Nama Pangeran Harry Disebut dalam Kasus Dugaan Perdagangan Seks yang Menjerat Sean Combs Alias P Diddy

Apa yang menyebabkan nama Pangeran Harry disebut dalam dokumen kasus gugatan dugaan perdagangan seks yang menjerat Sean Combs?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Mar 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 12:00 WIB
Ancaman Donald Trump untuk Pangeran Harry Bila Ia Kembali Terpilih Jadi Presiden AS
Pangeran Harry saat menerima kunjungan Donald Trump ke Istana Buckingham, Inggris, pada 3 Juni 2019. (dok. MANDEL NGAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Sean Combs alias P Diddy sedang disorot setelah puluhan petugas berwajib menyerbu dan menggeledah rumahnya atas kasus dugaan perdagangan seks yang diajukan mantan produser sekaligus videografernya, Rodney 'Lil Rod' Jones. Dalam gugatan hukum senilai 30 juta dolar AS itu, nama Pangeran Harry disebutkan dalam dokumen.

Mengutip Hello Magazine, Rabu (27/3/2024), nama Pangeran Harry telah diperiksa dalam pengajuan tersebut. Dijelaskan bahwa ia merupakan salah satu 'afiliasi' Diddy, di antara nama-nama pesohor lain yang memberi 'legitimasi' pada sang rapper dan rekan-rekannya.

Nama Duke of Sussex hanya disebut satu kali. Dalam dokumen pengadilan yang diajukan juga tidak menyebutkan kesalahan apapun yang dilakukan Harry. Bagian tersebut mengacu pada popularitas Combs dan keuntungan finansial yang diduga diterima terdakwa karena berpartisipasi dan memfasilitasi "usaha perdagangan seks" miliknya.

"Tuan Combs dikenal karena mengadakan pesta-pesta 'terbaik.' Afiliasi dengan, dan/atau mensponsori partai-partai, penyelundup seks Tuan Combs mendapat legitimasi dan akses ke selebritas, seperti atlet terkenal, tokoh politik, artis, musisi, dan pejabat internasional, seperti bangsawan Inggris, Pangeran Harry," bunyi isi dokumen tersebut.

Terlepas dari penyertaan ini dan dugaan Combs memiliki "akses" ke Duke, faktanya, Pangeran Harry hanya bertemu Combs sekali di sebuah pesta pasca-konser yang ia dan Pangeran William selenggarakan untuk berterima kasih pada mereka yang mengambil bagian dalam Konser untuk Diana yang diadakan di Stadion Wembley pada 2007. Nama Pangeran Wales tidak disebutkan dalam dokumen pengadilan.

Kronologi Kasus Dugaan Perdagangan Seks

Sean Combs atau Diddy pada 15 Mei 2022. (Jordan Strauss/Invision/AP, File)
Sean Combs atau Diddy pada 15 Mei 2022. (Jordan Strauss/Invision/AP, File)

Lucian Charles Grainge, CEO Universal Music Group sekaligus ayah mertua Sofia Richie, juga terdaftar sebagai terdakwa dalam pengajuan tersebut. Begitu pula dengan Ethiopia Habtemariam, mantan CEO Motown Records, perusahaan induk Love Records, dan kepala Staf rapper dan maestro, Kristina Khorram.

Lil Rod, mantan produser dan videografer ini mengajukan gugatan terhadap mantan atasannya atas pelecehan seksual, pelecehan, dan penggunaan obat-obatan terlarang pada Februari 2024. Mengutip news.com.au, ia mengklaim dugaan pelecehan terjadi berulang kali dari September 2022 hingga November 2023.

Ia dipaksa bertindak tidak pantas dengan pekerja seks dan pernah terbangun dalam keadaan dibius dan berada di tempat tidur bersama Combs. Jones juga mengklaim melihat gadis-gadis di bawah umur di pesta-pesta di rumah Combs dan menyaksikan rapper itu membius minuman mereka, dan mengklaim bahwa ia memiliki ratusan jam rekaman yang mendokumentasikan @aktivitas ilegal serius@ Combs.

"Tuan Combs secara konsisten menjelaskan bahwa ia memiliki kekuasaan yang sangat besar di industri musik dan penegakan hukum," tambah gugatan tersebut.

 

Klaim Diddy Sebagai Korban

Nama Pangeran Harry Disebut dalam Kasus Dugaan Perdagangan Seks yang Menjerat Sean Combs Alias P Diddy
Penggerebekan rumah Sean Combs atau P Diddy dalam dugaan kasus perdagangan seks. (dok. GIORGIO VIERA / AFP)

Lil Rod bukan satu-satunya orang yang mengajukan tuntutan terhadap Diddy karena perdagangan seks. Seorang penggugat yang diidentifikasi sebagai Jane Doe menuduhnya melakukan "skema perdagangan seks," di mana dia diterbangkan dari rumahnya di Michigan ke New York pada 2003 ketika berusia 17 tahun.

Dalam penggerebekan kemarin, putra Diddy, Justin Dior Combs dan Christian 'King' Combs juga terlihat diborgol di luar rumah ayah mereka. Tak terima dengan tuduhan tersebut, Diddy akhirnya bersuara.

Ia mengklaim sebagai korban "perburuan penyihir." Pengacara rapper tersebut, Aaron Dyer, merilis pernyataan pada Daily Mail pada Senin, 25 Maret 2024, sekitar 24 jam setelah federal AS agen penegak hukum menggerebek rumahnya di Los Angeles dan Miami.

"Kemarin, terjadi penggunaan kekuatan militer yang berlebihan ketika surat perintah penggeledahan dilaksanakan di kediaman Tuan Combs. Tidak ada alasan untuk unjuk kekuatan dan permusuhan berlebihan yang ditunjukkan pihak berwenang atau perlakuan terhadap anak-anak dan karyawannya," kata Dyer.

"Tuan Combs tidak pernah ditahan, tapi berbicara dan bekerja sama dengan pihak berwenang. Terlepas dari spekulasi media, baik Tuan Combs maupun anggota keluarganya tidak ditangkap dan kemampuan mereka untuk bepergian tidak dibatasi dengan cara apapun."

Kasus Penggeledahan Rumah P Diddy

Kasus Eksploitasi Anak
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak. (Dok. Freepik)

Sebelumnya, rumah pria yang namanya meroket lewat lagu I'll Be Missing You ini digeledah petugas federal dari Homeland Security Investigations (HSI). Hal ini telah dikonfirmasi pihak berwenang.

"Pada hari ini, Homeland Security Investigations (HSI) New York melaksanakan tindakan penegakan hukum sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung, dengan bantuan dari HSI Los Angeles, HSI Miami, dan mitra penegakan hukum lokal kami," kata perwakilan lembaga ini, dilansir dari People, Selasa, 26 Maret 2024.

Dalam video yang disiarkan FOX11, dua putra Diddy yakni Justin Combs (30) dan Christian ‘King’ Combs (25) diborgol di luar rumahnya. Tapi, tidak diketahui keberadaan sang rapper saat rumahnya digeledah. People mewartakan bahwa pesawat pribadi sang rapper sedang dalam perjalanan dari California ke Antigua saat penggeledahan dilakukan. Namun, tak diketahui apakah pria 54 tahun ini berada di dalamnya.

Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya