Liputan6.com, Jakarta - Tim nasional atau timnas Indonesia dan Thailand akan bertemu dalam laga pertama final Piala AFF 2020 yang akan berlangsung di National Stadium Singapura, Rabu (29/12/2021), pada pukul 19.30 WIB. Salah seorang pemain yang akan menjadi andalan Indonesia adalah Pratama Arhan.
Pemilik nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai ini mendapat sorotan besar dari publik karena tampil gemilang bersama Timnas Indonesia di sepanjang gelaran Piala AFF 2020. Pelatih Shin Tae-yong hampir selalu memasang pria yang biasa disapa Arhan di tiap pertandingan.
Sebelum kini sukses, ternyata ada perjuangan yang harus dilalui oleh Pratama Arhan. Dalam meniti karier sebagai pesepak bola profesional, Arhan melewati jalan berliku karena faktor ekonomi. Dia bahkan pernah memakai sepatu bola seharga Rp25 ribu, pemberian orangtuanya.
Advertisement
Baca Juga
Kisah ini diungkap oleh ibu Arhan, Surati. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Suharti bercerita bahwa dia yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah hanya bisa membelikan Arhan sepatu seharga Rp25 ribu.
Sepatu itu lalu digunakan Arhan untuk bermain bola. Namun, sang ibu melanjutkan ceritanya bahwa sepatu itu langsung jebol saat pertama kali dipakai Arhan.
Arhan lahir di Blora, Jawa Tengah, 21 Desember 2001, dari pasangan Sutrisno dan Surati. Ibunya menjadi tulang punggung dengan berjualan sayur keliling setelah ayahnya terbaring lemah karena sakit.
Arhan bersama keluarganya tinggal di rumah sederhana berdinding kayu dan beralas tanah di daera Dukuh Karangnongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah. Kehidupan yang berat tidak menyurutkan semangat Arhan untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Bahkan, di rumahnya terpampang sederet prestasi yang telah diraih Pratama Arhan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemain Kepercayaan
"Kan kami orang desa, orang miskin, punya uang cuma Rp25 ribu itu, jadi terpaksa membeli sepatu untuk Arhan. Tapi sekali pakai jebol, tak bisa terpakai lagi," cerita sang ibu, seperti dilansir dari akun Youtube @imamjuna pada 26 Desember 2021.
Meski begitu, kondisi tersebut tak menghalangi hasrat Arhan untuk menjadi pesepak bola profesional. Ia memulai perjalanan kariernya dengan bergabung di sekolah sepak bola Mustika Blora ketika usianya masih 11 tahun (2012-2015).
Arhan melanjutkan karirnya di Akademi Terang Bangsa Semarang pada 2015. Tiga tahun kemudian, ia bergabung dengan tim junior salah satu klub terbesar di Jawa Tengah, PSIS Semarang.
Selang dua tahun, Arhan dipromosikan masuk skuat utama PSIS Semarang di posisi bek kiri. Dirinya terus menunjukan perkembangannya kala bermain di Liga 1 sampai saat ini. Kini, dia bahkan menjadi salah satu pemain kepercayaan Shin Tae-yong di skuat Garuda.
Advertisement
Pesan Ibu
Melihat karier putranya yang sukses, Surati pun berpesan agar Arhan tetap rendah hati dengan pencapaian saat ini. Tak lupa, dia juga ikut memberi semangat kepada putranya untuk terus membawa harum nama Indonesia di kancah internasional, khususnya di Piala AFF 2020 yang kini tengah diikuti.
"Harapan kami keluarga besar Arhan, semoga Arhan tetap menjadi anak yang baik, soleh, yang attitude-nya tetap dijaga, salat 5 waktu. Jangan lupa, dan terus berusaha berjuang untuk Indonesia. Jangan sombong ya nak, semoga Arhan menjadi yang terbaik," pungkas Surati.
Kini, langkah Timnas Indonesia merebut gelar juara Piala AFF 2020 tampak semakin dekat. Mereka sudah sukses melangkah ke final. Laga final menghadapi Thailand akan berlangsung dalam laga dua laga, yaitu pada Rabu (29/12/2021) dan Sabtu, 1 Januari 2022.
Infografis Piala AFF 2020 Garuda Mendambakan Gelar
Advertisement