Kreasi Olahan Jus Sayuran Organik ala Desa Sehat yang Rasanya Mirip Jus Alpukat

Sayur yang dijus di Desa Sehat adalah pakcoy organik.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 18 Jan 2023, 07:01 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 07:01 WIB
Kreasi Olahan Jus Sayur pada Hasil Panen Tanaman Organik
Kreasi Olahan Jus Sayur pada Hasil Panen Tanaman Organik. (Geiska Vatikan Isdy).

Liputan6.com, Jakarta - Desa Sehat yang berlokasi di Desa Cicadas, Gunung Putri, Bogor, punya ide untuk mengatasi keengganan makan sayur, yakni dengan mengolahnya menjadi jus sayuran. Sayur yang diolah merupakan hasil panen organik di desa mereka.

"Ini juga bagus untuk kesehatan, banyak vitamin. Untuk yang nggak suka sayur, jadi bisa menikmati sayur dengan rasa lain," kata Iis Sumaryati, Bendahara Posyandu Desa Cicadas, pada Rabu, 11 Januari 2023.

Jenis sayuran yang dijus adalah pakcoy. Iis menyebut jus pakcoy buatan warga banyak diminati karena rasanya yang mirip dengan jus alpukat. Produk tersebut sudah dijual di berbagai event, seperti bazar kecamatan, bazar UMKM, acara di Balai Desa hingga menerima pesanan. 

"Terakhir, pesanan 60 botol. Kalau acara desa sesuai pemesanan, yang datang berapa, mereka pesan ke kita berapa," tuturnya kepada Liputan6.com. Produk tersebut bisa didapatkan masyarakat seharga Rp10 ribu per 250 ml. 

Ketika ditanya soal keuntungan dari bazar, Iis menyebutkan sekitar Rp200 ribu. "Minimal bisa mandiri tanpa bantuan perusahaan. Dan, setidaknya bisa menambah penghasilan yang lain," jelasnya.

Untuk pengelolaannya, Iis mengatakan produk ini dibina oleh ibu-ibu Posyandu RT 03 Desa Cicadas. Jus tersebut menggunakan bahan-bahan alami, seperti tape, madu, susu, dan daun pakcoy. Selain jus pakcoy, pihaknya juga membuat jus kangkung dengan campuran nanas dan pisang bolen yang diambil dari desa sehat. 

Jadi Tanaman Wajib

Jus Pakcoy buatan Ibu-Ibu Posyandu RT 03/RW 05 Desa Cicadas, Gunung Putri.
Jus Pakcoy buatan Ibu-Ibu Posyandu RT 03/RW 05 Desa Cicadas, Gunung Putri. (Geiska Vatikan Isdy).

Betty, Kader Ketahanan Pangan Desa Sehat menyebutkan bahwa pihaknya telah mewajibkan penanaman pakcoy dan sawi. Menurutnya, kedua jenis sayuran itu lebih mudah diolah untuk membuat makanan di posyandu Desa Cicadas. Dirinya juga menyebutkan bahwa kegiatan menanam bibit tanaman organik tersebut sudah biasa dilakukan oleh beberapa warga sehingga tidak ada kesulitan. 

"Menurut saya, sawi itu pokok. Karena setiap kita masak mi, kita butuh sawi. Untuk makan lalapan, butuh selada," tuturnya. 

Kegiatan menanam sayur itu juga lebih mudah karena beragam fasilitas disediakan pihak Darya-Varia yang mendampingi Desa Sehat. "Pupuk kan kita kasih, media tanam, benih kita kasih, tinggal mereka mau saja. Asal mereka mau, dan didukung dari Darya," katanya.

Betty juga berharap warga di Desa Cicadas ke depan dapat menanam tanaman pangan di rumah. Untuk warga yang merasa kesulitan membibitkan tanaman, bisa mengambil di tempat pembenihan yang telah disediakan oleh pihaknya. Selain dimanfaatkan untuk olahan untuk bazar dan posyandu, hasil tanaman organik tersebut juga dapat dijual oleh pengusaha kuliner pecel ayam dan pedagan sayur keliling. 

Bantu Ketahanan Pangan

Panen Hasil di Desa Sehat, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Panen Hasil di Desa Sehat, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Geiska Vatikan Isdy).

Desa Sehat di Cicadas bahkan bisa membantu ketahanan pangan di daerah tersebut, mencakup lima RT dan tiga RW. Desa sehat ini terdiri dari program penanaman sayuran organik, budidaya ikan dalam ember (budidamber), dan penanaman tanaman obat keluarga (toga).

Kepala Desa Cicadas, Dian Hermawan menyebutkan bahwa saat ini pemerintah telah memfokuskan ketahanan pangan di Indonesia berdasarkan Perpres 104 tahun 2021. Hasil panen dari desa sehat ini dapat dapat memberikan tambahan makanan pada lebih dari 800 balita di Posyandu Teratai 1. 

Terkait hal ini, Yeri Krisbianto, Head of Plant Darya-Varia Gunung Putri berharap program tersebut bisa memenuhi kebutuhan gizi warga sehari-hari, terutama dalam kebutuhan sayur. Hadirnya program desa sehat ini juga membantu para warga untuk belajar mengelola tanaman dan hidup sehat.

Menurut Yeri, program desa sehat ini juga membantu mendukung program pemerintah lewat dana desa. "Setiap dana desa harus dikeluarkan minimal sebesar 20 persen untuk ketahanan pangan," ujarnya.

Budidaya Organik

Penanaman Tanaman Organik Selada di Desa Sehat RT 02 Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penanaman Tanaman Organik Selada di Desa Sehat RT 02 Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Geiska Vatikan Isdy).

Tanaman yang ditanam di Desa Sehat Cicadas diolah secara organik. Ketua RT O3 Jaya menerangkan biasanya, sekitar 1,5 bulan setelah panen, media tanam harus didiamkan dulu selama dua minggu. Setelah itu, baru bisa menambahkan pupuk ke media tanam.

Setelah diisi pupuk, kata Jaya, harus ditunggu hingga 'pupuk itu tidak panas'. Setelah beberapa waktu, benih bisa dimasukkan ke dalam tray semai dan ditunggu selama 30 hingga 38 hari sebelum dipindahkan ke tempat yang lebih besar dan baru bisa dipanen.

Selain sayuran, ada tanaman lain yang mudah untuk ditanam, yaitu tanaman obat keluarga (toga). Novia Aksari, Juru Bicara Desa Sehat RT 02 menyebutkan jahe dan kunyit sangat cocok ditanam oleh generasi milenial.

Proses pembudidayaannya dimulai dari bibit yang akan berlangsung selama sembilan bulan agar siap panen. Setiap hari tanaman harus disiram dengan rutin sebanyak dua kali. Sedangkan untuk pupuk kompos, pihaknya menggunakan sebulan sekali.

Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit
Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya