Liputan6.com, Jakarta - Indahnya alam Papua memang tak terbantahkan. Salah satunya tercermin dari Desa Wisata Kampung Sauwandarek yang terletak di Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Rabu, 16 Maret 2022, Kampung Sauwandarek adalah perpindahan penduduk dari Kampung Tua Yenbekwan pada 1999. Kampung ini resmi jadi kampung wisata pada 2018.
Advertisement
Baca Juga
Desa Wisata Kampung Sauwandarek memiliki potensi alam yang tak perlu diragukan lagi. Wilayah kampung ini salah satunya berupa hamparan pasir putih dan punya keindahan bawah laut yang sayang untuk dilewatkan.
Menyelam menjadi salah satu atraksi unggulan di Kampung Sauwandarek. Spot menyelam sangat terkenal dengan terumbu karang, ikan-ikan, serta hewan-hewan kecil yang dapat ditemukan di Kampung Wisata Sauwandarek.
Spot menyelam di kampung ini sangat ramah bahkan untuk para penyelam pemula, karena tidak terlalu banyak arus di spot ini. Jika ada yang ingin mengambil sertifikat diving, pihak kampung menyiapkan kelasnya dengan instruktur PADI berharga terjangkau.
Untuk sekali diving di Kampung Sauwandarek dibanderol tarif Rp500 ribu. Selain menyelam, wisatawan juga dapat snorkeling di kampung ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aktivitas Laut
Aktivitas ini akan menyuguhkan pemandangan alam bawah laut Kampung Sauwandarek. Wisatawan bisa menikmatinya dari permukaan dengan cara snorkeling dengan tarif mulai Rp50 ribu.
Wisatawan juga bisa memilih atraksi trekking Kampung Sauwandarek dengan tarif mulai Rp100 ribu. Kampung ini juga memiliki sanggar budaya yang terbentuk berkat kesadaran dari anak-anak muda yang peduli akan budaya dan kearifan lokal. Sekali penampilannya akan membebankan harga Rp3,5 juta.
Advertisement
Homestay
Kampung Sauwandarek juga memiliki homestay bernama Erens Guest House dan Napoleon dengan empat tipe kamar, yakni Tipe Taman dan Tipe Depan Laut. Setiap kamarnya tersedia kamar mandi pribadi dengan tarif kamar mulai dari Rp550 ribu per malam.
Protokol kesehatam homestay ini menyediakan tempat mencuci tangan, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu badan. Hal tersebut dilakukan guna menekan angka penyebaran Covid-19 di kampung ini.
Kerajinan hingga Anyaman
Kampung Sauwandarek punya kerajinan tangan dalam bentuk topi anyaman berbagai model. Ada pula tas noken dari bahan daun tikar, kacamata selam tradisional kayu, patung ukiran, dan lainnya.
Ada pula seni pahat oleh perajin pahatan bernama Soleman Dimara yang menghasilkan karya berbentuk perahu, manusia, bintang, dan alat-alat dapur. Patung pahatan ini adalah asli kerajinan tangan buatan lokal dan Soleman satu-satunya yang bertalenta untuk membuat patung ukiran di Kampung Sauwandarek.
Kemudian, ada abon ikan cakalang, produk asli Kampung Sauwandarek yang disebut dibuat tanpa bahan pengawet. Abon ikan ini dijual dengan harga mulai Rp75 ribu.
Advertisement