Liputan6.com, Makau - Bila mendengar kata Makau, yang langsung terbersit dalam pikiran adalah soal judi. Wilayah yang menjadi bagian dari Tiongkok ini memang dijuluki julukan Las Vegas Asia karena banyaknya kasino yang beroperasi.
Liputan6.com dan sejumlah media lain berkesempatan berkunjung ke Makau untuk menjelajah dan menikmati sejumlah destinasi unggulan dari Galaxy Macau. Ternyata kasino bukan satu-satunya yang ada di kota ini untuk dinikmati.
Baca Juga
Penerbangan dari Jakarta ke Makau ditempuh selama hampir lima jam menggunakan pesawat. Namun, kami tidak mendarat langsung di kota tersebut, melainkan harus transit melalui Hong Kong sebelum melanjutkan satu jam perjalanan menggunakan bus dari Bandara Hong Kong.
Advertisement
Kesan bersih dan mewah langsung terekam di benak saya ketika masih ada dalam bus memasuki Makau. Deretan hotel bernuansa keemasan dan kaca-kaca besar serta sejumlah kasino mengingatkan saya akan film-film yang berlatar belakang di kota tersebut.
Gemerlap lampu dengan laser di kaca-kaca gedung hotel dan kasino juga membuat saya terkesan. Meski saya tiba di jam pulang orang kerja, kemacetan tidak seberapa dibanding yang saya rasakan di Jakarta dalam jam yang sama.
Selain itu, saya banyak melihat pembangunan infrastruktur baik jalan maupun hotel sepanjang perjalanan menuju hotel. Rupanya membaiknya situasi ekonomi dunia pascapandemi membuat proyek pembangunan masif berjalan.
Menginap di Hotel Galaxy Makau
Saya dan sejumlah media lain yang juga diundang menginap di Galaxy Hotel, salah satu hotel dengan fasilitas terlengkap dan terbaik di kota itu. Galaxy Hotel merupakan hotel berbintang 5 dengan kapasitas 5.000 kamar. Menariknya, hotel ini terhubung dengan beberapa hotel lain seperti Banyan Tree Macau, Hotel Okura, JW Marriot, Starworld, The Ritz-Carlton, Broadway Hotel, Raffles dan juga Andaz Macau.
Saya kaget ketika menginjakkan kaki di lobi hotel disambut dengan ucapan "Selamat malam, selamat datang di Galaxy Hotel" oleh seorang wanita asal Indonesia yang merupakan karyawan hotel tersebut. Sebuah pengalaman yang mengesankan bisa bertemu sesama warga Indonesia di negeri yang jauh.
Salah satu yang menjadi unggulan di hotel ini adalah Restoran Terrazza. Restoran ini merupakan salah satu Michelin Selected Restaurant, sebuah referensi bergengsi yang hanya didapatkan restoran tertentu di seluruh dunia.
Sajian dari restoran Terrazza adalah menu ala Italia. Mereka menjelaskan bahwa beberapa bahan masakan didatangkan langsung dari Negeri Pizza untuk menjaga kualitas rasa. Kamar yang saya inapi adalah tipe deluxe suite seluas 35 meter persegi yang sangat nyaman untuk beristirahat.
Fasilitas di kamar sangat lengkap layaknya hotel bintang lima lain. Namun yang berbeda adalah sentuhan personal pada greeting card yang menuliskan sambutan dalam Bahasa Indonesia lengkap dengan nama saya. Sungguh membuat saya terkesan.
Advertisement
Fasilitas Lain
Selain restoran Terrazza, Galaxy Hotel juga mempunyai fasilitas menarik lain yakni kolam renang dengan ombak yang bisa mencapai 1,5 meter. Kolam ini juga dilengkapi pasir pantai seluas 150 meter sehingga tamu merasakan atmosfer seperti di pantai yang sesungguhnya.
Sementara di hari ketiga, saya dan rombongan menginap di Hotel Okura. Hotel ini mempunyai desain arsitektur ala Jepang lengkap dengan restoran yang menyajikan menu otentik ala Negeri Matahari Terbit.
Di sisi lain, kedua hotel tersebut terhubung dengan Galaxy Promenade yang merupakan destinasi belanja di Makau. Mal ini berisi lebih dari 200 brand mewah ternama dari seluruh dunia dan juga butik eksklusif. Terdapat juga galeri seni, bioskop, serta restoran lokal maupun luar negeri di dalam area mal tersebut.
Tak lupa mal ini juga mempunyai sejumlah lobi dengan pertunjukan air mancur yang menarik perhatian pengunjung. Selain itu, terdapat kasino berukuran raksasa di dalam mal yang memang menjadi daya tarik utama di kota ini. Kasino ini melarang bagi warga yang belum berusia 21 tahun untuk masuk dan juga melarang untuk merekam atau mengambil gambar di dalam area kasino.
Selama menginap saya melihat mal ini tidak pernah sepi pengunjung. Selain tamu dari hotel yang berada di sini, rombongan turis juga kerap saya jumpai untuk sekadar makan atau mencuci mata.