Liputan6.com, Jakarta - Pandemi ini tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga emosi setiap pribadi, termasuk ikatan emosional ibu dan anak. Padahal, kebahagiaan seorang ibu dinilai sebagai tiang penyangga dari rumah tangga.
"Penting banget bagi seorang ibu untuk menyebarkan energi positif supaya anak-anak dapat tumbuh dengan bahagia," ujar Mona Ratuliu, presenter dan aktris, dalam acara virtual Bincang Shopee 10.10 Brands Festival : Rahasia Kebahagiaan Ibu dan Anak di Tengah Pandemi, Selasa, 21 September 2021.
Advertisement
Samantha Elsener, psikolog anak dan keluarga, tak menampik bahwa situasi pandemi meningkatkan level stres ibu dan anak. Tak hanya itu, rasa kesepian juga meningkat. Salah satu pemicunya adalah perasaan tanggung jawab yang lebih karena anak mereka harus bersekolah secara daring.
Advertisement
Baca Juga
"Tiang penyangganya rumah adalah kebahagian seorang ibu. Jadi kalau ibunya kenapa-kenapa, satu rumah akan terpengaruh dengan kondisi tersebut," ujar dia.
Tanda stres yang negatif bisa dikenali dari perilaku yang lebih sering marah-marah. Stres juga bisa memengaruhi kondisi fisik ibu, seperti tegang di leher, sakit pundak, serta nyeri pada perut.
Karena kondisi mental ibu akan berdampak pada siklus interaksi negatif ibu dan anak, ia menekankan agar para ibu lebih memerhatikan kondisi yang dialaminya. Samantha membagikan rahasia agar ibu dan anak tetap bahagia di tengah pandemi.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Menjaga Koneksi dengan Anak
Menjaga koneksi dengan anak dapat dilakukan dengan memandang mata anak. Memandangi mata anak dengan penuh kasih sayang akan meningkatkan oksitosin, hormon rasa aman dan hormon kasih sayang. Cara ini membuat ibu semakin terhubung dengan buah hati.
2. Memberikan validasi emosi
Validasi emosi merupakan penafsiran bagaimana perilaku anak, sehingga mereka merasa dipahami dan tidak merasa kesepian. Orangtua haru berusaha memahami alasan perilaku anak mereka.
Â
Â
Advertisement
3. Mendengarkan Keluh Kesah Anak
Walaupun anak bayi belum lancar berbicara, dia memahami mimik wajah dari sang ibu. Anak bayi dapat memetakan berbagai macam mimik wajah ketika orangtuanya mengikuti apa yang diekspresikan sang anak.
4. Memperbanyak Canda Tawa di Rumah
Menurut penelitian, tidak ada hubungan yang lebih intim daripada hubungan ibu dan anak. Karena itu, ibu yang sering memaki dan membentak anaknya akan mengurangi rasa kebahagiaan anak dan bahkan ibu. (Gabriella Ajeng Larasati)
Ibu Hamil Sudah Bisa Divaksin Covid-19
Advertisement