Liputan6.com, Jakarta - ITC Mangga Dua, pusat perbelanjaan yang terletak di Pademangan, Jakarta Utara, menjadi surga bagi para pencari tas mewah dengan harga yang jauh lebih murah. Pasalnya, tas desainer mewah yang dijual merupakan barang palsu atau tiruan alias tas mewah KW.
Lantai dasar ITC Mangga Dua ramai dipenuhi toko-toko penjual replika tersebut, yang menampilkan aneka tas "branded" seperti Givenchy, Prada, Gucci, Louis Vuitton, Dior, Chanel, Saint Laurent, Hermès, Celine, Balenciaga, Coach, Fendi, hingga Burberry. Saat menyusuri Blok A Lantai Dasar ITC Mangga Dua pada Kamis, 30 Maret 2023, Liputan6.com menemukan tas mewah tiruan tersebut dengan kualitas premium seharga Rp500.000 hingga Rp3.000.000.
"Yang premium kami harganya cuma 500," ujar seorang perempuan penjual yang tidak berkenan disebutkan namanya. Satu tingkat di atas premium, mereka juga menjual tas yang lebih bagus yang disebut sebagai kualitas “mirror”. Kualitas ini sangat mirip dengan aslinya.
Advertisement
Dia menjelaskan, "Kalo disamain sama premium jauh banget. Ini materialnya kulit asli, kalo premium dicampur plastik."
Faktor yang terlihat berbeda antara kualitas premium dengan mirror adalah aksesori, bahan, kualitas jahitan, dan besinya. "Orang orang yang udah sering beli pasti tau bedanya," lanjut penjual.
Berbeda dengan Blok A yang lebih banyak menjual tas dengan kualitas premium, tas dengan kualitas mirror lebih banyak dijumpai di Blok C, Lantai Dasar ITC Mangga Dua. Perbedaan harga antara kualitas premium dan mirror berkisar mulai dari Rp1 juta.
Tas mewah tiruan kualitas mirror biasanya dijual dengan harga di atas Rp3 juta, bahkan dapat mencapai Rp8 juta. Kualitas mirror dinilai lebih awet karena kulitnya tidak akan terkikis.
Banyak Dibeli Pejabat dan Selebriti
Pusat tas mewah tiruan di Mangga Dua kini disorot publik setelah Sekda Riau SF Hariyanto mengklaim bahwa tas mewah yang dipamerkan anak dan istrinya adalah tas KW yang dibeli di Mangga Dua. Meski banyak masyarakat yang meragukan, para penjual tas mewah tiruan di Mangga Dua mengonfirmasi bahwa banyak kalangan pejabat dan selebriti yang membeli tas di sana.
"Banyak (selebriti dan pejabat), tapi sekarang kan lagi disorot, jadi jarang. Padahal mah belinya di sini-sini juga, lebih murah," ujar salah satu penjual di Blok A ITC Mangga Dua. Ia menyebutkan bahwa keluarga Raffi Ahmad hingga Master Limbad pernah membeli tas di sana.
Penjual lain dari Blok C ITC Mangga Dua juga menyatakan hal serupa. "Sekarang jarang liat ada pejabat ke sini, mungkin sejak itu kali. Takutnya kasus, merembet kemana-mana." Pria itu melanjutkan, "Sebelum ada kasus pejabat pamer gitu, banyak tuh ibu-ibu bhayangkari, ibu-ibu bupati."
Ia juga mengklaim beberapa pejabat kedutaan, salah satunya duta besar negara di Amerika Tengah pernah mampir ke tokonya. Ia mengatakan bahwa duta besar itu membeli tiga tas dan ditemani oleh sopirnya yang merupakan orang Indonesia.
"Sopirnya dapet komisi, minta dari kita. Misalnya ini harganya Rp2,3, sama dia dilebihin 200, jadi Rp2,5 (juta)." Oleh karena itu, sang sopir mendapat komisi dari tiap tas yang dibeli. Bahkan, sang duta besar kemudian datang lagi minggu depannya dengan membawa keluarga besarnya.
Omzet penjualan tas mewah tiruan menurun sejak pandemi COVID-19 melanda, terutama usai disorotnya Mangga Dua karena kasus pejabat yang pamer tas mewah. Bahkan saat menjelang lebaran, masyarakat lebih banyak berbelanja baju dan bukan tas. Penjual salah satu toko di Blok C yang dikunjungi mengaku belum berhasil menjual apapun hingga sore hari.
Advertisement
Merek Terkenal Lebih Laku
Para penjual tas mewah tiruan mengungkapkan bahwa apakah tas mewah tersebut terlihat asli atau tiruan 'tergantung yang memakai'. Menurutnya, jika yang memakai kalangan selebriti atau pejabat, tas tiruan pun bisa tampak seperti asli. "Kalau kita yang make asli juga dikiranya KW," ujarnya.
Penjual berpendapat bahwa tas asli dan tas tiruan mirror terlihat sama, tetapi jika dipegang, bahannya berbeda. Namun, tas mirror pun memiliki nomor seri dan barcode di dalam tasnya, sehingga sangat mirip dengan aslinya.
Mereka juga mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang tertarik membeli banyak tas mewah tiruan karena 'laper mata'. "Yang penting ganti-gantinya," ujar penjual.
Beberapa ibu-ibu juga banyak yang membeli tas tiruan di Mangga Dua dan mengklaim sebagai oleh-oleh dari luar negeri. Selain itu, ibu-ibu dari kalangan atas juga kerap membeli dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual lagi ke teman-temannya dengan sistem kredit atau tempo.
Ketika ditanya tas apa yang paling laku terjual, penjual menjawab, "Banyak, Chanel, LV, Gucci, Dior, Hermès, pokoknya brand-brand gede lah."
Menurutnya, pelanggan tidak tertarik membeli tas dengan merek yang tidak terlalu terkenal. Sementara itu, model tas selempang berukuran kecil lebih laku. Tetapi, kalangan pejabat cenderung mengoleksi tas dengan berbagai model, terutama yang sedang populer.
"Kadang kalo ada model baru, ditawarin, mau. Apa aja sih mereka. Yang lagi in apa," ujar salah satu penjual.
Tas-Tas KW Diimpor dari China
Tas-tas tiruan yang dijual di Mangga Dua memang mereplika model tas yang benar-benar dijual. Salah satunya adalah tas Gucci x Balenciaga Hourglass Cloth Handbag yang aslinya seharga lebih dari Rp50 juta, tetapi versi palsunya dijual dengan harga Rp1,5 juta.
Tas kulit ini berlogo Gucci, namun besi di depannya menampilkan logo Balenciaga. "Aslinya ada. Kalo gak ada kita gak mungkin bikin," jelas penjual.
Selain menjual tas mewah tiruan, mereka juga menjual barang-barang lain seperti clutch, dompet, gantungan kunci mobil, hingga sepatu. Para penjual di ITC Mangga Dua mengklaim bahwa produk ini merupakan produk yang diimpor langsung dari China yang hampir seluruhnya diproduksi di berbagai pabrik di sana. Namun, ada juga yang hanya mengimpor bahan dari China kemudian diproduksi di Indonesia. "Kalau yang bikinan sini (Indonesia), di (Pasar) Senen," ujar salah satu penjual.
Ia juga mengatakan bahwa masyarakat yang membeli tas tiruan di Mangga Dua datang dari banyak daerah di luar Jakarta, bahkan mancanegara. "Belanjanya langsung banyak kalo orang Malaysia, dijual-jualin lagi," ujar penjual.
Ia berkata bahwa orang Malaysia belum bisa membeli langsung tas tiruan dari China karena “belum ada channelnya”. Jika belum ada koneksi, produsen di China hanya akan memberi tas yang tidak ada gambar logo atau mereknya. "Mereka liat-liat dulu siapa yang beli," ujar penjual.
Para penjual tas mewah tiruan di Mangga Dua telah ada sejak ITC Mangga Dua dibuka untuk publik pada 1992. Salah satu toko di Blok C telah berjualan tas mewah tiruan selama lebih dari 30 tahun, dan tokonya tersebar di beberapa lokasi di Mangga Dua. "Buka toko (tahun) 93. Awalnya jualan jam, baru main tas," kata penjual.
Advertisement