Korea Selatan Dilanda Malam Panas Terbanyak Sepanjang Sejarah, Mal Kebanjiran Pengunjung di Malam Hari

Warga Korea Selatan memilih mengademkan diri di mal selama malam-malam tropis yang panas dengan suhu di atas 25 derajat celcius.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 26 Agu 2024, 07:31 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 07:31 WIB
Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Suhu di sejumlah besar wilayah di Korea Selatan menembus angka 35 derajat celcius. (Anthony WALLACE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Seoul, Korea Selatan, harus lebih bersabar menghadapi gelombang panas pada musim panas tahun ini. Badan Meteorologi Korea (KMA) mencatat rekor terbaru karena malam tropis sudah memasuki hari ke-37 pada musim panas ini, tepatnya pada Jumat malam, 23 Agustus 2024.

Itu merupakan jumlah tertinggi dalam satu tahun sejak pengamatan meteorologi modern dimulai di kota tersebut pada 1907. Malam tropis mengacu pada fenomena ketika suhu malam hari tetap di atas 25 derajat Celcius mulai pukul 18.01 sampai jam 9 pagi keesokan harinya.

Gelombang panas diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang Minggu pagi di sebagian besar wilayah, dengan suhu tertinggi setiap hari berkisar antara 33-35 derajat, menurut KMA. Mengutip Yonhap, Minggu, 25 Agustus 2024, rekor sebelumnya adalah 36 hari pada 1994. 

Fenomena panas di musim panas itu ternyata berimbas positif terhadap mal atau pusat perbelanjaan ber-AC. Mal-mal berskala besar di kota-kota telah menjadi tujuan populer sejumlah warga yang menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga malam hari.

Menguti Korea Times, jumlah pengunjung ke mal-mal besar pada bulan ini telah meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu, dengan jumlah kunjungan pada malam hari meningkat hingga 20 persen. Lotte Department Store dan Lotte Outlet mengalami peningkatan jumlah pengunjung sebesar 10 persen dari 1 hingga 20 Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mal Lotte terasa lebih padat pengunjung sejak pukul 17.30 hingga 20.30, waktu setempat, dibandingkan jam-jam sebelumnya. Lotte melaporkan bahwa lalu lintas pejalan kaki pada malam hari meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Pengunjung Mal Menyemut di Waktu Sore hingga Malam

Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Gelombang panas yang berkepanjangan yang telah melanda sebagian besar wilayah Korea Selatan. (Anthony WALLACE/AFP)

Shinsegae, termasuk department store, dan mal Starfield di seluruh negeri juga melaporkan peningkatan rata-rata jumlah pengunjung sebesar 5,5 persen pada bulan ini dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, penjualan di tempat-tempat tersebut meningkat sebesar 4,9 persen tahun ke tahun.

Jumlah pengunjung di Starfield Hanam, Provinsi Gyeonggi, meningkat sebesar 9,6 persen pada bulan ini dibandingkan tahun lalu, mencapai 1,45 juta. Rata-rata, mega mall di sebelah timur Seoul menarik 55.000 pengunjung pada hari kerja dan 105.000 pengunjung pada akhir pekan.

Shinsegae juga mengalami jam malam yang lebih sibuk di bulan ini. Penjualan di Shinsegae Department Store meningkat sebesar 5,6 persen antara jam 6 sore hingga jam 8 malam dibandingkan tahun lalu.

Di House of Shinsegae, food court kelas atas di department store utama di selatan Seoul, lebih dari separuh penjualannya terjadi setelah jam 5 sore. Selain itu, di E-Mart Traders, jaringan perbelanjaan gudang di bawah konglomerat, jumlah pengunjung dan penjualan masing-masing melonjak sebesar 8 persen dan 6 persen, antara pukul 6 sore hingga jam 8 malam, dibandingkan tahun lalu.

Penjualan Makanan Siap Saji Melonjak

Lapangan Futsal
Suasana lapangan futsal di atap sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan (16/12). (AFP Photo/Jung Yeon-Je)

Pembeli malam hari juga berbondong-bondong mengunjungi Hyundai Department Store di seluruh negeri. Bulan ini, pengunjung pusat perbelanjaan itu meningkat sebesar 22,5 persen dari jam 6 sore sampai jam 8 malam, dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jam-jam tersebut, total penjualan meningkat sebesar 8,7 persen, dengan produk makanan dan minuman mengalami peningkatan penjualan sebesar 18,8 persen dibandingkan tahun lalu.

"Panas ekstrem yang terus berlanjut telah menyebabkan lebih banyak pelanggan mengunjungi tempat kami, sehingga menghasilkan peningkatan yang seimbang, baik dalam jumlah pengunjung maupun penjualan," kata seorang pejabat industri. "Kami telah mengamati peningkatan pengunjung yang makan dan berbelanja hingga larut malam."

Suhu yang melebihi 30 derajat juga meningkatkan penjualan produk pengganti makanan rumahan (HMR) dan makanan siap saji lainnya, karena masyarakat semakin memilih untuk menghindari memasak dengan panas. E-Mart melaporkan bahwa penjualan produk makanan microwave melonjak 43 persen bulan ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara penjualan makanan beku meningkat 11 persen. Lotte Mart juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu.

"Dengan tingginya harga yang terus-menerus dan cuaca panas yang terus berlanjut, semakin banyak orang yang lebih memilih makan di rumah," kata seorang pejabat Lotte Mart.

Permintaan Listrik Melonjak

Gelombang Panas, Seoul Hadapi Malam Tropis 24 Hari Berturut-turut
Greenpeace Korea Selatan mengungkapkan, jumlah rata-rata hari "panas ekstrem" yang dialami kota-kota di negara tersebut meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. (Anthony WALLACE/AFP)

Gelombang panas yang berkepanjangan telah mencengkeram sebagian besar negara, mendorong permintaan listrik ke titik tertinggi sepanjang masa. Permintaan maksimum mencapai 102,3 gigawatt pada Senin, 12 Agustus 2024, melampaui rekor sebelumnya sebesar 100,5 gigawatt yang ditetapkan Agustus lalu, menurut Korea Power Exchange.

Cuaca panas yang menyengat juga menyebabkan pembatalan tiga pertandingan bisbol profesional bulan ini, pembatalan pertama dalam sejarah liga selama 43 tahun. Jumlah rata-rata hari "panas ekstrem" yang dialami kota-kota Korea Selatan telah berlipat ganda selama dua dekade terakhir, kata Greenpeace Korea minggu ini.

"Ini jelas menggambarkan meningkatnya suhu secara global, yang menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar dan kerusakan yang lebih luas," kata aktivis Greenpeace Lee Sun-ju, dikutip dari AFP.

Suhu global rata-rata selama 12 bulan terakhir (Juli 2023 hingga Juni 2024) adalah yang tertinggi yang pernah tercatat, menurut European Copernicus Climate Change Service. Para ilmuwan menekankan bahwa gelombang panas yang berulang merupakan ciri khas pemanasan global yang terkait dengan perubahan iklim.

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya