Liputan6.com, Jakarta - Dalam agenda "penataan dan pemeliharaan," Masjid Raya Al Jabbar semula diumumkan tutup sementara sampai kemarin, Senin, 13 Maret 2023. Namun, pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan perpanjangan penutupan sementara Masjid Raya Al Jabbar di Kelurahan Cimenerang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut.
"Penataan dan pemeliharaan kawasan dan Masjid Raya Al Jabbar diperpanjang dan akan dibuka kembali pada 1 Ramadan 1444 Hijriah. Adapun 1 Ramadan tahun ini masih menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama," tulis mereka di akun Instagram pihaknya, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, menuturkan dalam keterangannya bahwa perpanjangan waktu penataan dan pemeliharaan tersebut bertujuan menciptakan kenyamanan beribadah dan menghadirkan pelayanan yang baik saat Ramadan.
"Hal ini dilakukan agar saat Bulan Ramadan tiba, masyarakat dapat beribadah di Masjid Raya Al Jabbar dengan tenang, tertib, dan nyaman," ia menyebut.
Sejak diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 30 Desember 2022, masjid ini memang mencatat cukup banyak pekerjaan rumah. Daftar keluhan pengunjung di awal operasional masjid tersebut berkisar mulai dari sampah sampai akses ke lokasi.
Salah satu yang angkat bicara tentang sampah di area masjid adalah pemilik akun Instagram @rismadewid. Berbagi video memperlihatkan sampah yang dibuang dengan tidak berlanggsung jawab, ia menulis keterangan, "Tolong jaga kebersihan masjid."
Warganet itu menyambung, "Budayakan membuang sampah pada tempatnya. Kalau misalkan belum menemukan tempat sampah, tolong disakuin (ditaruh ke dalam saku) dulu atau dibawa dulu sampe kalian menemukan tempat sampah."
"Sangat disayangkan kalau masih ada yang kaya gini buang sampah sembarangan. Please tumbuhkan dan tanamkan kesadaran tersebut pada diri kita," tandasnya.
Penanganan Sampah di Masjid Al Jabbar
Imbuan serupa disuarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, juga melalui sebuah unggahan Instagram. Pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan Forum Bank Sampah Jawa Barat, DLH Kota Bandung, Bank Sampah Induk Kota Bandung, Yayasan Go Green Kota Cimahi, Green Generation, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengelola sampah di acara peresmian Masjid Raya Al Jabbar.
Pengelolaan sampah dimulai dari menempatkan tempat sampah terpilah di 30 titik di sekeliling Masjid Al Jabbar, pengangkutan sampah ke lokasi TPSS, penyisiran sampah, dan pemilahan sampah. Pada acara peresmian Masjid Al Jabbar, dilakukan juga edukasi lingkungan terkait sampah pada para undangan, UMKM, dan masyarakat yang menyaksikan peresmian masjid.Â
Berdasarkan laporan kanal Regional Liputan6.com, hasil pengumpulan sampah diperoleh sebanyak 762 kg sampah anorganik, 183,3 sampah organik terpilah, 758 kg sampah residu, dan 200 kg sampah yang belum terpilah. Total sampah mencapai 1,9 ton.
Adapun sampah yang belum terpilah, yakni sebanyak 200 kg, dibawa ke BSI untuk dipilah di BSI Kota Bandung. Kepala DLH Jawa Barat Prima Mayaningtias mengimbau agar masyarakat menjaga lingkungan masjid.
Advertisement
Ibu-Ibu Asyik Ngerujak di Masjid Al Jabbar
Sebelum ini, beredar video ibu-ibu asyik makan rujak di dalam Masjid Al Jabbar. Video yang diunggah ulang akun TikTok @ihsannaufal103 itu memperlihatkan sekelompok ibu-ibu berjilbab cokelat asyik menyantap rujak yang kemungkinan besar mereka bawa dari luar masjid.
Tertera di klip yang diunggah pada 16 Januari 2023, ibu-ibu itu melakukannya di salah satu sudut masjid berkarpet hijau loreng yang di sekelilingnya terdapat banyak orang. Setelah penutupan, sempat beredar video terbaru mengenai kondisi Masjid Al Jabbar yang kembali tertata rapi dan bersih.
Tayangan video singkat yang diunggah seorang pengguna TikTok @bang_faaz1 ini memperlihatkan bagaimana masjid sudah rapi tanpa pedagang PKL dan siap menyambut bulan suci Ramadan. Video yang diunggah pada 3 Maret 2023 ini dikomentari banyak warganet yang bersyukur karena kondisi Masjid Al Jabbar sudah kembali bersih.
Seorang warganet juga ada yang bertanya apakah bisa berjualan di sana. Lalu, sang pembuat konten membalas bahwa kini sudah tidak bisa lagi berjualan dan hanya bisa berjualan di area penyewaan warga dan halaman parkir.
Keluhan Akses Menuju Masjid Raya Al Jabbar
Tidak sampai di situ, karena akses menuju Masjid Raya Al Jabbar juga dikeluhkan, terlebih area tersebut macet total di akhir pekan saat peresmian akhir tahun lalu. Di banyak unggahan media sosial, tidak sedikit pengguna mengaku "terjebak macet berjam-jam" saat menuju masjid diklaim ramah lansia dan disabilitas tersebut.
Terkait ini, akun Twitter @gilangmahesa berkomentar, "Masjid ini memang didesain untuk jadi masjid wisata. Yang tidak didesain adalah akses ke daerah ini bagaimana. Kebayang ketika banyak yang 'ziarah' ke mesjid ini, ibu-ibu pengajian pakai bus besar misalnya, bakal serudet apa jalan Cimencrang, Gedebage, Ciwastra, Derwati, dan Soeta."
Ketika masih dalam proses pembangunan, tepatnya pada Juli 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat sempat mengusulkan pembangunan akses jalan menuju Masjid Raya Al Jabbar, lapor Antara.
"Jadi, selain untuk Masjid Al Jabbar, akses ini pun untuk memperlancar lalu lintas di kawasan masa depan Gedebage dan Tegalluar," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono.
Advertisement