Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan menemukan kadal mati saat membeli salad siap makan di supermarket Sheng Shiong di Blok 88 Tanglin Halt Road, Singapura pada Selasa, 13 September 2022. Bangkai reptil itu ditemukan dalam kumpulan dedaunan hijau di salad.
Mengutip Asiaone, Minggu, 18 September 2022, pembeli itu tentu tidak berharap menemukan "bonus protein" dalam salad siap makannya. Ia pun terkejut ketika menemukan bahwa itu adalah kadal mati.
Advertisement
Kontributor Stomp, Cindy, membagikan ceritanya perihal salad yang dibeli sebagai "pilihan yang lebih sehat" dari supermarket tersebut untuk makan siang. Cindy awalnya tidak merasa ada yang aneh. "Namun, pada waktu makan malam, penemuan 'hebat' ditemukan di antara garpu saya," imbuhnya.
"Saya serahkan kadal itu sebagai bukti ke Sheng Siong dan menerima pengembalian dana, serta disampaikan umpan balik ke Badan Pangan Singapura (SFA)," tambahnya.
Cindy berujar, saat menulis pengalamannya ini, jantungnya berdetak kencang. Tangannya pun masih gemetar mengingat kejadian tersebut. Menanggapi pertanyaan yang beredar di Stomp, juru bicara Sheng Siong mengatakan bahwa mereka mengetahui insiden tersebut.
Pihaknya juga telah meminta maaf dan mengembalikan uang pada Cindy. "Toko segera memeriksa stok yang tersisa dan memberi tahu pemasok tentang kejadian itu," kata juru bicara itu.
"Keamanan pangan sangat penting bagi kami dan kami akan bekerja sama dengan pemasok kami untuk memastikan insiden serupa dapat dicegah di masa depan," sambungnya.
Tindakan Penegakan Hukum
SFA mengatakan pada Stomp bahwa mereka telah menerima umpan balik dan sedang menyelidiki masalah tersebut. Seorang juru bicara SFA mengatakan, keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama.
"Sementara SFA menerapkan dan menegakkan langkah-langkah peraturan, perusahaan makanan harus memainkan peran mereka dengan mengikuti praktik kebersihan dan persiapan makanan yang baik," kata juru bicara SFA.
Ia juga menuturkan, masyarakat yang menemukan operator makanan yang berpotensi melakukan kesalahan harus melapor ke SFA melalui formulir umpan balik online. "Sebagai bagian dari penyelidikan dan pengumpulan bukti, SFA dapat melibatkan penyedia umpan balik untuk detail lebih lanjut.”
"SFA tidak akan ragu mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan makanan yang salah jika telah memperoleh bukti yang cukup," tambahnya.
Kejadian serupa pernah terjadi di IKEA India. Saat itu, seorang konsumen menemukan ulat di makanan yang ia pesan di salah satu restoran toko itu. Peristiwa ini terjadi pada 2018.
Advertisement
IKEA India Didenda Rp2,1 Juta
Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, kejadian tersebut diketahui saat pelanggan bernama Abeed Mohammad mengunggah pengalamannya itu di Twitter pribadinya @abeedmohammed9. Dalam tulisannya, Abeed mengkritik sajian yang dibeli di salah satu restoran resmi yang ada di dalam bangunan IKEA tersebut.
Tulisan itu viral dan jadi bahan perbincangan di media sosial. Menanggapi hal itu, pihak IKEA menerjunkan timnya untuk memeriksa dan mengambil sampel makanan yang dijual di toko tersebut.
IKEA India juga menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. Terlebih, mereka baru membuka IKEA pertama kalinya di India saat itu.
Setelah penyidikan, pihak berwajib menjatuhkan denda sebesar Rp2,1 juta kepada IKEA. "Ada ulat di hidangan makanan. Manajemen IKEA telah mengakui bahwa ada masalah kebersihan dan kesehatan yang serius," kata pihak berwajib.
Kejadian lain yang tak boleh dianggap remeh juga soal temuan rambut di dalam makanan. Apa yang terjadi pada perut saat menelan rambut?
Mengutip kanal Health Liputan6.com, ahli gastroenterologi, Dr Partha Nandi, mengajurkan untuk mengeluarkan rambut yang tidak sengaja termakan meski menelan rambut sendiri tidak terlalu berbahaya. Hal yang ditakutkan adalah jika rambut itu merupakan bulu dari binatang.
Risiko Bahaya
Setiap hari secara tidak disadari manusia umumnya menelan rambutnya sendiri sebanyak satu atau dua helai. Hal tersebut sama sekali tidak berefek buruk dalam dunia medis karena rambut terbuat dari protein padat yang disebut keratin dan bila tertelan tidak akan menimbulkan masalah pada pencernaan.
Namun, yang ditakutkan adalah masuknya bakteri staphylococcus yang menempel pada rambut ke dalam perut. Menurut Maria Colavincenzo, seorang dermatolog di Northwestern University, bakteri tersebut dapat mengganggu kondisi perut dan menyebabkan diare. Meski sangat jarang terjadi, tapi Anda harus mengetahuinya, ujar Colavincenzo.
Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA) berpendapat, rambut yang tertelan bersama makanan tidak akan mengganggu kesehatan. "Selama hanya sehelai dua helai itu tak jadi soal, tapi jika menemukan rambut di dalam mulut, sebaiknya keluarkan," Colavincenzo menyarankan.
Karena itu, kita perlu memerhatikan makanan yang akan kita santap. Apalagi, makanan tersebut kita beli dari luar.
Advertisement