Liputan6.com, Jakarta - Gunung Rinjani dengan tinggi 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, setelah Gunung Kerinci di Sumatera. Luas area Gunung Rinjani mendominasi lanskap pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang relatif kecil.
Mengutip dari laman resmi Rinjani National Park, Senin, 28 Agustus 2023, area sekitar Gunung Rinjani membentuk Taman Nasional Gunung Rinjani yang secara resmi seluas 41.000 hektar di dalam batas taman dan 66.000 hektar merupakan hutan lindung di luarnya. Kaldera Gunung Rinjani seluas 50 km² memiliki danau kawah Segara Anak yang menjadi salah satu tempat favorit berkemah.
Letusan di dalam kaldera tersebut telah membentuk kerucut kecil baru yang disebut Gunung Baru. Segara Anak memiliki sumber air panas alami.
Advertisement
Pada 2008, pemerintah Indonesia mengusulkan kepada UNESCO agar Gunung Rinjani menjadi salah satu geopark resmi dunia. Gunung Rinjani sekarang telah menjadi taman geologi pertama di Indonesia yang diakui UNESCO.
Masih banyak hal mengenai Gunung Rinjani selain luas maupun area kawahnya. Berikut enam fakta menarik Gunung Rinjani yang dirangkum dari berbagai sumber pada, Senin, 28 Agustus 2023.
1. Sejarah Gunung RinjaniÂ
Disebutkan bahwa letusan tertua yang tercatat dalam sejarah terjadi pada 1847. Sebelumnya, wilayah ini memang sangat terpencil, sehingga tidak ada catatan. Terjadi serentetan aktivitas pada tahun 1994 hingga 1995 yang mengakibatkan semakin berkembangnya kerucut kawah Gunung Baru, sejak berganti nama menjadi Gunung Barujari (Gunung Jari).
Pada 27 April 2009 Gunung Barujari kembali aktif dan aktivitas tersebut berlanjut hingga Mei 2009 dan beberapa tahun setelahnya. Jalur pendakian puncak sempat ditutup karena letusan semakin intensif dengan kepulan asap dan abu setinggi 8.000 meter. Jalur pendakian tapi dibuka kembali namun untuk menuju danau kawah masih dianggap tidak aman dan tetap ditutup.
2. Vegetasi Gunung Rinjani dan Keragaman Faunanya
Di lereng Gunung Rinjani pada bagian dataran rendah dan menengah dipenuhi hutan lebat dengan spesies khas tropis, termasuk spesies yang menempati wilayah peralihan Wallacea antara flora Asia Tenggara dan Australasia. Pohon ara terutama terlihat di hutan bagian bawah, begitu pula pohon raksasa Syzigium Jambu, sedangkan pohon Engelhardia Bak Bakan yang berbonggol dan digantung secara epifit menjadi menonjol di dataran tinggi.
Hutan cemara (cemara) menempati tempat yang lebih tinggi dan pada akhirnya digantikan oleh flora alpen yang berada di atas pepohonan. Lombok terletak di sebelah Timur Garis Wallace dan oleh sebab itu beberapa spesies burung yang memiliki kemiripan dengan Australasia terlihat jelas.
Ini termasuk burung pemakan madu, kakatua, dan burung beo gantung hijau, selain spesies yang habitat aslinya berada di Barat, termasuk burung dada, burung penenun, dan burung penjahit. Kehidupan burung mungkin sulit untuk diamati di sini karena padatnya hutan, namun jika memiliki kesabaran dan terlatih dalam meniru, banyak spesies dapat tergoda untuk keluar dari tempat berlindung.
Kera abu-abu ekor panjang seperti monyet di pura Bali yang sudah dikenal banyak ditemukan di tepi kawah. Yang lebih menarik lagi adalah monyet daun eboni langka yang menghuni hutan-hutan ini dan panggilan kontaknya yang lembut sering memberikan latar belakang yang menenangkan bagi kicauan burung. Rusa Rusa dan muntjac lebih sering terdengar, namun jarang terlihat.
Advertisement
3. Gunung Rinjani Dianggap Sakral
Masyarakat Lombok menganggap Gunung Rinjani sebagai gunung yang sakral dan memiliki nilai spiritual. Warga setempat percaya bahwa gunung ini adalah pelindung Pulau Lombok. Tak diragukan lagi masyarakat Lombok kerap mengadakan upacara adat dan ritual keagamaan di Gunung Rinjani. Bahkan suku Sasak yang merupakan warga asli Lombok membangun rumah dengan menghadapkannya ke arah Gunung Rinjani berada.
4. Memiliki Danau yang Indah dengan Latar Gunung Barujari
Kalau Semeru memiliki Danau Ranu Kumbolo, maka Rinjani memiliki Segara Anak. Danau yang keindahannya mendunia itu menjadi rebutan jutaan mata dan lensa kamera para wisatawan yang melewatinya.
Tak jarang juga banyak pengunjung yang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk singgah dan bermalam di tengah kesunyiannya. Segara Anak memiliki makna anak laut.
Hal itu lantaran air danau Segara Anak terlihat kebiru-biruan seperti air laut. Warna airnya yang jernih ditambah dengan pemandangan sekeliling danau yang asyik membuat siapapun tak jemu memandangnya.
5. Asal-usul Nama Rinjani
Meskipun berada di Pulau Lombok, nama Gunung Rinjani justru berasal dari Bahasa Jawa Kuno di mana Rinjani berarti ‘Tuhan’. Masyarakat setempat memilih penamaan tersebut dari seorang putri raja yang sedang bersemedi di Lombok. Sang putri itu bernama Anjani.
6. Tersohor di Dunia karena Keindahannya
Gunung Rinjani sempat diabadikan dalam sebuah mata uang pecahan Rp10 ribu yang dikeluarkan pada 1998. Hal ini karena Gunung Rinjani sangat terkenal di seluruh dunia hingga telah mendapatkan berbagai macam penghargaan.
Paa 2004 Gunung Rinjani pernah mendapatkan World Legacy Award yang diberikan oleh Conservation International and National Geographic Traveler dalam kategori Destination Stewardship.Kemudian di tahun selanjutnya Gunung Rinjani masuk sebagai tiga besar dalam nominasi Tourism for Tommorow Award untuk kategori Destination Award yang diberikan World Travel & Tourism Council.
Pada 2007 Gunung Rinjani pernah juga masuk sebagai nominasi dalam Tourism for Tommorow Award. Hal tak hanya karena keindahan puncak Rinjani namun juga memang dikelola secara terpadu oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Advertisement