Tips Miliki Smart Home dari Christian Sugiono, Harus Efisien dan Ramah di Kantong

Liputan6.com, Jakarta - Konsep smart home atau hunian pintar ramah kantong kini bisa dimiliki oleh siapa saja. Teknologi yang kian berkembang pesat membawa banyak manfaat yang mempermudah kehidupan masyarakat.

Berbagai kegiatan sehari-hari yang padat kini dapat dibantu dengan kehadiran ragam peralatan teknologi canggih.  Rumah pun kini beralih fungsi tidak hanya menjadi tempat untuk melepas penat tapi justru menjadi tempat kerja bahkan usaha.

Saat ini hadirnya sistem rumah pintar atau smart home menjadi semakin dibutuhkan dan dapat menjadi solusi bagi kehidupan masyarakat Christian Sugiono termasuk salah satunya. Aktor sekaligus pengusaha ini juga menerapkan konsep hunian pintar.

Sebuah rumah dapat dikatakan hunian pintar bukan hanya dari sistem teknologi yang digunakan, tetapi juga dalam penggunannya yang dapat membuat penghuninya merasa nyaman dan tetap produktif di dalamnya.

Meski begitu, menurut Christian Sugiono, masih banyak salah kaprah tentang tren smart home. Salah satunya tidak melulu menggunakan teknologi canggih. Christian Sugiono dan istrinya, Titi Kamal beberapa waktu lalu baru saja selesai merenovasi dan pindah ke rumah baru, yang digadang-gadang jadi rumah impian keluarga kecilnya."

"Smart home bukan hanya melulu soal device (alat). Tapi bagaimana si punya rumah, ketika renovasi dipikirkan secara smart bukan hanya estetik saja, ketika ditinggalin nggak enak, karena ternyata banyak faktor," ucap Christian Sugiono dalam acara BincangShopee 6.6 Rumah & Hobi Sale, beberapa hari lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ia mencontohkan, salah satu penyebab smart home tapi tidak nyaman ditinggali karena tidak punya tempat penyimpangan atau storage untuk menyimpan barang, yang malah membuat rumah jadi lebih berantakan. Buntutnya, suasana rumah jadi tidak menyenangkan.

"Kalau rumah nggak ada storage, semua ruangannya dipakai buat penyimpanan jadi berantakan taruh barang dimana aja. Paling hanya beberapa bulan pertama rumah terkesan bagus, tapi setelah makin lama barang makin banyak dan bingung mau simpan dimana," tutur Christian.

Menurut ayah dua anak ini, ia juga pernah bermasalah dengan tempat penyimpanan yang tidak bekerja maksimal karena ingin punya rumah berkonsep smart home.

"Padahal smart home adalah berpikir secara smart dan efisien, punya barang tapi tahu tempat menyimpannya. Bisa menjadikan storage berfungsi maksimal, tetap disimpan di tempatnya dengan baik dan tidak menganggu pemandangan," ungkapnya.

Smart home juga berarti memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, yaitu tidak hanya mengandalkan lampu di siang hari karena bisa memanfaatkan sinar matahari, dan bisa lebih hemat listrik.

"Pencahayaan atau sirkulasi udara kurang diperhatikan , pencahayaan jadi kurang, rumah temaram agak gelap, ujung-ujungnya siang hari nyalain listrik. Ingat smart home tidak selalu mengenai teknologi, tapi bagaimana si pemilik rumah menata secara smart supaya lebih efisien dan lebih nyaman," pungkas Christian.

Pendapat hampir senada juga dikatakan Revano Satria yang seorang arsitek. Ia mengatakan, dalam mewujudkan rumah pintar tidak selamanya membutuhkan peralatan yang mahal dan ongkos besar, karena berbagai pilihan produk atau perangkat smart home dengan harga yang ramah di kantong pun kini dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita.

Revano menambahkan, di zaman yang serba modern seperti sekarang ini dimana mobilitas setiap orang terasa kian bertambah cepat, pengaplikasian sistem smart home di rumah menjadi semakin populer karena dianggap dapat memudahkan kehidupan serta kegiatan sehari-hari penghuninya.

Revano memastikan bahwa masyarakat tak perlu khawatir karena kini siapa saja bisa mewujudkan smart home impian mereka.

Adanya platform e-commerce seperti Shopee telah memudahkan semua orang untuk menemukan perlengkapan smart home berkualitas dengan harga terjangkau yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penghuni.Ia menyarankan, sebelum memutuskan untuk ikut mengadopsi sistem smart home di hunian Anda, pastikan Anda telah memiliki informasi yang cukup mengenai konsep hunian pintar itu sendiri.

Ada beberapa keunggulan smart home yang bisa dimanfaatkan di dalam hunian Anda, seperti sistem hunian pintar dengan gawai nirkabel yang dapat menghemat tenaga dan waktu penghuni atau juga hunian pintar yang rapi dan tertata.

Dengan begitu konsep smart home yang Anda terapkan nantinya dapat mengakomodasi segala kebutuhan dan memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penghuni.

Selain itu, berbagai perlengkapan smart home yang kita beli harus disesuaikan dengan bujet yang kita miliki. Setiap berbelanja, jangan lupa untuk melakukan komparasi harga antar barang. Saat ini, sudah tersedia ragam pilihan perangkat rumah pintar dengan harga yang bervariasi dan sangat bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.