Selamat, Tebet Eco Park Raih Penghargaan Design of the Year dari DesignSingapore Council

Tebet Eco Park meraih penghargaan Design of the Year untuk President's Design Award 2023. Taman yang memiliki lahan seluas 7,3 hektare itu pertama kali diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 23 April 2022.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Jul 2023, 07:54 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 07:30 WIB
FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung berjalan di Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar membanggakan datang dari Jakarta. Tebet Eco Park baru saja didapuk sebagai Design of The Year for President's Design Award 2023 dari DesignSingapore Council. 

"Baru saja diumumkan: Selamat kepada Tebet Eco Park, Design of The Year di President's Design Award 2023!" keterangan yang tertulis di Instagram DesignSingapore Council pada Rabu, 12 Juli 2023, dikutip Jumat (14/7/2023). 

Tebet Eco Park yang sebelumnya dikenal dengan Taman Honda Tebet berada di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan. Taman ini memiliki area seluas 7,3 hektare yang menyatukan taman Tebet Utara dan Selatan.

Tebet Eco Park masuk jajaran pilihan lokasi wisata dari Dinas Pariwisata DKI. Selain jadi rekomendasi Dinas Pariwisata DKI, taman yang dibuka secara resmi pada 23 April 2022 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, menawarkan banyak fasilitas seru.

Saat pembukaan taman tersebut, Anies menjelaskan perbedaan Tebet Eco Park dengan Taman Tebet yang lama. Revitalisasi taman mengusung konsep "Eco Park", dengan keindahan alami taman melalui pemulihan ekosistem dan naturalisasi ruang terbuka hijau dan biru.

Ia pun mengajak warga kota yang bertanggung jawab ikut mengembalikan alam menjadi sehat dan membuat hubungan antara manusia dengan alam menjadi hubungan yang sehat. Revitalisasi Taman Tebet menjadi Tebet Eco Park ini mengambil konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan yang menghasilkan berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh publik. 

 

Tebet Eco Park Sebagai Zona Rendah Emisi

Pemprov DKI Genjot Penghijauan
Pengunjung menikmati suasana Taman Tebet Eco Park, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Pemanfaatan wilayah dengan menjadikannya sebagai ruang terbuka hijau (RTH) agar lebih bermanfaat bagi masyarakat, gencar dilakukan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kawasan Taman Tebet Eco Park dirancang sebagai zona rendah emisi. Untuk merealisasikan kebijakan ini, kendaraan bermotor yang melintas di sekitar kawasan tersebut dibatasi pada akhir pekan.

"Wilayah sekitar Tebet Eco Park akan dijadikan Zona Emisi Rendah, di mana pada akhir pekan seluruh kendaraan bermotor dibatasi masuk kecuali bagi penghuni," kata Anies Baswedan dalam instagram @aniesbaswedan, Kamis, 16 Juni 2022 dikutip dari Kanal Health Liputan6.com.

Penghargaan Tebet Eco Park dari DesignSingapore Counci pun direspons positif oleh warganet. "Karya anak bangsa berkualitas internasional," tulis seorang warganet.

"Alhamdulilah bisa ikut serta membuat desainnya sedikit. Sukses terus," tulis sebuah akun sambil menyematkan nama studio desain yang menggarap projek tersebut, yakni Siura Studio.

"Selamat. Pantas banget jadi pemenang, terima kasih telah mengharumkan nama bangsa. Desainer Indonesia jaya," tulis yang lain.

"Indonesia bangga," sambung yang lain.

Lewat akun Instagramnya, Siura Studio juga mengumumkan bahwa Tebet Eco Park sebelumnya memenangkan Gold Award untuk kategori Taman dan Tempat Rekreasi di ajang Singapore Landscape Architecture Awards 2022 pada Desember 2022.

"Kami ingin berterima kasih kepada klien kami, tim proyek, dan kontraktor untuk merencanakan, merancang, dan melaksanakan proyek secara kolaboratif dengan penuh semangat. Ini merupakan tonggak pencapaian yang luar biasa bagi upaya kota Jakarta dalam menyediakan lebih banyak ruang hijau dengan desain ekologis," katanya dalam kolom keterangan.

Jembatan di Tebet Eco Park

Pemprov DKI Genjot Penghijauan
Pengunjung menikmati suasana Taman Tebet Eco Park, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong penghijauan di seluruh wilayah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Eco Park Tebet dibuka dari pukul 06.00 hingga 19.00 WIB seperti mengutip keterangan di Instagram @tebetecopark. Anda bisa datang ke sini tanpa perlu membayar tiket masuk tetapi harus reservasi terlebih dulu melalui aplikasi Jaki. Tersedia dua sesi untuk menikmati taman tersebut, yakni pagi dan siang. Sistem ini diterapkan karena taman itu pernah kewalahan menampung pengunjung yang datang hingga merusak fasilitas yang ada.

Setiap pengunjung diwajibkan menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga fasilitas taman dan hormati sesama pengunjung taman lainnya dalam akun Instagramnya. Dengan tempat parkir yang terbatas, disarankan untuk naik kendaraan umum saat ke sini.

Tebet Eco Park memiliki delapan zona. Pertama, jembatan bernama Infinity Link Bridge. Jembatan ikonik yang pagarnya oranye menghubungkan taman utara dan selatan yang sebelumnya dipisahkan Jalan Tebet Timur.

Kehadiran jembatan tersebut membuat pengunjung bisa berpindah area tanpa perlu menyeberang jalan. Jembatan dengan tinggi enam meter ini berdiri di antara pepohonan eksisting yang menjulang tinggi, yang membuat jembatan seakan dipeluk oleh kanopi hijau yang rimbun seperti dalam keterangan resmi laman Eco Park Tebet.

 

Memiliki Community Garden

Taman Tebet Ecopark Jadi Spot Publik Baru untuk Warga Bermain dan Berolahraga
Dimana seluas 7,3 hektare Taman Tebet Eco Park itu dilengkapi dengan fasilitas edukasi dan rekreasi. (merdeka.com/Imam buhori)

Selain jembatan, ada juga Community Garden. Zona ini didesain untuk masyarakat sekitar maupun wadah bagi komunitas lokal untuk beraktivitas atau bercocok tanam, serta untuk kegiatan edukasi berkebun bagi anak-anak sekolah maupun umum.

Selanjutnya adalah zona Children Playground yang peletakkannya memanfaatkan perbedaan kontur signifikan dan dinding eksisting yang ada pada tapak. Perbedaan kontur ini digunakan sebagai elemen playground berupa perosotan yang terintegrasi pada tapak. Saat Liputan6.com mengunjungi Tebet Eco Park, beberapa waktu lalu, ada banyak permainan yang bakal disukai anak-anak. Selain perosotan banyak ragam ada juga jungkat-jungkit serta trampolin yang jumlah bukan cuma satu.

Zona keempat, yakni Community Lawn memanfaatkan area eksisting terbuka yang dikelilingi pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) ini menciptakan sebuah ruang eksterior yang terpisah dari ruang jalan (enclosed space in exterior).

Zona kelima adalah Forest Buffer, zona yang lebih tenang dan pengunjung dapat berjalan di bawah rindangnya pohon dan menikmati alam sekitar. Forest Buffer didesain berdekatan dengan Community Garden sebagai pendukung kegiatan sosial yang lebih santai, dan edukatif. Lokasinya yang diletakkan di sebelah jalan raya yang ramai membantu meredam suara bising kendaraan masuk ke taman.

Infografis Taman Nasional di Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO
Infografis Taman Nasional di Indonesia yang Termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya