Liputan6.com, Jakarta - Saat muslim liburan, seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru), harusnya jadi momen mendongkrak okupansi, sebuah hotel di Ciletuh malah terpaksa mengambil keputusan berseberangan. Laska Hotel & Resort Ciletuh memutuskan menutup sementara pintu mereka, karena terdampak banjir Sukabumi.
Informasi ini disampaikan pihak hotel Jumat lalu, 13 Desember 2024, melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya. Mereka menulis dalam Bahasa Inggris yang artinya, "KAMI TUTUP UNTUK SEMENTARA. Salam Hangat dari Laska Hotel & Resort Ciletuh."
Advertisement
Baca Juga
"Kami ingin menyampaikan empati yang sedalam-dalamnya terkait bencana alam yang menimpa kawasan Geopark Ciletuh dan sekitarnya. Kami memahami bahwa situasi ini telah menimbulkan tantangan yang signifikan, termasuk akses menuju Laska Hotel & Resort Ciletuh terganggu akibat kondisi cuaca ekstrem."
Advertisement
"Sehubungan dengan hal ini, kami memutuskan menutup sementara dan menangguhkan reservasi baru hingga pemberitahuan lebih lanjut. Keputusan ini dibuat untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan tamu dan staf kami."
"Tim kami berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan Anda dan memastikan kesehatan, serta keselamatan Anda selama masa ketidakpastian ini. Kami sangat menghargai pengertian dan kesabaran Anda selama masa yang penuh tantangan ini."
"Jika Anda memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan lebih lanjut, jangan ragu menghubungi kami di +62 812-1000-3230. Kami berharap situasi segera membaik, dan kami mengirimkan kekuatan pada semua yang terdampak. Salam Hangat, Laska Hotel & Resort Ciletuh," tandas pihaknya.
Evakuasi Tamu
Bersama keterangan itu, Laska Hotel & Resort Ciletuh menyertakan video bernarasi, "Pada 3 Desember 2024, hujan deras mengguyur Geopark Ciletuh dan sekitarnya tanpa henti hingga keesokan harinya. Kami menerima laporan bahwa hujan tersebut telah menyebabkan kerusakan yang cukup besar."
"(Itu) termasuk tanah longsor di beberapa titik, banjir, dan jembatan yang patah," mereka menyambung. "Kami pun menerima informasi bahwa salah satu tamu kami yang sudah check-out terjebak dalam perjalanan pulang."
"Tanpa ragu, kami segera bertindak dan mengevakuasi tamu tersebut. Setelah merencanakan evakuasi dengan matang dan hati-hati, kami berhasil menyelamatkan tamu tersebut setelah perjuangan panjang selama tiga jam. Namun, tantangan belum berhenti di situ."
"Sebanyak 15 kamar masih terisi tamu yang tidak bisa pulang karena akses jalan tertutup sepenuhnya. Tim kami bekerja tanpa lelah untuk memastikan para tamu tetap aman, sehat, terjaga kenyamanannya, dan terlayani dengan baik selama masa sulit ini."
Mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan masyarakat setempat untuk mencari jalur alternatif yang aman agar para tamu bisa kembali ke rumah. "Hingga akhirnya tiba waktu para tamu bisa kembali ke rumah masing-masing," tandasnya.
Advertisement
Sempat Promosikan Paket Malam Tahun Baru
Sebelum mengumumkan tutup sementara, hotel tersebut sempat mengiklankan penawaran mereka saat malam Tahun Baru 2025. "Masuki malam penuh misteri, keanggunan, dan perayaan saat kita bersua Tahun Baru dengan Masquerade Ball!" tulis Laska Hotel & Resort Ciletuh di unggahan Instagram, 3 Desember 2024.
"Kenakan pakaian paling glamor, dan bersiaplah untuk malam yang penuh intrik, live music, dan hitung mundur menuju tahun 2025. Nikmati hidangan lezat dan teguk minuman yang dibuat khusus saat kita merayakan awal baru dengan penuh gaya."
"Ini akan jadi Malam Tahun Baru yang tiada duanya!📅 Tanggal: 31 Desember📍 Lokasi: Laska Hotel & Resort Ciletuh⏰ Waktu: 19:00 PM - 01:00 AM👗 Aturan berpakaian: Gaun Malam, Jas, dan Dasi🎶 Hiburan: Live Music, Kejutan Masquerade🍾 Sorotan: Hitung mundur tengah malam, dan kontes berbusana terbaik✨."
"Biarkan misteri dan keajaiban dimulai! Kami berharap dapat merayakan awal tahun 2025 yang indah bersama Anda," mereka menutup unggahan tersebut. Dengan keputusan menutup sementara fasilitas hotel, penawaran ini otomatis dibatalkan.
Banjir Bandang di Sukabumi
Melansir Antara, Jumat (20/12/2024), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi kembali memperpanjang status masa tanggap darurat bencana di daerah itu selama tujuh hari ke depan. Namun, ini tidak berlaku untuk seluruh kecamatan terdampak bencana.
"Dari 39 kecamatan terdampak bencana banjir bandang dan longsor, hanya tiga kecamatan saja yang kondisinya masih perlu penanganan khusus, yakni Kecamatan Tegalbuleud, Kalibunder, dan Pabuaran, sehingga tiga kecamatan itu status tanggap darurat bencana diperpanjang hingga Senin (23 Desember 2024)," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Selasa, 17 Desember 2024.
Menurut Marwan, kecamatan lain berada dalam masa transisi darurat ke pemulihan. Masa transisi ditetapkan selama tiga bulan ke depan. Sementara itu, masa tanggap darurat yang berlaku selama tujuh hari itu digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dasar, terutama terkait infrastruktur.
Sedangkan bagi kecamatan yang berstatus transisi, warga yang kondisi rumahnya tidak rusak atau masih layak boleh pulang ke kediaman masing-masing. "Sebagian warga yang mengungsi yang berada di zona transisi sudah mandiri," kata dia.
"Mandiri itu kembali ke keluarga atau ke mana dulu seperti numpang tinggal ke rumah kerabatnya. Tapi untuk warga yang rumahnya berada di pinggir atau bantaran sungai, kita harapkan mereka pindah mandiri," imbuhnya.
Advertisement