Liputan6.com, Jakarta - Dengan semangat "Muda, Gaya, Berbudaya," Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) kembali digelar setelah empat tahun absen akibat pandemi Covid-19. Ajang pemilihan duta tingkat nasional inisiasi Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN) tersebut akan memasuki edisi ke-10 tahun ini.
Ketua Umum IPBN Ayu Dyah Pasha mengatakan bahwa PPBN 2024 akan jadi ajang showcase budaya Nusantara, khususnya batik. "Ini juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan ragam batik Nusantara, seperti batik Bali yang diangkat kembali di PPBN 2024," katanya saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus 2024.
Ketua Harian IPBN Bayu Rizky Putra Adhitama menjelaskan bahwa IPBN akan menyeleksi peserta berusia 18--27 tahun yang telah lulus SMA, berpenampilan menarik, memiliki wawasan tentang batik, cerdas, dan memiliki bakat performing arts.
Advertisement
"Pendaftar juga diharapkan aktif di media sosial. Bukan berarti influencer, tapi senang berbagai konten di media sosial," katanya di kesempatan yang sama. Kemudian, diutamakan menguasai bahasa asing dan memiliki tinggi badan minimal 172 cm untuk pria dan 165 cm bagi perempuan.
Ia pun menjabarkan tiga lankah simpel untuk mendaftar PPBN. "Pertama," Bayu mengatakan. "Silakan foto profile terlebih dahulu mengenakan batik tentunya dalam tiga versi, yaitu full body, hadap samping, dan close-up."
"Kemudian, silakan membuat sebuah reels di Instagram untuk menjawab, 'Batik menurut kamu seperti apa?' Silakan digunakan kreativitas teman-teman semua untuk bisa membuat reels pendek, hanya 90 detik saja. Kalau bisa, sertakan juga nama lengkap entah disebutkan atau mungkin muncul di video."
"Terakhir, silakan isi formulir pendaftaran dengan mengakses link bit.ly/daftarppbn2024," ujar dia.
Rangkaian Acara PPBN 2024
Pendaftaran online PPBN 2024 akan berlangsung pada 13 Agustus--15 September 2024, dilanjutkan dengan audisi pada 28 September 2024. Finalis terpilih akan menjalani karantina di Jakarta pada 21--27 Oktober 2024.
Publik dapat menyaksikan proses terpilihnya PPBN 2024 melalui siaran langsung di kanal Youtube Official Putra Putri Batik Nusantara melalui sashing ceremony, yakni upacara penyelempangan finalis; serta Batik Advocacy Show di mana para finalis akan membawa misi tentang batik daerah masing-masing.
Kemudian, ada Batik Preliminary Night. Para finalis akan unjuk bakat dan diuji kemampuan persuasinya di tahap ini. Setelah melewati seluruh proses seleksi, para finalis akan mengikuti malam final Batik Coronation Night di Balairung Soesilo Soedarman kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 26 Oktober 2024.
Saat itu, seluruh finalis PPBN 2024 akan berjuang jadi agen provokatif terbaik dalam mempromosikan batik, baik di dalam dan luar negeri. Para pemenang Putra dan Putri Batik Nusantara 2024 akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai senilai Rp50 juta, Rp25 Juta, dan Rp15 juta masing-masing bagi pemenang 1, 2, dan 3.
Advertisement
Hadiah Lain bagi Pemenang PPBN 2024
Tidak berhenti di situ saja, karena pemenang favorit dan berbakat PPBN 2024 akan mendapat uang tunai masing-masing senilai Rp10 juta. Juga, pemenang persahabatan yang akan dipilih dari voting sesama finalis akan mendapatkan Rp5juta.
Hadiah lainnya adalah beasiswa S2 di LSPR Communication & Business Institute untuk pemenang 1 putra dan putri. Tidak ketinggalan, mereka akan berkesempatan mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar negeri.
Secara khusus, Putra dan Putri terpilih nantinya akan bertugas dalam berbagai kegiatan promosi batik, seperti acara budaya, pameran, dan kampanye media. Mereka juga berperan dalam kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang batik dan pentingnya melestarikan warisan budaya yang telah diakui UNESCO tersebut.
Dr. Sapta Nirwandar selaku inisiator, pendiri, dan Dewan Pembina IPBN mengatakan, sebagai warisan budaya bangsa, batik perlu dilestarikan terutama oleh generasi muda agar tidak tergerus perkembangan zaman. "Dengan mengintegrasikan aspek budaya ke dalam produk ekonomi kreatif, batik jadi alat untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke generasi muda dan pasar internasional," sebut dia.Â
Berdampak pada Ekosistem Bisnis Batik
Dr. Sapta melanjutkan, "Harapannya, kreativitas dan inovasi yang muncul dari generasi muda tidak hanya bermanfaat pada pelestarian batik, namun berdampak pada perekonomian nasional." Pasalnya, ekosistem batik terbilang luas, mulai dari perajin, rumah batik, desainer, hingga sejumlah distributor.
Setelah pemilihan, PPBN bertugas sebagai fasilitator, edukator, inovator, sekaligus Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan, mengajarkan, dan melestarikan batik Nusantara. Sejak pertama digelar pada 2011, PPBN sudah menjelajah lebih dari dari 25 negara untuk melakukan workshop membatik, seminar, konferensi, serta peragaan koleksi busana batik.
Di samping itu, PPBN telah melakukan aksi lain, seperti Gerakan Batik Muda Nusantara (GBMN) yang merupakan event promosi batik bagi kawula muda. GBMN rencananya akan dipopulerkan jadi TIKFEST tahun depan.
Acara tersebut sudah delapan kali diselenggarakan sejak 2012 sebagai tugas dan kerja sama dari para pemenang dan finalis per angkatan. PPBN juga membina kerja sama dengan berbagai entitas, termasuk sejumlah kedutaan besar (kedubes) negara sahabat di Indonesia, seperti Kedubes Swiss, Jepang, dan Spanyol.
Advertisement