Cantiknya Bukit Wairinding di Sumba, Lokasi Prewedding Jesse Choi dan Maudy Ayunda

Bukit Wairinding yang jadi tempat prewedding Maudy Ayunda menyajikan hamparan padang sabana dan perbukitan hijau yang luas dan memesona.

oleh Henry diperbarui 28 Mei 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 08:30 WIB
Menengok Bukit Wairinding di Sumba, Lokasi Prewedding Maudy Ayunda-Jesse Choi yang Memukau
Menengok Bukit Wairinding di Sumba, Lokasi Prewedding Maudy Ayunda-Jesse Choi yang Memukau.  foto: Instagram @maudyayunda

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Maudy Ayunda dan Jesse Choi baru saja menikah akhir pekan kemarin.  Usai melangsungkan pernikahan, Maudy juga membagikan foto-foto pernikahannya lewat akun Instagram pribadinya. Seperti kebanyakan pengantin lainnya, Maudy dan Jesse juga sempat melakukan sesi foto prewedding atau pranikah.

Pelantun Perahu Kertas tersebut juga membagikan foto prewedding-nya dengan latar perbukitan yang indah. Menurut laman Instagram  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Pesona Indonesia yaitu  @pesona.indonesia, foto prewedding Maudy dan Jesse diambil di Indonesia, tepatnya di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Di setiap sudutnya, Sumba emang memesona. Gak heran deh kalau Kak @maudyayunda juga foto pre-wed di sana. Bukit-bukit eksotis serta hamparan sabana hijau siap banget jadi latar foto yang memukau," tulis akun tersebut pada 23 Mei 2022.

Dari berbagai komentar di unggahan itu, diketahui kalau Bukit Wairinding menjadi lokasi prewedding Maudy dan sang kekasih. Lantas, seperti apa keindahannya dan apa yang ditawarkan dari bukit tersebut sehingga menjadi pilihan tempat pemotretan prewedding oleh Maudy?

Melansir laman merdeka.com dan beberapa sumber lainnya, Bukit Wairinding terletak di timur Sumba. Tepatnya di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai, sekitar 25 kilometer (km) dari pusat Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Bukit ini menyajikan hamparan padang sabana dan perbukitan hijau yang luas dan memesona.

Jalan menuju ke lokasi terbilang mulus dengan suasana perbukitan. Namun saat malam tiba, pengendara wajib waspada karena hampir tidak ada area penerangan di sisi jalan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jelang Matahari Terbenam

Realme 5 Pro
Mengabadikan sunset di Bukit Wairinding, Sumba Timur menggunakan kamera Realme 5 Pro dengan mode auto. Liputan6.com/Iskandar

Keindahan Bukit Wairinding tersohor. Wajar karena banyak spot menarik yang layak dijadikan tempat berfoto. Untuk mengunjungi bukit ini, Anda dapat menggunakan jasa travel, bus umum, atau jika ingin lebih fleksibel dapat menyewa kendaraan bermotor di sekitar kota Waingapu dengan kisaran harga sewa Rp500-600 ribu.

Mencapai puncak Bukit Wairinding juga tidak sulit. Hanya terdapat puluhan anak tangga yang menyambut wisatawan setibanya mereka di tempat parkir kendaraan. 

Tidak ada loket masuk, sehingga pengunjung tidak dikenakan biaya untuk menikmati keindahan Bukit Wairinding.  Selain itu, tidak ada musim khusus untuk menikmati keindahan bukit ini, hanya saja paling cocok menjelang matahari terbenam. Dari bukit ini terlihat jelas bagaimana matahari kembali ke peraduannya, ditemani warna senja yang mencolok dari balik perbukitan.

Saat musim penghujan, rumput-rumput di Bukit Wairinding bakal menghijau memenuhi perbukitan yang ada di situ. Sebaliknya, saat musim kemarau, semuanya menjadi padang savana yang indah. Meski begitu, para pengunjung disarankan membawa jaket atau baju tebal saat ingin melihat matahari terbenam. Sebab, angin di bukit ini cukup kencang dan dingin. 

 

Warung Kecil

Bukit Wairinding, Merdunya Nyanyian Savana di Sumba Timur
Bukit Wairinding jadi bukti kalau Sumba Timur punya pesona lain atas Nusa Tenggara.

Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah bagus, beraspal tapi berkelok-kelok. Kurang lebih sekitar 30-45 menit lamanya berkendara, Anda akan sampai ke lokasi. Yang jadi patokan lokasinya adalah sebuah warung kecil yang berada di kanan jalan.

Selain lokasi prewedding, yang belum terungkap adalah tempat Maudy dilamar oleh Jesse. Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, Maudy membagikan beberapa foto dirinya saat sedang dilamar oleh Jesse.

Dalam foto tersebut, Maudy sedang berada di sebuah curug bersama Jesse Choi. Tak disangka, di bawah percikan air terjun Maudy dilamar. Jesse berlutut di antara bebatuan untuk meminta pelantun "Untuk Apa" menjadi istrinya.

Maudy begitu kaget melihat Jesse berlutut sambil mengeluarkan cincin dari kotaknya. Hal itu terlihat dari unggahan di akun Instagram terverifikasi miliknya, Rabu (25/5/2022).

Rona bahagia begitu terpancar dari wajah bintang film Losmen Bu Broto. Dalam sebuah video, wanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994 terlihat memamerkan cincin pemberian Jesse Choi.

Tempat Lamaran

Potret Mesra Maudy Ayunda dan Jesse Choi dengan Outfit Senada Semasa Kuliah hingga Lamaran
Jesse Choi melamar Maudy Ayunda tepat di depan air terjun. Latar alam yang indah ini menjadi saksi bisu dimulainya perjalanan rumah tangga Maudy Ayunda dengan pria pilihannya. (instagram/maudyayunda)

Maudy Ayunda pun tak berhenti tertawa usai dilamar sang kekasih kala itu. Baginya, bersama Jesse Choi ada kenyamanan yang dirasakannya. "Being with you feels like coming home, a safe space for me to fully and authentically be myself," tulisnya sebagai keterangan.

Mengucapkan kata Ya dengan cepat rupanya tak selalu bisa dilakukan wanita peraih penghargaan Forbes Asia 30 Under 30. Namun, itu tidak berlaku kepada pria bernama lengkap Jesse Jiseok Choi.

"Rumi said it best, “Lovers don't finally meet somewhere. They're in each other all along.”When you asked me to marry you, it was the easiest yes I’ve ever had to say.Your Wife, M," tambahnya.

Meski begitu, sejumlah warganet penasaran dengan lokasi curug tersebut yang terlihat sangat indah dan menyegarkan mata. Ada yang menyebut lokasinya di kawasan wisata Baturraden, Banyuwangi. Tapi, seorang warganet lainnya meyakini kalau lokasinya berada di Bali, yaitu di Air Terjun Tegenungan atau Tegenungan Waterfall di Dese Kemenuh, Gianyar.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya