Liputan6.com, Jakarta - Suvenir pernikahan menjadi salah satu pemanis dan pelengkap di perayaan hari bahagia dua sejoli yang mengikat janji suci. Saat ini, ada beragam jenis suvenir yang banyak dicari, tidak terkecuali dengan gagasan yang mengusung berkelanjutan dan minim sampah.
Salah satu opsinya adalah suvenir benih tanaman, seperti yang dihadirkan oleh Atta Handmade. Usaha yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini memulai langkahnya terjun di dunia suvenir pernikahan pada 2017 lalu.
"Kita melihat berbagai pengalaman kalau datang ke undangan dapat suvenir yang kebanyakan kalau enggak dipajang sampai berdebu atau berakhir di tong sampah," kata Amel selaku pemilik Atta Handmade saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 12 Oktober 2022.
Advertisement
Amel melanjutkan, alasan itu pula yang melatar belakangi ia dan suami untuk membuat suvenir yang bermanfaat dalam jangka panjang. "Juga meminimalisir sampah dengan bahan-bahan yang dapat didaur ulang," tambahnya.
Perjalanan usaha suvenir benih tanaman ini dimulai ketika adik Amel menikah dan menggunakan tanaman hidup, yakni kaktus, sebagai suvenir. Ia pun menggunggahnya di media sosial dan banyak temannya yang bertanya soal tanaman tersebut.
"Banyak teman yang tanya ini dijual enggak? Kalau beli tanaman ada enggak, dari situ idenya. Akhirnya kita cari informasi, benih tanaman boleh juga nih, kalau tanaman hidup tren juga dan kami juga jual sukulen aja, namun waktu itu kami lebih memilih fokus ke benih tanaman," tuturnya.
Amel dan suami pun lantas mengumpulkan beragam informasi terkait benih tanaman, kemasan dan pemain suvenir yang sudah mulai lebih dahulu. "Oktober ada ide, November sudah jalan," katanya.
Ragam Benih Tanaman dan Harga
Benih tanaman yang tersedia didominasi dengan sayuran. Hal ini mengingat kebutuhan pangan yang sebetulnya mendesak dan dapat ditanam sendiri di rumah.
"Enggak punya lahan sekalipun bisa pakai pot atau polibag, bahkan hidroponik. Kita fokus ke benih sayuran ada kangkung, bayam, pakcoy, caisim, selada, itu memang hampir setiap hari dikonsumsi sama masyarakat kita, paling banyak di benih sayuran," terang Amel.
Dikatakan Amel, benih bunga matahari juga sangat diminati dan banyak dipesan. Selain itu, ia juga menyediakan benih tanaman lain, mulai dari cabai pelangi hingga gambas
"Kisaran harga benih mulai Rp2.400 per piece sampai berupa hampers Rp20 ribu, rata-rata orang pesan di kisaran harga Rp3 ribu--Rp5 ribu dengan quantity rata-rata 500 pieces, walaupun ada yang pesan di bawah 500 atau sampai ribuan cuma itu jarang," terang Amel.
Untuk harga Rp3 ribu--Rp5 ribu, disebut Amel, kemasan yang didapat mulai dari botol kaca kecil, kertas yang didaur ulang cokelat seperti amplop atau pillow box. "Ada juga paket lengkap di dalam pot sudah dapat media tanam atau tanah humus yang siap pakai, benih, petunjuk menanam dan dapat pot juga untuk proses pembibitan," lanjutnya.
Kemasan suvenir benih tanaman sendiri didapat Amel dari supplier. Kemasan botol sampai kertas yang digunakan merupakan material hasil daur ulang.
"Pemesanan sudah kirim ke seluruh Indonesia terjauh Merauke rata-rata 1.000--2.000 pieces paling tinggi pesanan dari luar Jawa, sedikit paling Jabodetabek. Sempat dibawa ke Jerman dan Belanda juga, mereka pesta ada di Indonesia dan luar negeri," tutup Amel.
Advertisement
Suvenir Foto
Foto hasil jepretan di photobooth juga menjadi pilihan tak sedikit pasangan pengantin sebagai suvenir pernikahan. Jasa ini pula yang disediakan oleh Klik N Share Photobooth yang berbasis di Denpasar, Bali.
Pemilik Klik N Share Photobooth Yaneka Julastiana menjelaskan usaha ini ia dirikan pada Agustus 2017 lalu. Pilihannya merambah ke dunia usaha photobooth tak lain karena ia juga memilih foto sebagai suvenir pernikahannya.
"Waktu itu sewa vendor dan tiga kali resepsi. Resepsi kedua dan ketiga susah banget dapat photobooth ini, padahal masih tiga bulan sebelumnya, tanggal sekian dibilang penuh dan aku mikir bagus juga bisnis ini, aku melihat peluang, setelah menikah coba buka usaha itu," kata Yaneka saat dihubungi Liputan6.com, Selasa, 11 Oktober 2022.
Berbekal semangat itu, ia pun mencari beragam informasi terkait usaha photobooth. Salah satunya dengan belajar tentang kamera dan pengoperasiannya secara otodidak.
"Rencananya mau hire orang dengan skill di bagian kamera, ternyata enggak dapat sehingga mau enggak mau supaya jalan, jadi turun sendiri untuk belajar," terangnya.
Dalam perjalanannya, Yaneka tentu dihadapkan dengan beragam kisah, termasuk trial and error. Ia mengenang satu waktu hanya membawa satu baterai kamera dan baterai habis setelah dua jam pemakaian.
"Jadi orang mau foto masih charge tunggu 1--2 menit supaya dapat sedikit, kabel bawa satu error tapi untung bawa cadangan dua kamera. Trial error itu aku sampaikan ke kru aku sehingga jika dia mengalami hal yang sama enggak perlu panik pikiran kacau dan tahu apa yang harus dia lakukan," ungkapnya.
Paket dan Harga
Jasanya menawarkan dua jenis paket, yakni unlimited dan limited. Untuk paket unlimited, saat acara tamu-tamu bebas berfoto dan mencetak berapapun selama acara.
"Untuk paket limited, misal 100 print per empat jam maksimal, kalau empat jam sudah habis tapi print masih 50 biji itu dihitung hangus, atau dalam dua jam sudah habis 100 print itu juga terhitung sudah selesai, kecuali ada penambahan extend Rp100 ribu per jam," tutur Yaneka.
Ia menyebut, biasanya klien yang menggelar resepsi di hotel dan vila memilih paket unlimited, sedangkan mereka yang menggelar acara di rumah, cenderung lebih memilih paket limited.
"Unlimited start Rp2,2 juta per satu jam, limited start Rp1,5 juta, semakin besar unlimited jatuhnya lebih murah," katanya.
Yaneka menyebut setelah klien mengisi format order, pihaknya akan bertanya terkait tulisan di desain, tema, hingga pilihan template. Kemudian, pihaknya akan mengajukan konsep desain kepada klien.
"Setelah itu ajukan ke klien cocok atau enggak, kalau revisi kita selesaikan sampai cocok. Kalau kita desain empat jam selesai kalau cepat kasih konfirmasi dan desain yang diminta kebanyakan seragam sama kartu undangan," tutupnya.
Advertisement