Aksi Konyol Tiktoker Ingin Terinfeksi Covid-19 Sebelum Menikah 6 Minggu Lagi

Tiktoker itu sengaja pergi ke kelab malam agar bisa terinfeksi Covid-19 sebelum hari pernikahannya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Jan 2022, 10:40 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 10:31 WIB
Aksi Konyol Tiktoker Ingin Terinfeksi Covid-19 Sebelum Menikah 6 Minggu Lagi
Ilustrasi clubbing. (dok. Alexander Popov/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang calon pengantin membuat sensasi. Ia asyik clubbing dan berbagi minuman dalam misinya terinfeksi Covid-19 sebelum ia menikah enam minggu lagi.

Perempuan asal Australia itu terlihat mengabaikan aturan jaga jarak saat menghabiskan waktu di sebuah kelab malam di Melbourne, Australia. Padahal, kasus positif Covid-19 di negara itu sedang meninggi akibat varian Omicron dan varian lainnya. Totalnya mencapai hampir 100 ribu kasus per hari.

Perempuan itu menuliskan judul pada video itu "mengejar Covid bukan perasaan". Ia juga mengatakan, "Sudut pandangmu jelang menikah enam minggu lagi dan kamu masih belum terkena Covid."

Dalam unggahan video yang diunggah di akun TikTok miliknya, calon pengantin itu terlihat memeluk beberapa lelaki dan perempuan. Mereka berdansa sambil berharap bisa terkena Covid-19 segera agar nantinya tidak merusak rencana pernikahannya.

Namun, rencana Tiktoker yang menggunakan akun bernama @maddysmart31 itu bakal tak terwujud. Dikutip dari laman Mirror, Selasa (11/1/2021), pemerintah negara bagian Victoria menyatakan melarang sementara kegiatan berdansa di dalam ruang untuk memperlambat penyebaran Omicron.

Di sisi lain, para ahli kesehatan mengingatkan bahaya sengaja menginfeksi diri dengan Covid-19. Dr. Catherine Bennett meminta masyarakat untuk menghindari terinfeksi sebisanya. Meski disebut gejalanya lebih ringan, beberapa kasus varian Omicron menyebabkan kematian pada pasien.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tidak Perlu Isoman

Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan mayoritas kasus Covid-19 Omicron di Indonesia tidak bergejala atau gejala ringan. Dengan begitu, pasien cukup menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah

Dikutip dari kanal Health Liputan6.com, Menkes mengatakan 99 persen dari 414 kasus Omicron per 10 Januari 2021 dilaporkan tanpa gejala dan bergejala ringan. Hanya dua pasien positif Covid-19 Omicron yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen, yakni pria berusia 58 tahun dan 47 tahun.

Kedua kasus varian Omicron tersebut dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh. "Dari 414 orang yang dirawat, 114 orang atau 26 persen sudah sembuh, termasuk dua orang tadi yang masuk kategori sedang dan butuh perawatan oksigen," imbuh Menkes.

 


Telemedicine

ilustrasi isolasi mandiri
ilustrasi isolasi mandiri (sumber: freepik)

Menkes mengatakan bahwa kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada varian Delta. Namun, yang dirawat lebih sedikit.

"Sehingga strategi layanan dari Kemenkes, dari yang sebelumnya ke RS, sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi, tapi tidak perlu ke RS," ujarnya.

Kemenkes juga menjalin kerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang isoman. Selama isoman, pasien akan diberikan suplemen, vitamin, maupun obat terapi tambahan yang telah diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.


Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron

Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Kemenkes Cegah Laju Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya