Liputan6.com, Jakarta - Skincare dan wanita Indonesia makin tidak terpisahkan satu sama lain. Konsumen yang kian teredukasi terkait produk perawatan kulit pun akhirnya memiliki preferensi sendiri setelah penjelajahan yang boleh jadi tidak sebentar.
Jadi, apa sebenarnya yang dicari wanita Indonesia dalam sebuah produk skincare? Merujuk ZAP Beauty Index 2023, skincare yang memiliki manfaat mencerahkan dianggap sama pentingnya dengan yang berguna sebagai anti-aging.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan survei online pada Oktober--November 2022 oleh MarkPlus, Inc. yang melibatkan 9.010 responden ini, 76,4 persen wanita Indonesia, baik yang rutin perawatan ke klinik kecantikan maupun tidak, mencari manfaat mencerahkan sebagai alasan utama menggunakan skincare.
Pada urutan kedua, manfaat melindungi kulit dari sinar UV (60 persen) dipilih wanita Indonesia. Di samping itu, 80,2 persen Gen X dan 64 persen Gen Y mencari manfaat anti-aging dan mencerahkan pada produk skincareÂ
Sedangkan Gen Z masih fokus terhadap manfaat produ kyang mencerahkan (77,4 persen) dan menyamarkan bekas jerawat (60,7 persen). Preferensi wanita Indonesia terhadap manfaat produk skincare juga berganti dari tahun sebelumnya.
Prediksi tahun 2023, wanita Indonesia lebih banyak mencari produk melembapkan dibandingkan anti-acne. Hal ini menggarisbawahi bahwa kebutuhan wanita terhadap kulit lembao tidak dapat tergantikan untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak.
Tahun ini, 60 persen wanita Indonesia mencari manfaat melembapkan pada skincare dan 50,7 persen wanita mencari manfaat anti-acne. Sementara pada tahun sebelumnya, terdapat 53,6 persen wanita yang mencari manfaat melembapkan dan 53,8 persen yang mencari manfaat anti-acne.
Ketertarikan Gen Z pada Produk Anti-aging
Fakta menarik selanjutnya dari survei yang dilakukan pada perempuan Indonesia berusia 12--66 tahun itu, yakni 34,2 persen Gen Z mencari manfaat anti-aging pada skincare, lebih tinggi dari yang mencari manfaat untuk memutihkan (27 persen).
Keamanan produk juga jadi faktor paling penting dalam memilih skincare. Selain itu, wanita Indonesia juga mempertimbangkan keterjangkauan harga sebagai faktor pertimbangan utama memilih produk skincare. Survei ini mencatat bahwa terdapat 61 persen wanita Indonesia yang mempertimbangkan keterjangkauan harga.
Faktor ini bahkan lebih tinggi dari ulasan influencer yang dipilih oleh hanya 27 persen wanita Indonesia. Mereka pun memperhatikan kandungan dalam produk tersebut.
Berdasarkan hasil survei, 68,5 persen wanita Indonesia mempertimbangkan kandungan di dalam produk skincare. Persentase faktor pertimbangan ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang hanya dipilih oleh 22,3 persen wanita.
Sementara, soal layanan kecantikan, keterjangkauan harga (73,5 persen) masih menempati peringkat pertama pertimbangan wanita sebelum memilih klinik kecantikan. Semua generasi, yaitu Gen X (74,4 persen), Gen Y (74,2 persen), dan Gen Z (72,8 persen) setuju pada anggapan tersebut.
Advertisement
Faktor Merasa Insecure
Selain harga yang terjangkau, 47 persen wanita Indonesia mempertimbangkan pelayanan yang diberikan. Juga, 40,5 persen di antaranya mempertimbangkan kesesuaian solusi dengan masalah ketika memilih klinik kecantikan.
Terkait apa saja yang membut perempuan Indonesia merasa insecure, survei tahunan ZAP Clinic ini mencatat bahwa kondisi kulit wajah mereka (50,1 persen) dan berat badan (44,9 persen) jadi penyebab utama. Di samping itu, tersenyum lebar sambil memperlihatkan gigi juga masuk dalam daftar tersebut.
Terdapat 27,6 persen wanita Indonesia yang merasa insecure dengan gigi yang mereka miliki saat ini. Selain itu, bagian hidung (20,9 persen), pipi (11,2 persen), bibir (9,1 persen), dan mata (9,1 persen) berada di urutan selanjutnya.
Dari berbagai macam permasalahan kulit, wajah kusam jadi yang paling banyak dialami wanita Indonesia. Baik bagi wanita yang pergi ke klinik kecantikan (57,6 persen) maupun tidak (64,8 persen), keduanya sama-sama memiliki permasalahan kulit wajah yang kusam.
Selain itu, komedo (57,1 persen), pori-pori yang besar (51 persen), serta memiliki kerutan atau garis-garis halus (30,3 persen) juga jadi permasalahan setelah wajah kusam. Masalah kerutanatau garis-garis halus pada wajah ini tidak hanya dialami wanita Indonesia yang berusia sudah lebih tua, tapi juga Gen Z.
57,6 persen Gen X, 37,2 persen Gen Y, dan 20,9 persen Gen Z mengalami masalah kerutan atau garis-garis halus pada kulit wajahnya.
Masalah Rambut
Tidak hanya itu, 38,9 pesen wanita Indonesia mengalami permasalahan kulit wajah yang berminyak, 28,9 persennya mengalamin permasalahan kulit sensitif, seperti mudah merah dan iritasi, serta 27,9 persen wanita mengalami masalah wajah kering.
Selanjutnya, permasalahan terkait rambut wanita. Rambut beruban dianggap sebagai masalah oleh 9,2 persen wanita di Indonesia. Tidak hanya Gen X, sebagian dari wanita Gen Y dan Gen Z juga sudah mengalaminya.
Selain itu, 79,1 persen wanita Indonesia juga mengalami permasalahan rambut rontok saat ini. Permasalahan tersebut paling banyak dialami para Gen Y, yaitu sebesar 81 persen dari mereka.
Survei itu juga mencatat bahwa wanita Indonesia masih memprioritaskan wajah dan tubuh sebagai hal yang diperhatikan agar menjadi cantik. Memiliki wajah yang bersih dan mulus dianggap sebagai sesuatu yang membuat mereka merasa cantik.
Berdasarkan hasil survei, 58,5 persen wanita Indonesia mengartikan cantik dengan memiliki wajah yang bersih dan mulus, dan 55,8 persen wanita memprioritaskan memiliki tubuh yang sehat dan bugar agar merasa cantik.
Advertisement