6 Fakta Menarik Aljazair, Negara Afrika yang Sebagian Besar Wilayahnya Gurun Sahara

Aljazair merupakan negara Afrika Utara yang besar dan mayoritas Muslim. Bekas jajahan Prancis ini, sebagian besar wilayahnya merupakan Gurun Sahara.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Mar 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 08:30 WIB
Sumur minyak Menzel Ledjmet Nord (MLN) Blok 405A, Aljazair yang idgarap PT Pertamina (Persero)
Sumur minyak Menzel Ledjmet Nord (MLN) Blok 405A, Aljazair yang idgarap PT Pertamina (Persero) (dok: Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Aljazair adalah negara Afrika Utara yang besar dan mayoritas Muslim. Negara ini berbatasan dengan Tunisia di sebelah timur-laut, sementara di sebelah timur dengan Libya, Maroko di sebelah barat, Sahara Barat, Mauritania, dan Mali di sebelah barat-daya, serta Aljazair berbatasan dengan Niger di sebelah tenggara dan Laut Tengah di sebelah utaranya.

Mengutip Britannica, Kamis (9/3/2023) sebagian besar penduduknya tinggal di dekat pantai Mediterania. Negosiasi mengakhiri konflik dan membawa Aljazair sebagai negara merdeka sehingga sebagian besar orang Eropa meninggalkan negara itu.

Pengaruh bahasa dan budaya Prancis yang pernah menjajah negara itu tetap kuat. Tetapi sejak kemerdekaan, negara yang wilayahnya terletak di Gurun Sahara ini berusaha untuk mendapatkan kembali warisan Arab dan Islamnya.

Masih banyak hal mengenai Aljazair selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Aljazair yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (9/3/2023). 

1. Sistem Pemerintahan Semi-Presidensial

Aljazair merupakan republik semi-presidensial yang terdiri dari 48 provinsi dan 1.541 komune. Kepala negara Aljazair ialah Presiden, yang dipilih untuk masa 5 tahun, dapat diperpanjang sekali lagi.

Aljazair memiliki hak pilih bersama. Presiden merupakan kepala Dewan Menteri dan Dewan Keamanan Tinggi. Jabatannya bisa mengangkat PM yang merupakan kepala pemerintahan dan PM mengangkat Dewan Menteri.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 37 juta jiwa. Aljazair juga merupakan negara berpenduduk terbanyak ke-34 di Bumi. Aljazair memiliki tentara terbesar kedua dengan anggaran pertahanan terbesar di Afrika

 

2. Aljazair Pusat Kebudayaan Prasejarah Kuno

Pemandian Romawi
Pemandian Romawi di Aljazair (flickr.com)

Aljazair pernah menjadi rumah bagi banyak kebudayaan prasejarah kuno, termasuk kebudayaan Ateria dan Kapsia. Wilayah ini dulunya dikenali memiliki banyak imperium dan wangsa, termasuk Numidia Berber, Kartago, Romawi, Vandal, Bizantium, Umayyah Arab, Fatimiyah Berber, Muwahidun Berber, dan terakhir Turki Usmani.

Dari sejarahnya, penduduk asli Berber di Aljazair telah di bawah kekuasaan asing selama lebih dari tiga ribu tahun terakhir. Orang-orang Fenisia (1000 SM) dan Republik Romawi (200 SM) merupakan yang terpenting, hingga datangnya orang-orang Arab pada abad ke-8. 

3. Sebagian Besar Wilayah Aljazair Meliputi Gurun Sahara

Aljazair meluas ke selatan jauh ke dalam jantung Sahara, gurun terlarang di mana suhu permukaan terpanas di Bumi. Gurun Sahara ini merupakan lebih dari empat per lima wilayah negara atau 80 persen wilayah Aljazair.

Sahara dan iklimnya yang ekstrem mendominasi negara ini. Novelis kontemporer Aljazair Assia Djebar menyebut negaranya “pasir impian”. Sebagian besar wilayah pesisir berbukit, kadang-kadang bahkan bergunung-gunung, dan ada beberapa pelabuhan alami. 

4. Wisata Religi di Aljazair

Intip Pesona Masjid Bersejarah Peninggalan Dinasti Ottoman di Aljazair
Kondisi bagian depan Masjid Ketchaoua atau Katsyawah yang berada di distrik Casbah, Aljir, Aljazair, Rabu (15/11). Setelah mengalami renovasi yang cukup lama, masjid ini siap dibuka kembali untuk umum. (AFP Photo/Ryad Kramdi)

Masjid Agung Aljazair yang berlokasi di kota Algiers ini adalah masjid tertua di kota tersebut, diperkirakan dibangun pada 1097. Masjid ini cukup unik lantaran memiliki bangunan bergaya Almoravid, salah satu yang masih tersisa di dunia.

Selain itu ada Masjid Sinagog juga menjadi salah satu tempat wisata religi di Aljazair yang sering dikunjungi wisatawan. Masjid ini bernama Masjid Abdallah Ibn Salam yang dulunya adalah Sinagoga Agung Oran.

Sinagog ini dulunya menjadi sinagog terbesar di kawasan Afrika Utara. Sampai saat Aljazair merdeka, hampir seluruh masyarakat Yahudi Aljazair pindah ke Perancis akibatnya membuat sekarang mayoritas penduduk Aljazair adalah Muslim.

Selain masjid, ada pula gereja yaitu Notre Dame d’Afrique sebagai gereja Katolik dengan arsitektur megah dan dibangun pada akhir tahun 1800-an. Notre Dame d’Afrique ini memiliki gaya bangunan Neo-Bizantium mendapat perngaruhi dari Prancis ketika itu.

5. Aljazair Kaya Sumber Minyak dan Gas

Setelah merdeka dari Prancis pengembangan minyak dan gas alam serta cadangan mineral lainnya di pedalaman Aljazair membawa kekayaan baru ke negara tersebut dan mendorong peningkatan standar hidup. Di awal abad ke-21 ekonomi Aljazair termasuk yang terbesar di antara negara Afrika lainnya.

Setelahnya, ekonomi Aljazair bergantung pada minyak bumi dan telah menjadi anggota OPEC sejak 1969. Produksi minyak mentahnya mencapai sekitar 1,1 juta barel per hari, namun juga sebagai produsen dan pengekspor gas utama, dengan hubungan penting ke Eropa.

6. Kuilner Khas Aljazair

Harira merupakan salah satu kuliner di Aljazair yang terkenal juga di Maroko
Harira merupakan salah satu kuliner di Aljazair yang terkenal juga di Maroko. (Dok: Instagram @supervalu_irl)

Mengutip dari Taste Atlas, Kamis (9/3/2023), Harira salah satu makanan khas Aljazair yang juga terkenal di Maroko. Hidangan ini merupakan sup berbahan dasar tomat yang kaya ramuan dengan tekstur lembut seperti beludru, seperti kata hareer yang berarti beludru dalam bahasa Arab.

Sup populer ini melambangkan penyatuan orang selama Ramadan, bulan suci puasa dalam kalender Muslim. Sup Harira wajib, ditemani kurma, buah ara, kopi, atau susu, bersama kue madu goreng berbentuk bunga dan ditaburi wijen, disebut chebakia.

Harira terbuat dari berbagai kacang-kacangan seperti lentil, kacang fava, dan buncis, saus tomat, pasta harissa, dan bumbu segar seperti peterseli, kunyit, kunyit, lemon, biji jintan, dan ketumbar, tetapi setiap daerah di Maroko memilikinya. Selanjutnya Rechta adalah hidangan tradisional Aljazair yang terdiri dari mi tipis dan pipih serta saus ayam.

Mie dibuat dengan kombinasi tepung, garam, air, dan ghee, sedangkan kuahnya dibuat dengan potongan ayam, bawang merah, bawang putih, minyak, buncis, ras el hanout, kayu manis, lobak, kentang, dan zucchini. Setelah matang, mi rechta ditaruh di piring besar dan diberi saus. Hidangan ini sangat populer saat acara meriah seperti pernikahan, Idul Fitri dan Asyura.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya