Kedai Kopi Unik di London, Manfaatkan Bekas Toilet Umum Bergaya Victoria

Kedai kopi itu bahkan tetap memakai urinal sebagai bagian dari interior tempat tersebut.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 12 Des 2022, 06:32 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 06:32 WIB
Kafe Attendannt yang terletak di bawah tanah dengan gaya toilet ala victoria.
Kafe Attendannt yang terletak di bawah tanah dengan gaya toilet ala victoria. (Instagram:@attendantcoffeeroasters/https://www.instagram.com/p/CA_GuZYlWUi/Geiska Vatikan Isdy)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kedai kopi unik di Fitzrovia, London, Inggris. Lokasinya terletak di jantung Fitzrovia dan hanya membutuhkan lima menit berjalan kaki dari Oxford Street.

Kedai Kopi Attendant itu menempati bekas toilet umum yang didirikan sekitar 1890 dan mulai terbengkalai pada 1960an. Untuk menuju kafe ini, pengunjung bisa menemukan plang Attendant yang berada di pinggir jalan, kemudian turun ke bawah menuju kafe bawah tanah. 

 

Melansir dari The Sun, Jumat, 9 Desember 2022, pengunjung bisa menikmati keunikan kafe ini dengan melihat meja bar yang bermaterial kayu dan bagian atas urinal sebagai pembatas. Perabot itu diproduksi oleh Doulton & Co. Sementara, tempat duduk diberi aksen berwarna hijau untuk menyesuaikan dengan ubin lantai Victoria yang asli.

Pihak kedai juga masih mempertahankan kantor petugas yang disulap menjadi sebuah dapur. Bahkan, ornamen pintunya tidak diubah sama sekali.  

Bangunan kedai masih berisi ubin asli dan para pekerja membutuhkan delapan bulan untuk memperbaiki tangga dan mengelupas 12 lapisan cat. Sang pemilik, Ryan De Oliveira berkata, "Kami ingin menciptakan lingkungan yang memungkinkan orang melepaskan diri setelah bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore." 

Dengan keunikannya, tak heran kedai itu menarik banyak pelanggan. Bangunan yang awalnya adalah toilet umum pria di abad ke-19 itu nyatanya tak membuat pelanggan risih. Seorang pelanggan meninggalkan komentar positif di akun Instagram tersebut, "Ibuku dan aku menikmati kopi enak di tempat ini 😍☕️."

Menu Makanan

Beberapa menu yang ada dalam kafe The Addentant.
Beberapa menu yang ada dalam kafe The Addentant. (Instagram: @@attendantcoffeeroasters/https://www.instagram.com/p/B9fRcEZFvCk/Geiska Vatikan Isdy).

Kafe ini menyajikan beberapa menu sarapan, brunch (breakfast and lunch), dan makan siang dengan pilihan bebas gluten, ramah vegan, vegetarian, mengandung kacang, dan ikan. Menu makan siang bisa dipesan mulai pukul 11.30 waktu setempat dan bisa meminta pelayan untuk menanyakan menu spesial yang tersedia pada hari tersebut. 

Melansir pada situs resmi The Attendant, untuk menu sarapan yang disediakan mulai dari harga 4,9 pound sterling atau sekitar Rp38 ribu, yaitu menu cheese and tomato croissant yang terdiri dari roti kroisan dengan keju emmanel dan tomat. Sedangkan, menu sarapan termahal adalah Brekkie roll, yaitu roti brioche dengan isi telur, saus sambal, tomat, mayonais manis, dan bacon dengan harga delapan pound sterling (sekitar Rp153 ribu). 

Kafe ini hanya memiliki satu menu brunch, yaitu avocado toast yang dibanderol dengan harga 1,1 poundsterling atau Rp21 ribu. Selanjutnya, menu makan siang termurah adalah pizza rumahan yang dimulai dari harga Rp76 ribu dan menu makanan termahal adalah salad seharga mulai dari Rp151 ribu yang hanya disediakan di hari kerja.

Menu Minuman

Menu Minuman
Menu Minuman Pada Kafe The Addentant. (Instagram:@attendantcoffeeroasters/https://www.instagram.com/p/CFL_-V5ljw8/Geiska Vatikan Isdy).

Menu makanan tidak lengkap rasanya tanpa minuman. Kafe ini memiliki tiga jenis minuman, yaitu kopi, teh, dan jus.

Attendant percaya kopi bisa dibuat dengan lebih baik, dengan menggunakan kopi hijau yang memiliki nilai coffee cupping minimal 84 atau lebih. Kafe ini mengambil campuran espresso musiman sendiri langsung dari Attendant Roastery melalui La Marzocco Linea GB5, serta filter asal tunggal dari seluruh dunia melalui V60 Drip atau AeroPress. Untuk segelas kopi espresso panas dihargai Rp53 ribu, sedangkan harga segelas kopi americano yang disajikan dingin dihargai Rp72 ribu. 

Susu juga berperan penting untuk menentukan kualitas minuman kopi. The Attendant bekerja sama dengan Trewithen Dairy, yang menggunakan metode pertanian berkelanjutan untuk menghasilkan susu yang berkualitas tinggi. Sementara, suplai susu kelapa dan oat didapat dari Rude Health dan Minor Figures. 

Tempat ini tidak menerima reservasi. Konsep itu dianggap lebih adil bagi pengunjung. Jadi, siapa cepat dia yang akan dapat kesempatan untuk nongkrong di kafe unik ini. 

Kafe Penulis

Ilustrasi Kafe
Ilustrasi kafe. (dok. Unsplash.com/Kris Atomic)

Tak hanya di London, Jepang juga memiliki kafe berkonsep unik yang dinamai Manuscript Writing Cafe, Jepang. Kafe tersebut dibuat sebagai tempat aman bagi para penulis yang dikejar dateline dan berlaku bagi semua pengunjung.

Setiap pengunjung akan menerima sebuah kartu dan menuliskan target yang akan dicapai selama berada di kafe tersebut. Kartu itu kemudian diserahkan kepada manajer kafe yang akan menjadi pengawas perkembangan target yang berhasil dicapai setiap jam. Pengunjung tidak bisa keluar dari kafe tersebut bila belum mencapai target. 

Minimal pengunjung harus memesan tempat selama 30 menit dan hitungan per jam dengan dibolehkan memesan kopi. Tersedia pojok minuman yang memungkinkan pengunjung merebus air sendiri menggunakan termos elektrik untuk menyeduh kopi, teh hitam, atau teh Jepang.

Untuk menunjang kinerja kerja, kafe unik ini dilengkapi dengan colokan USB, wi-fi, dan dudukan komputer. Pihak kafe membolehkan pengunjung membawa sendiri makanan dan minuman, bahkan memesan dari tempat lain, asalkan tetap mematuhi aturan ketat yang berlaku. 

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya