Mendobrak Tabu dan Mitos Menstruasi Lewat Edukasi Kesehatan Reproduksi

Bayer berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi perempuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2023, 02:01 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 01:12 WIB
Mendobrak Tabu dan Mitos Menstruasi Lewat Edukasi Kesehatan Reproduksi
Mendobrak Tabu dan Mitos Menstruasi Lewat Edukasi Kesehatan Reproduksi.  foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi perempuan. Di Indonesia, mitos dan tabu seputar menstruasi masih menjadi hambatan pemahaman masyarakat. Menstruasi adalah siklus alami yang perempuan di dunia, namun seringkali masih terdapat pemahaman yang keliru tentang hal ini.

Untuk itu Bayer melalui program "Bicara Kontrasepsi" berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan organ reproduksi perempuan. Melalui program ini, Bayer berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengetahui siklus menstruasi, penggunaan kontrasepsi yang tepat, serta perawatan kesehatan reproduksi yang baik.

Menurut penelitian UNICEF Indonesia, 25 persen remaja putri tidak pernah membicarakan menstruasi dengan siapa pun sebelum mengalami menstruasi pertama. Bahkan, 17 persen diantaranya tidak menyadari bahwa menstruasi adalah tanda fisik dari masa pubertas.

Selain itu, terdapat sejumlah mitos seputar menstruasi yang bertentangan dengan dengan fakta kesehatan, seperti larangan mencuci rambut dan memotong kuku saat menstruasi.

Menstruasi adalah proses alami di mana dinding rahim perempuan yang tidak dibuahi akan meluruh. Setiap perempuan dapat memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda, termasuk dalam hal siklus, durasi, dan gejala yang dirasakan saat haid.

Namun, penting bagi setiap perempuan untuk memahami apa yang dianggap sebagai menstruasi yang normal, agar dapat mendeteksi kemungkinan risiko kesehatan dan mencari bantuan medis jika diperlukan.

 

Pil Kontrasepsi

Ilustrasi haid, menstruasi, datang bulan
Ilustrasi haid, menstruasi, datang bulan. (Photo by Annika Gordon on Unsplash)

Pil kontrasepsi atau pil KB dapat menjadi solusi bagi perempuan dalam menjaga kestabilan siklus menstruasi. Salah satunya adalah pil KB yang mengandung Drospirenon telat terbukti membantu dalam meregulasi kadar hormon.

Selain manfaat tersebut, pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan lainnya. "Pil kontrasepsi yang mengandung Drospirenon terbukti efektif dalam mencegah kehamilan, dan juga memiliki sejumlah manfaat lainnya, termasuk mengurangi jerawat, mencegah penambahan berat badan, dan mengontrol siklus menstruasi," terang dr. Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical.

Pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon juga secara ilmiah mampu mereduksi sejumlah keluhan yang berkaitan dengan hormon yang kerap dialami perempuan menjelang atau saat haid, yakni PMS (Premenstrual Syndrome) dan PMD (Premenstrual Dysphoric Disorder).

 

Gejala PMS

Ilustrasi Menstruasi
Ilustrasi pembalut. (dok. pexels/Karolina Grabowska)

Gejala-gejala PMS yang dimaksud meliputi perasaan tertekan dan keputusasaan, kecemasan yang ditandai ketegangan, emosi yang labil, peningkatan konflik interpersonal, sulit tidur, lelah dan lesu, perubahan nafsu makan, kesulitan konsentrasi, serta gejala fisik lainnya seperti sakit kepala, perut kembung, nyeri otot atau sendi atau pembengkakan pada payudara.

Jika memiliki lima atau lebih gejala, terdapat kemungkinan adanya PMDD 8. "Dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, pil kontrasepsi dapat berdampak positif pada kestabilan mood akibat PMS dan PMDD perempuan selama siklus menstruasi," pungkas dr. Dewi.

Kendati banyak manfaat yang bisa diperoleh, pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon tidak dijual bebas dan wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengomsumsinya.

 

Infografis  Apa yang Mempengaruhi Orang Mendiagnosis Sendiri Terkait Kesehatan Mental?
Apa yang Mempengaruhi Orang Mendiagnosis Sendiri Terkait Kesehatan Mental?(Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya