Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Taiwan ingin mengenalkan destinasi wisata baru yang berbeda dari biasanya. Mengusung kampanye Tri-Mountain Multiple Surprise, Tri-Mountain National Scenic Area Headquarters menghadirkan kawasan yang berada di tengah Taiwan dengan konsep slow travel, alias perjalanan wisata yang santai.
Lokasinya bisa dijangkau sekitar satu jam perjalanan darat dari Taipei, ibu kota Taiwan. Meski demikian, sesuai dengan konsep yang diusung, suasana di Tri-Mountain jauh lebih tenang dibandingkan Taipei yang metropolitan. Setidaknya itu dirasakan oleh pasangan Youtuber Kenneth Chandra dan Gratiana Lianto (Ken & Grat) saat berkunjung ke sana selama 4 hari 3 malam pada awal Agustus 2023.
Baca Juga
"Pas kita datang lagi musim panas sih. Kebayang asyiknya kalau datang Desember, Januari, Februari (musim dingin). Pasti bisa lebih all out lagi," kata Ken di sela peluncuran kampanye tersebut di Jakarta, Rabu, 20 September 2023.
Advertisement
Tri-mountain merupakan kawasan luasnya meliputi lima kota/kabupaten di Taiwan. Tak mengherankan bila banyak opsi destinasi wisata yang layak dikunjungi. Objeknya didominasi oleh destinasi luar ruang, seperti Flying Cow Ranch. Peternakan sapi itu menjadi salah satu favorit Grat.
"Salah satu ranch yang besar banget. Pemandangannya luar biasa bagus, seperti ada di bungkus sapi gitu. Banyak experience yang bisa dilakukan, kaya ngasih makan ke kambing, ngasih minum ke anak kambing. Tapi yang paling aku suka, ada hot pot yang enak banget," celotehnya.
Ken menjelaskan hot pot tersebut menggunakan susu hasil peternakan ke dalam kuahnya. Karena itu, rasa hot potnya menjadi lebih segar dan lembut dibandingkan kuah hot pot umumnya.
"Buat family, ranch itu jadi top of mind. Selain makan dan lihat binatang, sapi, kambing, pemandangannya benar-benar indah banget. Bisa benar-benar refreshing," ucapnya.
Gowes Kereta hingga Nikmati Suasana ala di Jepang
Grat juga tak bisa melupakan pengalaman naik kereta yang digowes sendiri di Shanyi Old Mountain Rail Bike. Rutenya menggunakan jalur rel yang sudah tak aktif. Kereta itu maksimal bisa ditumpangi hingga empat orang.
"Keretanya udah semi otomatis. Ada relnya. Safe banget," imbuh Ken.
Mereka juga sempat naik kapal berkeliling Danau Emei dengan banyak gedung di pinggirnya. Sejumlah restoran dibuka di sana, termasuk toko penjual es krim.
Terdapat pula kota kecil yang memiliki banyak bangunan peninggalan Jepang. Lokasinya berada di Dongchun. Suasananya santai sehingga asyik ditelusuri dengan berjalan kaki. "Kita itu di Taiwan, tapi berasa kayak di Jepang. Toko-tokonya juga didesain ala Jepang," tutur Grat.
Untuk menikmati beragam destinasi di Tri-Mountain, keduanya menyarankan agar menyewa mobil saja demi mendukung mobilitas. Pasalnya, lokasi atraksi tersebar, ada yang di puncak gunung dan lembah. "Karena luas banget, satu minggu lah bisa. Tapi, jangan harapin ada night market ya. Di sana slow pace banget, benar-benar nyantai," kata dia.
Berwisata di Tri-Mountain juga bisa mengajak kaum lansia. Mereka bisa menikmati suasana sambil minum teh di kedai yang banyak dibuka.
Advertisement
Dikembangkan Jadi Ramah Muslim
Soal makanan, ia mengatakan bahwa banyak pilihan tempat makan yang ramah muslim. "Banyak restoran vegetarian juga," imbuh Grat.
Turis muslim juga jadi salah satu fokus perhatian otoritas pariwisata Tri-Mountain. Terlebih, mereka mengaku banyak menerima kunjungan wisatawan dari Indonesia.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami mempersiapkan wisata ramah muslim, dari objek wisata, kuliner, sampai oleh-oleh ramah muslim," kata Director of Tri-Mountain National Scenic Area Headquarters, Tourism Administration, Ministry of Transportation and Communications of Taiwan, Tsao Chung-Yu.
Ia mengaku mengikuti panduan asosiasi halal setempat terkait penerapan standar tempat makan ramah muslim. Di antaranya adalah tidak menggunakan bahan makanan yang mengandung babi, termasuk minyaknya, dan peralatan makan yang dipakai.
"Kita sudah persiapkan matang, berikut sertifikat halalnya," kata dia.
Untuk memudahkan perjalanan para wisatawan Indonesia, pihaknya meluncurkan buku panduan berbahasa Indonesia. Isinya adalah informasi tentang apa yang bisa dijelajahi di Tri-Mountain, termasuk rekomendasi akomodasi ramah muslim dan oleh-oleh yang bisa dibeli.
Target Kunjungan Wisata
Tsao menilai Indonesia merupakan pangsa pasar yang penting bagi Taiwan, mengingat populasinya yang besar. Namun, promosi wisata selama ini baru sebatas destinasi wisata yang populer, seperti Taipei dan Alishan, padahal banyak hidden gem lain di daerah mereka.
Tri-Mountain dipilih karena memiliki banyak objek wisata tersembunyi. Dimulai dari travel fair yang digelar awal September 2023, ia menyebut respons calon pengunjung dari Indonesia cukup baik.
"Banyak yang sangat tertarik sekali dengan buku kita. Kita cetak buku untuk jelasnya jalurnya seperti apa," kata Tsao.
Ia menyebut secara keseluruhan, Taiwan menargetkan bisa mendapatkan kenaikan kunjungan wisatawan asing sampai 10 persen pada 2024. Khusus untuk Tri-Mountain, ia menargetkan tingkat kunjungannya naik 30 persen.
"30 persen kalau tercapai tahun ini bagus banget. Tapi, mungkin satu dua tahun ke depan," ucapnya.
Pihaknya menggandeng banyak agen perjalanan dan pihak lainnya untuk menggolkan target mereka. Dengan begitu, turis dari Indonesia memiliki banyak opsi tentang paket perjalanan yang akan dijalani.
Advertisement