Liputan6.com, Jakarta - Sejak beroperasi pada 24 Desember 2024, Stasiun Kereta Whoosh Karawang telah melayani pemberangkatan 5.500 orang dalam 10 hari operasional perdana. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun menyiapkan berbagai strategi agar jumlah penumpang yang memanfaatkan stasiun tersebut semakin optimal.
Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengungkapkan rencana membidik para peziarah yang datang ke pemakaman mewah, seperti San Diego Hill. Diketahui bahwa terdapat beberapa area pemakaman mewah di Karawang dengan jenazah yang dikuburkan kebanyakan berasal dari luar kota.
"Mungkin nanti kita akan koordinasikan juga untuk keberadaaan shuttle-nya sehingga akan lebih memudahkan," ujarnya ditemui seusai peluncuran Interaktif Pop-Up Tahun Baru Imlek 2025 di Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2025.
Advertisement
Selain itu, KCIC akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Karawang untuk membahas akses masuk ke stasiun. Eva berharap pemerintah bisa memfasilitasi trayek-trayek angkutan umum baru yang terintegrasi dengan Stasiun Whoosh Karawang sehingga memudahkan penumpang maupun masyarakat umum pergi ke maupun dari stasiun tersebut.
Di samping, pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah mitra usaha di Karawang. Sejauh ini, baru tersedia shuttle gratis untuk pengunjung yang hendak ke The Grand Outlet maupun Villagio Outlet Karawang hanya dengan menunjukkan tiket Whooshnya.
"Untuk Karawang sendiri, nantinya untuk waktu tunggu kereta yang menuju ataupun dari Karawang menuju Halim atau Bandung nantinya menjadi satu jam sekali," ungkap Eva. Jadwal baru itu berlaku per 1 Februari 2025 seiring penambahan jadwal keberangkatan secara menyeluruh.
Â
Penambahan Jadwal Keberangkatan Whoosh
Layanan Whoosh ke Karawang membuat perjalanan darat menjadi lebih singkat. Rute Halim-Karawang dan sebaliknya bisa ditempuh dalam 15 menit, sedangkan Padalarang-Karawang dan sebaliknya bisa ditempuh hanya dalam 20 menit. KCIC mengalokasikan waktu untuk penumpang naik dan turun di Stasiun Karawang hanya dua menit.
Saat ini, Eva menyebut bahwa jadwal perjalanan yang tersedia ke/dari Stasiun Karawang hanya 20 jadwal saja. Terdiri dari 10 keberangkatan dari Stasiun KCIC Halim dan 10 keberangkatan dari Stasiun Tegalluar Summarecon atau Padalarang.
"Dengan pemberhentian di Stasiun Karawang, maka 20 jadwal perjalanan Whoosh yang melayani naik turun penumpang di Stasiun Karawang tersebut akan mengalami penambahan waktu tempuh selama tujuh menit," ujar Eva, Senin, 23 Desember 2024, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.
Namun per 1 Februari 2025, jadwal keberangkatan ke dan dari Karawang akan bertambah seiring dengan penambahan jadwal keberangkatan Whoosh secara keseluruhan, dari 48 menjadi 62 jadwal. Waktu tunggu antar-kereta juga akan menjadi per 30 menit. Penambahan jadwal dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan jumlah penumpang dari waktu ke waktu.
Advertisement
Dorong Pengguna Kendaraan Pribadi Beralih
Menurut Eva, rata-rata penumpang di awal beroperasi hanya sekitar 8000 orang per hari, tetapi saat ini, jumlahnya sudah mencapai 18.000 orang per hari di hari biasa.Â
"Bahkan, 21.000 untuk weekend atau libur panjang itu kita bisa mencapai sampai dengan 24.500 orang. Dengan dibukanya Karawang juga kemarin ada penambahan penumpang pastinya. Kita optimis bahwa penambahan perjalanan ini perlu dilakukan," imbuh dia.
Ia berharap dengan penambahan jadwal, penumpang semakin leluasa memilih jam keberangkatan. Jadwal lengkap keberangkatan terbaru bisa dilihat melalui laman resmi maupun informasi media sosial resmi KCIC.
Eva mengatakan dengan penambahan jadwal, kapasitas angkut kereta pun semakin bertambah. Ia berharap hal itu akan semakin mendorong pelancong untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi naik transportasi umum massal.
"Pastinya ini juga akan berkontribusi ya pada negara, baik itu dalam bentuk sisi polusi, kemudian juga dari sisi anggaran negara untuk perbaikan fasilitas jalan. Karena secara otomatis, ini memindahkan mereka yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum massal," ia menjelaskan.
Destinasi Wisata Andalan Karawang
Karawang menyimpan potensi wisata dengan beberapa destinasi yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Jiwa yang terletak di kompleks situs Batujaya, tepatnya di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat.
Candi Jiwa merupakan salah satu candi peninggalan agama Budha yang dibangun di masa Kerajaan Tarumanegara. Luas situs Batujaya diperkirakan sekitar 5 km persegi. Bangunan candi Jiwa berukuran 19 x 19 meter persegi dengan permukaan berupa susunan bata yang melingkar.
Diameter bata tersebut sekitar 6 meter dan diduga sebagai susunan stupa. Berbeda dengan kebanyakan candi, Candi Jiwa dibangun menggunakan susunan batu bata.Â
Karawang juga memiliki objek wisata alam Curug Cigentis yang terletak di kawasan Gunung Sanggabuana. Selain air terjun, pengelola juga menyediakan berbagai wahana menarik lain seperti misalnya outbond, mini waterpark, ATV, dan kolam renang dengan air yang berasal dari mata air Pegunungan Sanggabuana.
Ada pula situs bersejarah berupa Monumen Kebulatan Tekad yang dibangun untuk memperingati peristiwa Rengasdengklok. Lokasinya tak jauh dari rumah Djiaw Kie Siong, tempat para pemuda menyembunyikan Sukarno dan M Hatta agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Monumen itu berwujud replika naskah proklamasi dari beton yang menyangga bola berukirkan tanggal 17 Agustus 1945. Di belakang monumen terdapat dinding melengkung dengan relief peristiwa proklamasi.
Lainnya adalah Kampung Budaya Karawang yang diresmikan Agustus 2014. Kampung budaya dibangun sebagai upaya pelestarian kebudayaan dan seni dari seniman asli Karawang yang mulai terlupakan. Lokasinya di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur.
Â
Advertisement