Heboh Bikini Bermotif Ayat Al-Qur'an Dijual Online

Kendati memprotes bikini bermotif ayat Al-Qur'an yang dijual online, pengguna TikTok ini juga disemprot karena "menyalahkan Singapura."

oleh Asnida Riani diperbarui 25 Jun 2022, 18:03 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2022, 18:03 WIB
Bikini
Heboh bikini bermotif ayat Al-Qur'an dijual online. (dok. tangkapan layar TikTok @__abu.toz__/https://www.tiktok.com/@__abu.toz__/video/7110697151235181866)

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hal aneh ketika bikini dijual secara online, namun saat motifnya berupa "ayat Al-Qur'an," itu lain cerita. Pengguna TikTok @__Abu.toz__ mengungkap kegeramannya setelah menemukan Playmate, sebuah toko online, kedapatan menjual busana yang dimaksud, melansir AsiaOne, Sabtu (25/6/2022).

Muslim Amerika itu turun ke TikTok pada 19 Juni 2022 untuk menyampaikan keluhannya. "Apakah kalian bercanda?" ia bertanya, menunjuk ke busana hitam berhias tulisan Arab berwarna emas di latar belakang di videonya.

"Tolong, kita perlu melakukan sesuatu tentang ini. Mereka menggunakan cetakan Quran di bikini sekarang! Dan (ini) tidak menghormati Islam," tulisnya di TikTok.

Setelah mengakses situs web toko online tersebut, si pengguna TikTok menemukan bahwa Playmate mencantumkan alamatnya sebagai Paya Lebar dan jadi balistik di Singapura. "Singapura, saya kehilangan semua rasa hormat untuk negara Anda," kata orang Amerika itu.

Ia menambahkan, dirinya bisa saja menanggapi dengan ujaran kebencian, tapi itu tidak akan dilakukan. TikToker itu menjelaskan bahwa ia ingin "meminta pertanggungjawaban Singapura karena mengunggah hal-hal seperti ini di situs web mereka."

Banyak warganet yang setuju bahwa produk bikini tersebut tidak sopan. Tapi, beberapa merasa bahwa si pengguna TikTok tidak seharusnya berkata demikian tentang Singapura. Seorang pengguna menulis, "Saya orang Singapura dan seorang Muslim. Saya tidak tahu tentang ini, dan saya ikut bertanggung jawab?"

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alamat Fiktif?

Ilustrasi
Ilustrasi bikini. (dok. pexels/Kammeran Gonzalez-Keola)

Pada Kamis, 23 Juni 2022, pengguna TikTok itu meminta maaf pada warga Singapura. "Ketika saya berkata, 'Saya meminta pertanggungjawaban Singapura', saya tidak menyerang orang-orang. Saya (ingin) mendapatkan perhatian Anda," katanya.

Tapi, permintaan maafnya berubah "jadi aneh" ketika ia menyebutkan bagaimana orang Singapura tidak mengerti tentang masalah yang terjadi di "halaman belakang mereka sendiri." Ia mengatakan, "Butuh seseorang dari Amerika untuk menemukan ini di situs web."

Warganet tidak merasa permintaan maaf itu tulus dengan mengatakan, "Anda meminta maaf dan kemudian segera menyalahkan orang lain lagi."

Beberapa pengguna lain menyarankan bahwa mungkin akan menguntungkan jika ia meneliti masalah ini sebelum sampai pada kesimpulan apapun. Ini merujuk pada anggapan perusahaan menggunakan alamat fiktif, seperti yang disarankan beberapa warganet.

Pencarian cepat Playmate pada daftar Otoritas Pengatur Akuntansi dan Perusahaan Singapura dilaporkan tidak memberikan hasil yang cocok untuk alamat Paya Lebar. Menurut situs Playmate, perusahaan tersebut beroperasi di Amerika Serikat dan memiliki pemasok dari Zhejiang, Cina.

Sementara itu, bikini dengan "ayat Al-Qur'an" telah dihapus dari toko online.

Kasus Lainnya

ilustrasi muslim salat/freepik
ilustrasi mukena/freepik

Sebelum ini, warga Malaysia telah didesak melapor ke otoritas agama setempat jika menemukan orang-orang yang mengikuti tren TikTok mendandani kipas angin mereka dengan telekung alias mukena. Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad membuat pengumuman setelah melihat tren yang tampaknya populer di kalangan anak muda, lapor Bernama, seperti dikutip dari Says.

Ia mengatakan, ini mengacu pada semakin banyak video di TikTok yang menampilkan pria dan wanita Muslim yang salat di samping kipas angin yang dipakaikan mukena seolah itu adalah pasangan mereka.

Sederet video menunjukkan mereka melakukan salam, seiring gerakan kipas memutar yang membuatnya seolah orang salat yang juga sedang salam. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan mainan mewah yang dilekatkan pada kipas hingga menyerupai seseorang.

Idris menekankan bahwa tindakan itu tidak boleh terjadi karena merupakan penghinaan terhadap Islam. "Saya menyarankan mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu agama, mencari bantuan ustaz, atau mengikuti pengajian di masjid atau surau," kata Idris.

 

Unboxing by Husband

Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)

Lebih lanjut Idris menambahkan, "Jangan menghina Islam dan mengikuti secara membabi buta apa yang ditampilkan di YouTube atau sumber tidak dikenal lainnya. Praktik tidak masuk akal ini harus dilaporkan ke kantor agama agar dapat diambil tindakan."

Pencarian di TikTok menemukan bahwa "makmum salat kipas angin" mendapatkan banyak hasil. Beberapa klip menampilkan guru agama yang mengecam tren tersebut karena hal-hal yang berkaitan dengan agama tidak boleh dijadikan "lelucon" meski tujuannya hanya untuk menghibur.

Pada awal tahun, tren TikTok "Unboxing by Husband" juga mendapat kecaman di Malaysia. Itu kedapatan dilakukan pasangan pengantin baru, yang mana kemunculannya mendapat reaksi keras dari publik saat itu, Malay Mail melaporkan.

"Unboxing by Husband" atau "Unboxing Pengantin" ini melibatkan pengantin baru, khususnya wanita berhijab. Tren ini melihat pasangan mempelai berdiri di depan cermin dalam pakaian pengantin mereka dengan pengantin pria melepas aksesori kepala pengantin wanita hingga kerudung mereka di depan kamera.

Banyak yang mengambil bagian dalam tren ini untuk "memperingati momen bahagia sambil mengumumkan bahwa mereka sudah jadi suami dan istri yang sah." Tapi, tidak semua orang setuju dengan pengantin wanita yang "di-unboxing" oleh suami mereka, menyebut bahwa itu bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya