World Tourism Day 2024 Angkat Tema Pariwisata dan Perdamaian, Apa Alasannya?

World Tourism Day 2024 mengangkat peran pariwisata dalam mempromosikan perdamaian dan pemahaman internasional, serta peran perdamaian sebagai kontributor penting bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Sep 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 10:00 WIB
Pariwisata di Bali
Ilustrasi pariwisata dan seni budaya Bali

Liputan6.com, Jakarta - Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day 2024 dirayakan hari ini, pada Jumat (27/9/2024). Momentum ini membawa pesan pariwisata dan perdamaian yang diusung lewat tema "Tourism and Peace" serta subtema "Promoting World Peace Through Community Engagement in Sustainable Tourism."

Tema ini mengacu peran pariwisata dalam mempromosikan perdamaian dan pemahaman internasional, serta peran perdamaian sebagai kontributor penting bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan. Mengutip laman resmi UNWO, Jumat (27/9/2024), António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengajak warga dunia merenungkan hubungan mendalam antara pariwisata dan perdamaian.

"Pariwisata berkelanjutan dapat mengubah masyarakat – menciptakan lapangan kerja, mendorong inklusivitas, dan memperkuat ekonomi lokal," sebutnya.

Menurutnya dengan menghargai dan melestarikan warisan budaya dan alam, pariwisata dapat membantu mengurangi ketegangan dan memelihara hidup berdampingan secara damai. Ia menyambung bahwa pariwisata juga seharusnya dapat mendorong saling ketergantungan ekonomi antara tetangga, serta kerja sama dan pembangunan yang damai.

Pada saat yang sama, menurutnya pariwisata bisa memperluas cakrawala. Ia menyebut bahwa setiap wisatawan dapat menjadi duta besar, berinteraksi penuh rasa hormat dengan penduduk setempat, mengakui keberagaman dan kemanusiaan kita bersama, serta nilai-nilai yang menyatukan semua orang.

"Saat kita merayakan pariwisata, marilah kita bepergian secara bertanggung jawab, membangun jembatan, dan mendorong rasa saling menghormati di antara budaya dan bangsa. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan pariwisata untuk memajukan perdamaian dan kesejahteraan bagi semua," pesan Guterres.

Komite Etika Pariwisata Dunia Dukung Tema Perdamaian

Ilustrasi pariwisata Bali
Brand hand sanitizer Antis bersama tiket.com berkolaborasi mendukung program pemerintah pulihkan industri pariwisata. (dok. Unsplash.com/Jeremy Bioshop)

Komite Etika Pariwisata Dunia (WCTE) menyambut baik keputusan Organisasi Pariwisata Dunia (PBB) untuk menetapkan "Pariwisata dan Perdamaian" sebagai tema Hari Pariwisata Dunia 2024. Tema tersebut sangat tepat waktu mengingat iklim konflik dan perpecahan global saat ini.

Menyadari pengaruh signifikan pariwisata dalam mendorong pemahaman lintas budaya sebagai landasan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan, Komite menegaskan kembali peran penting pariwisata sebagai katalisator perdamaian, saling pengertian, dan persahabatan di antara orang-orang di seluruh dunia.

Merespons pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa "membangun perdamaian adalah tindakan yang sadar, berani, dan bahkan radikal." dan berpedoman pada pasal 1 Kode Etik Pariwisata Global PBB, Komite menyerukan semua upaya untuk mendukung perundingan perdamaian di destinasi yang dilanda konflik, dengan mematuhi prinsip-prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Komite Etika Pariwisata Dunia menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi ketentuan Kode Etik Pariwisata Global PBB, mempromosikan prinsip-prinsip etikanya, dan memantau penerapan praktisnya oleh sektor swasta termasuk hak atas Pariwisata. Disebutkan bahwa pariwisata harus selalu berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya dialog, perdamaian, toleransi, dan interaksi yang saling menguntungkan antara masyarakat dan negara.

World Tourism Day 2024 di Indonesia

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, membuka acara dengan memaparkan strategi dan kebijakan dalam mencapai target industri pariwisata di tahun 2024 (Foto: Tiket.com)

Adapun penyelenggaraan World Tourism Day (WTD) 2024 di Indonesia dibarengi dengan agenda International Conference on Community Service (ICCS) 2024 yang digelar di Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta. Acara yang diinisiasi Yayasan Hari Pariwisata Dunia Indonesia dan PATA Indonesia Chapter.

"Kita berterima kasih sekali World Tourism Day 2024 tahun ini akan disandingkan dengan International Conference on Community Service  2024. Dan sudah ada 200 peserta yang mengonfirmasi akan hadir," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid, Senin, 9 September 2024. 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu, mengapresiasi penyelenggaraan WTD 2024 dan ICCS 2024. Vinsensius mengatakan, dalam event ini terdapat kolaborasi pentahelix antara asosiasi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media untuk mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan berkualitas. 

“Kalau kita lihat tema di RPJMN itu pariwisata yang berkelanjutan, berkualitas. Nah berkelanjutan ini kita sudah tahu ada 4 pilar mencakup ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan," sebutnya.

Kembangkan SDM Pariwisata

Menparekraf Optimististis Perputaran Ekonomi di Musim Mudik Lebaran 2024 Bisa Tembus Rp300-400 Triliun
Menparekraf Sandiaga Uno dalam extended WBSU di Jakarta, Senin (1/4/2024). (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Namun Vinsensius menambahkan bahwa untuk berkualitas dibutuhkan akademisi, sumbangan pemikiran yang inovatif terkait dalam mengembangkan SDM unggul. "Agar ke depan pariwisata ini betul-betul memberikan dampak yang tepat untuk masyarakat. Jadi kalau akademisi Indonesia aktif melalukan riset, membuat kajian, seminar kita juga bisa mempunyai potensi untuk congress tingkat dunia," sebut Vinsensius.

Founder World Tourism Indonesia, Martinus Johnnie Sugiarto, menyebut bahwa penyelenggaraan WTD 2024 dan ICCS 2024 nantinya bakal diisi dengan seminar yang menghadirkan berbagai narasumber para penggiat pariwisata, akademisi, dan Dirjen Kemendes. "Kalau saya boleh usul 27 itu adalah hari libur nasional seperti Malaysia hari cuti pas hari yang mereka tentukan. Saya yakin akan ini memberikan dampak ekonomi luar biasa," ungkap Johnie. 

Wakil Rektor 3 Bidang Kerja Sama dan Pemasaran Institut Pariwisata Trisakti, Novita Widyastuti, berharap dengan penyelenggaraan event ini maka akan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait parwisata yang berperan penting, sehingga masyarakat bisa berkontribusi banyak terhadap peningkatan perekonomian daerah

"Dan semoga bisa meningkatkan performa pariwisata yang berkelanjutan," sebut Novita. 

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya