putih. Sebanyak 1.000 selang air mancur bertekanan tinggi menghiasi setiap sisi Situ Buleud dan terdapat 30 selang air mancur yang dapat menari. Air mancur warna-warni tersebut layak disandingkan dengan kemegahan Time of Wings Singapura, bahkan keindahan Air Mancur Sri Baduga melebihinya.
2. Gedung Negara yang Penuh Misteri
Pada umumnya, kantor bupati atau kepala daerah memiliki bangunan yang megah dengan gaya arsitektur modern. Namun hal ini tak berlaku untuk kantor bupati Purwakarta yang setia dengan tradisinya. Arsitektur gedung kantor bupati Purwakarta masih mempertahankan bangunan lamanya yang dirawat dengan telaten. Kantor bupati Purwakarta terlihat sangat antik dibandingkan dengan bangunan lain yang ada disekitarnya.
Masyarakat Purwakarta mengenal kantor bupati tersebut dengan nama Gedung Negara. Menariknya, di gedung negara terdapat sebuah lukisan besar Nyi Roro Kidul, sosok legenda penguasa laut selatan. Lukisan tersebut menjadi salah satu hal yang menarik perhatian. Adanya lukisan Nyi Roro Kidul membuat ruangan gedung negara terasa aroma magisnya.
3. Kesenian Bela Diri dengan Campuran Islam
Pencak silat merupakan salah satu kesenian bela diri yang popular. Namun, di Purwakarta kesenian popularnya yaitu Ibing Pencak Silat yang jadi warisan leluhur masyarakat. Kesenian Ibing Pencak Silat biasanya disandingkan dengan musik terebang. Musik terebang tumbuh dan berkembang sejak para penyebar agama Islam menyebarkan ajarannya di Banten. Menariknya dari kesenian ini yaitu, setiap gerakan yang dilakukan mengandung unsur Islam di dalamnya.
Advertisement
4. Makanan Khas Tape Bakar
Satai atau sate maranggi salah satu kuliner khas Purwakarta yang telah dikenal oleh berbagai daerah. Namun, ternyata ada kuliner khas lainnya yang menarik yaitu colenak. Penamaan makanan ini berasal dari singkatan “dicocol enak”. Makanan khas colenak terbuat dari bahan dasar singkong yang dijadikan sebagai tape. Kemudian singkong tersebut diolah kembali dengan cara digoreng atau dibakar.
Setelah matang, colenak dapat dihidangkan dengan lumuran kelapa parut, cairan gula merah, dan ditaburi kacang tanah sebagai bumbu pelengkap. Biasanya makanan khas Purwakarta ini dibanderol dengan harga Rp10 ribu per bungkus yang bisa ditemukan di sepanjang jalan raya.
5. Punya Gunung dengan Dua Makam Keramat
Gunung Lembu menjadi salah satu tempat wisata yang menarik di Purwakarta. Tak sekadar gunung, Gunung Lembu memiliki makam keramat dan juga pemadangan indah Waduk Jatiluhur di atas ketinggian. Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa gunung ini memiliki mitos sebagai salah satu gunung paling angker di Purwakarta. Petilasan Eyang Suryakencana menambah kisah mistis dari Gunung Lembu. Konon, di petilasan Gunung Lembu terdapat makam Mbah Jongrang Kalipitung yang telah berusia ratusan tahun. Selain itu, di gunung tersebut juga terdapat makam Raden Surya Kencana.
Salah satu mitos yang dipercaya warga sekitar yaitu larangan bersiul. Bagi yang bersiul di atas Gunung Lembu dipercaya akan hilang diambil oleh penunggu gunung tersebut. Apabila telah hilang, orang tersebut tidak akan mengetahui jalan untuk pulang dan akhirnya menetap di gunung. Menurut cerita masyarakat sekitar, hingga saat ini sudah ada 8 orang yang tersesat. Satu di antaranya yaitu perempuan yang akhirnya ditemukan setelah beberapa tahun dalam kondisi selamat dan masih hidup.
6. Hotel Tebing Tertinggi di Dunia
Hotel gantung atau skylodge di Gunung Parang menjadi salah satu destinasi wisata yang memukau. Lokasinya yang berada di pinggir tebing batu membuat pengunjung penasaran dengan sensasinya. Hotel gantung tersebut dibuat oleh para pencinta olahraga panjat tebing untuk membuat masyarakat merasakan bagaimana rasanya tidur di dinding gunung.
Hotel gantung yang ada di Purwakarta ini telah diklaim sebagai hotel gantung tertinggi di dunia mengalahkan skylodge di Peru yang terletak pada ketinggian 400 meter. Bagi yang ingin merasakan sensasinya, pada ketinggian 500 meter harus melewati tyrolean dengan menggantung dan melayang sejauh 100 meter.
Angin kencang menjadi salah satu tantangan bagi para pengunjungnya. Biaya paket penginapan di tebing Gunung Parang ini sebesar Rp5 juta per kamar dan per malam. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement