Langkah Sederhana Kurangi Limbah Fashion, Apa Kamu Sudah Terapkan?

Limbah fesyen semakin meningkat ketika tren fast fashion cepat berkembang.

oleh Fachri pada 26 Sep 2022, 11:50 WIB
Diperbarui 26 Sep 2022, 11:37 WIB
Fashion.
Ilustrasi perempuan memilih fesyen yang akan dikenakan. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Seiring berjalannya waktu, industri fesyen berkembang sangat pesat. Tren fesyen yang pada mulanya bergerak lambat, sekarang menjadi cepat. Dahulu, dikenal yang namanya slow fashion sekarang menjadi fast fashion.

Dengan semakin pesatnya perkembangan fast fashion, hal tersebut menjadi sangat diminati. Seperti dua sisi mata uang, fast fashion memiliki dampak positif dan negatifnya. Positifnya, kreativitas berkembang begitu pesatnya, tetapi pola konsumerisme semakin meluas dan limbah fesyen semakin meningkat.

Salah satu hal yang bisa mengurangi dampak negatif dari industri fast fashion adalah dengan membersihkan dan menata kembali lemari baju. Cara yang lebih dikenal sebagai ethical fashion tersebut dilakukan guna mengurangi limbah tekstil dan pemborosan keuangan. Lalu, bagaimana cara lain untuk mengurangi limbah dari fast fashion?

1. Sortir Pakaian

Langkah sederhana yang bisa kamu mulai adalah dengan cara mulai menyortir pakaian yang ada di dalam lemari kamu, khususnya pakaian yang sudah lama mengendap di sana. Kamu sudah mulai harus berpikir, pilih pakaian sesuai dengan kebutuhan kamu ya.

Ketika kamu memiliki pakaian yang sudah tidak dipakai dan masih memiliki nilai jual lebih, kamu bisa jual lagi melalui bazar atau online shop. Di satu sisi kamu bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan baju, di sisi lain, kamu bisa membantu orang mendapatkan baju dengan harga yang terjangkau. Dan yang terpenting, kamu juga bisa mengurangi limbah fesyen ya!

2. Gunakan Pakaian Lama

Langkah kedua, kamu bisa memilih memakai pakaian lama ya! Beberapa tahun terakhir, model fesyen lama atau vintage mulai berkembang. Seperti oversized blazer, matching sets, vest rajut, cardigan, dan pakaian dengan tone warna era 70-an hingga 90-an.

Guna mengurangi limbah fesyen, kamu bisa mix and match pakaian yang ada di dalam lemarimu dengan model yang mirip seperti era vintage dan lakukan re-styling agar penampilan kamu terlihat semakin kece. 

3. Tampil Nyentrik

Kamu bisa mencoba hal baru untuk mulai mengurangi limbah fesyen. Yup! Kamu bisa tampil dengan fesyen yang nyentrik, salah satunya. Kamu bisa lakukan mix and match antara kaos polos dengan blazer oversized punya orangtua kamu supaya terlihat lebih trendy dan chic.

Kamu bisa menggunakan pakaian lama milik orangtua kamu sebagai inspirasi untuk tampil fashionable dan nyentrik (berbeda dari yang lain). Tapi yang pasti, tidak usah beli baru ya! Cari terus di lemarimu atau orangtuamu!

4. Pilih yang Timeless

Jika kamu tetap ingin membeli yang baru, alangkah baiknya kamu terapkan etichal fashion ya! Maksudnya, kamu bisa memilih pakaian yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kamu bisa memilih pakaian dengan model klasik yang jauh dari hiruk pikuk perkembangan tren fesyen.

Kamu bisa memilih denim, sweater, long blazer, oversized jacket, pakaian dengan warna yang monokrom, hingga senakers polos. Jenis-jenis pakaian tersebut, di setiap perkembangan fesyen yang terjadi, tak ketinggalan zaman atau bisa meyesuaikan dengan keadaan. Jadi, kurangi limbah fesyen dengan memilih model pakaian itu ya!

5. Pilih Produk UMKM

Saat ini, tidak jarang kita melihat bahwa bisnis UMKM yang semakin menjamur banyak mengeluarkan produk yang mengusung sustainable fashion. Mereka berkomitmen menerapkan pola bisnis yang ramah lingkungan. Mulai dari memilih bahan baku pembuatan produk pakaian hingga strategi pemasarananya.

Kamu bisa memilih produk UMKM yang menerapkan sustainable fashion sebagai pilihan utama ya! Selain ikut berkontribusi dalam gerakan sustainable fashion, membeli produk UMKM bisa meningkatkan pendapatan usaha negeri sendiri lho! So, tunggu apa lagi? Mulai dukung UMKM ya!

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya