Liputan6.com, Jakarta - Kue Lebaran adalah salah satu tradisi yang tidak bisa dilewatkan dalam perayaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia. Kue-kue khas Lebaran menjadi simbol kebersamaan, kebahagiaan, dan keramahtamahan. Beragam jenis kue Lebaran dapat ditemukan di setiap rumah di Indonesia, termasuk kue kering seperti nastar.
Media sosial dihebohkan dengan inovasi kue lebaran populer, nastar, yang berisi uang. Sebuah cuitan Twitter yang diunggah akun @sosmedkeras pada 16 April 2023 memperlihatkan satu stoples kue nastar yang setelah dibuka ada uang THRÂ Rp100 ribu di dalamnya. Cuitan dengan tulisan "Kue lebaran isi thr" itu kemudian viral dan dilihat lebih dari 160.000 orang.Â
Baca Juga
Sontak, banyak warganet yang berkomentar ingin berkunjung ke rumah pembuat nastar agar bisa mencicipi nastar bonus THR tersebut. "infokan nanti lebaran rumah siapa yang nyiapin nastar itu? aku siap silaturahmi sambil bawa kantong kresek," tulis salah satu warganet.Â
Advertisement
Ternyata, nastar berisi uang tersebut tidak dijual melainkan hanya dibagikan untuk keluarga. "Itu sebenernya bukan untuk dijual, hanya buat keluarga dan karyawan aja, hitung-hitung giveaway buat mereka," ungkap sang pembuat nastar, Yanti Wijaya, saat diwawancarai Liputan6.com, Selasa, 18 April 2023.Â
Nominal uang yang dimasukkan dalam nastar pun beragam. Berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp200 ribu dalam satu kue nastar.Â
"Ide nastar isi uang itu sebenernya udah dari beberapa tahun lalu, tapi bentukannya bukan seperti yang di foto, uangnya diselipin di dalam kue," kata Yanti yang merupakan seorang penjual kue, donat, dan pizza asal Garut, Jawa Barat.
Akan Membuat Jika Ada yang Memesan
Proses pembuatan nastarnya sama saja dengan nastar biasa. "Jelas kebersihan yang utama, meskipun uangnya baru-baru saya tetap bungkus dengan plastik pembungkus," jelas Yanti.
Kue Lebaran isi uang itu sudah menjadi tradisi lebaran yang setiap tahun ada di rumah Yanti. Ia mengatakan, "Tahun ini iseng aja masukin ke medsos untuk lucu-lucuan, tidak sangka akhirnya viral."
Yanti tidak menyangka inovasi kue Lebarannya bisa sampai viral. Meskipun sampai saat ini nastar isi THR itu tidak dijual untuk publik, Yanti tidak menolak untuk membuatkannya jika ada yang ingin memesan.
Yanti juga menjual nastar dan kue-kue lebaran lainnya. "Saya jualnya ada minimal order. Jual Rp60.000 aja per stoples isi 500 gram, tapi belinya harus 1 lusin jadi total Rp720 ribu untuk 1 lusin," jelasnya. Untuk pembeli yang memesan dalam jumlah besar, Yanti menyediakan diskon khusus.
Advertisement
Nastar Berwarna Dengan Aneka Karakter Kartun
Bukan seperti nastar biasa, nastar buatan Yanti juga unik karena berbentuk aneka karakter kartun yang beraneka warna. Ada nastar bergambar Winnie The Pooh, Angry Birds, Doraemon, hingga Pororo.Â
Yanti dikenal sebagai pembuat nastar karakter. Ia tertarik fokus mendalami nastar karakter karena selalu diserbu setiap kali ia menjualnya. Menurutnya, proses pembuatannya tidak terlalu sulit.
"Kalau sudah tahu triknya mah tidak sulit kok, nanti kan kita bikin bisa sambil santai," ungkap Yanti.
Dalam sehari, Yanti dapat membuat sekitar 10 lusin nastar karakter dengan santai. Selain nastar karakter, Yanti juga menjual kastengel dan kue-kue lebaran klasik lainnya yang harganya disamakan dengan nastar karakter. Biasanya, terjual ribuan stoples setiap tahunnya.
Yanti mengungkapkan bahwa kue kastengel dan putri salju almond menjadi favorit masyarakat untuk lebaran tahun ini. Yanti berkata, "Tahun ini kita hanya sedia 100 lusin aja tapi kemaren kurang ternyata, minta tambah 100 lusin, dan kita kerjain dengan waktu yang mepet banget."
Bisnis Sudah Terkenal di Luar Garut
Yanti merupakan pemilik Mr. Garut Pizza dan Donat Raga. Selain itu, ia juga membuka kelas baking untuk aneka kue, donat, pizza, abon, dan sebagainya.Â
"Lumayanlah sudah menempati hati masyarakat Garut, bahkan dari luar Garut dan luar negeri sering mampir sekadar pengen makan pizza saya," kata Yanti.
Bahkan, pemesan jualannya datang dari berbagai daerah di Indonesia hingga tanah Papua. Saat ini, karyawannya di Mr. Garut Pizza dan Donat Raga sudah ada puluhan, namun untuk kue kering termasuk kue lebaran, ia membuatnya di rumah saja tanpa karyawan.
"Sementara dengan keluarga aja, anak-anak dan suami saya yang sebenernya lebih mumpuni di bidang ini. Kebetulan juga suami yang sebenernya mentor kami," jelas Yanti.
Awalnya, Yanti memulai bisnisnya dari rumah. Ia berpesan bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis kue, untuk jangan percaya dengan adanya bakat. Menurutnya, orang yang berbakat akan kalah dengan orang yang bekerja keras.Â
"Siapa pun bisa bikin kue, bikin produk yang kita mau, bahkan berinovasi dengan produk-produk kita, tidak tergantung berapa umur kita, dari mana sekolah kita, semua pasti bisa, karena setiap apa yang kita dapat dari percobaan apapun itu adalah pelajaran," tutup Yanti.
Advertisement