Liputan6.com, Jakarta - Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska mengungkapkan kekaguman dan rasa terima kasihnya kepada para perempuan negaranya. Berbicara dari lokasi rahasia, Zelenska menyebut perempuan Ukraina memainkan peran penting dalam perlawanan negaranya terhadap invasi Rusia.
"Di Ukraina ada dua juta lebih banyak perempuan daripada pria. Kini, statistik ini memiliki arti penuh," kata Zelenska kepada surat kabar Prancis Le Parisien dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Senin, menurut sebuah terjemahan, dilansir People, Kamis (24/3/2022).
Perempuan berusia 44 tahun ini melanjutkan, "Perlawanan kami, seperti kemenangan kami di masa depan, juga memiliki wajah yang sangat feminin."
Advertisement
Baca Juga
"Perempuan berperang di ketentaraan, mereka mendaftar untuk pertahanan teritorial, mereka adalah dasar dari gerakan sukarelawan yang kuat untuk memasok, mengirim, memberi makan," lanjut Zelenska.
Ia menyebutkan cara-cara sesama perempuan Ukraina membela negaranya sejak serangan Rusia pada 24 Februari 2022. Bahkan, perempuan hamil yang mungkin tidak bisa bertarung atau bekerja, telah menunjukkan keberanian yang luar biasa, katanya.
"Sejak awal perang, kami memiliki lebih dari 4.000 bayi," katanya kepada Le Parisien. "Mereka lahir di ruang bawah tanah, di kereta bawah tanah, di tempat perlindungan bom dan kadang-kadang di bangsal bersalin yang dibom, seperti yang terjadi di Mariupol (kota pelabuhan Ukraina yang menjadi lokasi pertempuran intensif)."
"Yang lain melakukan pekerjaan mereka, di rumah sakit, apotek, toko, transportasi, layanan publik agar kehidupan berlanjut," tambah Olena Zelenska.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tetap Bertahan
Meskipun Presiden Zelensky telah mengatakan bahwa dia dan keluarganya, termasuk Zelenska, putri mereka, yakni Oleksandra dan Kyrylo menjadi sasaran pasukan Rusia, ibu negara tetap berada di dalam perbatasan Ukraina dan terlibat dalam diplomasi dengan rekan-rekannya di Eropa.
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron adalah salah satu yang pertama menanggapi, kata Zelenska kepada Le Parisien, setelah dia mengulurkan tangan di awal perang atas nama lebih dari 3,5 juta pengungsi Ukraina, menurut The Guardian, yang menerjemahkan sebagian dari wawancara Zelenska. "Ketika Rusia menyerang Ukraina dan orang-orang kami mulai mencari tempat yang aman, saya meminta dukungan ibu negara dunia," katanya kepada Le Parisien.
"Panggilan saya telah didengar. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang Eropa yang kini membantu orang-orang kami, yang menampung, memberi makan, dan memberi semangat. Saya membayangkan itu juga sulit bagi Anda. Seperti kami, Anda tidak siap untuk ini. Begitu banyak yang trauma," lanjutnya.
Advertisement
Vokal Bersuara
Mengulangi pesan yang dia ungkapkan di media sosial sejak kekerasan dimulai hampir sebulan yang lalu, Zelenska menyebut sementara dia dan para perempuan Ukraina bersedih, mereka sama-sama bertekad untuk tetap kuat dan membela negara mereka selama diperlukan.
"Air mata ada dan ada di sana ketika saya melihat korban kami, anak-anak yang meninggal, keluarga ditembak atau dikubur di bawah puing-puing rumah mereka sendiri. Kami tidak dapat menahannya," katanya kepada Le Parisien. "Tapi tidak ada kepanikan. Kepanikan terjadi ketika Anda tidak tahu harus berbuat apa. Dan saya tahu betul apa yang harus kita lakukan, dan orang-orang Ukraina juga tahu itu. Rencana kami adalah untuk melindungi Ukraina dan menang."
Bagian dari upaya itu termasuk bekerja dengan Presiden Prancis Macron dan Agata Kornhauser-Duda, istri Presiden Polandia Andrzej Duda, untuk mengevakuasi anak-anak yang sakit yang membutuhkan perawatan medis. "Ketika menjadi jelas bahwa tidak mungkin untuk merawat anak-anak penderita kanker di tempat penampungan bom, kami segera mencari solusi," katanya.
Upaya Bantuan
Zelenska meluncurkan "konvoi kehidupan" dan "operasi penyelamatan yang nyata", dengan membawa pasien muda ke Lviv di Ukraina barat. Catatan medis mereka diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan mereka dirawat oleh dokter sebelum dipindahkan dengan aman ke luar negeri.
"Beberapa akan tinggal di Polandia, yang lain akan dialihkan ke Prancis, Italia, Jerman, Amerika Serikat, Kanada," kata Zelenska. "Saya senang bisa membantu dalam prosesnya. Secara khusus, saya senang bahwa kesepakatan kami dengan Nyonya Macron memungkinkan kami membawa pasien kecil ke Prancis."
Advertisement