Liputan6.com, Jakarta - Hari Rabies Sedunia merupakan kampanye global yang diselenggarakan pada 28 September setiap tahunnya. Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan penyakit rabies.
Dalam pelaksanaannya tahun ini, SmartHeart Indonesia bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kota Jakarta Barat mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pencegahan penyakit rabies. Ini dilakukan melalui penyelenggaraan vaksinasi rabies untuk anjing secara gratis.
"Rabies termasuk salah satu penyakit strategis dunia yang bersifat zoonosis alias menular dari hewan ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi. Pengendalian penyakit rabies yang efektif dilakukan melalui vaksinasi rabies," jelas drh. Aulia Jasmine selaku veterinarian PT Perfect Companion Indonesia dalam jumpa pers virtual, Senin, 27 September 2021.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Aulia, sebagian besar wilayah Indonesia belum bebas rabies. Salah satu provinsi yang memiliki status nol kasus rabies adalah DKI Jakarta.
Untuk mempertahankan status Jakarta bebas rabies, diadakan kegiatan vaksinasi yang berlangsung pada 25 September dan 28 September 2021. Hari pertamanya telah digelar secara on the spot di Smart Park, Central Park, Jakarta Barat.
Sedangkan acara selanjutnya yang bertepatan dengan Hari Rabies Sedunia, Selasa (28/9/2021), dilakukan secara drive thru di Lobby Laguna Central Park, Jakarta Barat. Setiap harinya disiapkan sebanyak 100 dosis vaksin untuk anjing peliharaan.
Gaby Fellycia selaku Brand Manager PT Perfect Companion Indonesia mengatakan, SmartHeart Indonesia selaku penyelenggara memastikan setiap rangkaian acara mematuhi protokol kesehatan. Selain vaksinasi gratis, pihaknya juga mengadakan Eating Contest. Anjing peliharaan peserta vaksin diikutsertakan dalam lomba makan menggunakan produk SmartHeart.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala Rabies pada Hewan
Penularan rabies sendiri bisa terjadi karena gigitan anjing atau hewan lain yang telah terjangkit virus tersebut. Virus ini terdapat pada air liur hewan-hewan penderita rabies.
Ada gejala yang berbeda pada hewan dan manusia yang tertular rabies. Pada hewan, terdapat dua jenis rabies, yaitu rabies bentuk tenang (dumb rabies) dan rabies bentuk ganas (furious rabies).
Pada rabies dengan bentuk tenang, hewan akan mengalami hipersalivasi, yakni mengeluarkan air liur berlebihan, suara hewan menjadi berubah parau, serta terjadi kelumpuhan pada bagian wajah dan rahang bawah. Sedangkan pada rabies dengan bentuk ganas, hewan akan berubah lebih galak, gelisah, hiperaktif, sering bersembunyi di tempat gelap dan dingin, serta memakan benda asing seperti batu dan kayu.
Advertisement
Hanya Vaksinasi
"Berbagai gejala ini akan terjadi dalam waktu beberapa bulan saja, dan selalu berakhir pada kematian karena virus ini menyerang sistem saraf. Sama halnya dengan manusia yang tertular virus tersebut. Mereka akan mengalami gejala serupa dan bisa saja berujung kematian," ungkap Aulia.
Ia menekankan hanya ada beberapa orang yang akhirnya bisa sembuh setelah terjangkit penyakit rabies. Hal ini dikarenakan virus ini berakhir pada sistem saraf pusat manusia, yakni otak.
Aulia menambahkan, rabies bisa menyerang hewan sejak lahir. Karena itu, perlu dilakukan vaksinasi rabies demi mencegah hewan peliharaan, khususnya anjing, terjangkit virus tersebut. Langkah pencegahan rabies yang paling efektif hanyalah vaksinasi.
5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19
Advertisement