IATA: Penumpang Tak Ingin Aturan Covid-19 Berlaku Permanen

Survei menunjukkan bahwa penumpang berharap aturan Covid-19 tak berlaku untuk selamanya.

oleh Komarudin diperbarui 24 Jul 2021, 19:59 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat
Ilustrasi penumpang pesawat (Dok.Unsplash/ Suhyeon Choi)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengungkapkan bahwa sebagian besar penumpang memahami perlunya tindakan pencegahan Covid1-19. Namun, mereka tak ingin tindakan tersebut diberlakukan secara permanen.

Survei yang dilakukan IATA tersebut dilakukan terhadap pada 4.700 pelancong global di 11 market. Temuan menunjukkan bahwa, sementara orang yakin akan keselamatan perjalanan udara dan mendukung pemakaian masker.

Namun, sebagian besar menyatakan kebingungan tentang aturan. Di antaranya termasuk biaya dan ketidakpastian atas persyaratan tes Covid-19.

Hasil survei tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 85 persen pelancong percaya pesawat dibersihkan dan didesinfeksi secara menyeluruh, sedangkan 65 persen setuju bahwa udara di kabin sebersih ruang operasi.

Bagi mereka yang telah bepergian sejak Juni 2020, 86 persen merasa aman di pesawat karena tindakan Covid-19, 89 persen percaya tindakan perlindungan diterapkan dengan baik, 90 persen percaya personel maskapai melakukan pekerjaan dengan baik dalam menegakkan aturan, 83 persen sangat mendukung masker wajah wajib di pesawat, 86 persen sangat mendukung aturan tentang masker yang ditegakkan tetapi percaya aturan itu harus diakhiri sesegera mungkin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Perlu Permananen

Ilustrasi penumpang pesawat
Ilustrasi penumpang pesawat (Dok.Unsplash)

Berbicara tentang hasil tersebut, Kpala IATA Willie Walsh mengatakan, sementara penumpang menyadari perlunya tindakan terkait Covid-19, tapi mereka tak ingin semua itu diterapkan secara permanen. Kata dia. para pelancong udara menyadari dan menghargai langkah-langkah keamanan yang diterapkan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 selama perjalanan udara.

"Dan mereka mendukung kelanjutan langkah-langkah ini selama diperlukan, tetapi mereka juga tidak ingin langkah-langkah itu menjadi permanen. Sementara itu, kita semua harus menghormati aturan dan keselamatan sesama penumpang," kata dia.

Bagi dia, kasus insiden penumpang nakal yang berlipat ganda dibanding dengan 2019.  Selain itu, terjadinya peningkatan perilaku kasar secara fisik adalah penyebab khusus yang sangat memprihatinkan.

 

Aturan yang Membingungkan

Ilustrasi penumpang pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Survei tersebut juga menemukan bahwa mayoritas orang mengaku menemukan aturan yang membingungkan, yang berdampak pada keputusan mereka untuk bepergian. Sebanyak 70 persen berpikir aturan dan dokumen yang menyertainya adalah tantangan untuk dipahami,

Sebanyak 67 persen menganggap mengatur pengujian sebagai hal yang merepotkan dan 89 persen setuju pemerintah harus menstandardisasi vaksinasi/sertifikasi pengujian.

Selain itu, 9 dari 10 responden survei akan senang jika rincian vaksinasi mereka disimpan di aplikasi seluler, dengan 87 persen mendukung sistem digital yang aman. Namun, 75 persen mengatakan mereka hanya akan menggunakan aplikasi jika mereka memiliki kontrol penuh atas data mereka.

Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak

Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak
Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya