Kabut Asap di Sumbar Makin Pekat, Jarak Pandang 100-800 Meter

Analis prakiraan cuaca BMKG Padang Rendy Irawady mengatakan, hari sebelumnya jarak pandang maksimal 900 meter.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 11 Mar 2014, 09:16 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 09:16 WIB
kabut-asap-riau-1-140221c.jpg

Liputan6.com, Padang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar), melaporkan kabut asap yang menyelimuti provinsi itu semakin pekat. Akibatnya, jarak pandang kian terbatas, hanya berkisar 100 meter hingga 800 meter.

Analis prakiraan cuaca BMKG Padang Rendy Irawady mengatakan, hari sebelumnya jarak pandang maksimal 900 meter, saat ini berkurang menjadi 800 meter karena ketebalan kabut asap semakin bertambah.

Bahkan, tambah dia, saat ini jarak pandang di Payakumbuh dilaporkan hanya 100 meter, Bukittinggi 200 meter, Sicincin 500 meter, Padangpanjang 800 meter, serta Padang berkisar 600 hingga 700 meter.

Sementara, jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau di Padangpariaman dilaporkan sekitar 800 meter. Angka ini dinilai masih aman untuk aktivitas penerbangan

"Bertambahnya ketebalan kabut asap terjadi akibat angin yang bertiup dari timur laut ke arah barat menyebabkan asap kebakaran hutan yang terjadi di Riau berhembus ke wilayah Sumbar," kata Rendy di Padang, Selasa (11/3/2014).

Penanganan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumbar sangat tergantung dengan upaya yang dilakukan di Pekanbaru. Selain itu cuaca di Sumatera Barat pada beberapa hari ke depan diperkirakan berawan dan hanya ada potensi hujan kecil dengan intensitas ringan.

Rendy mengimbau masyarakat tetap mengimbau untuk menggunakan masker saat bepergian guna menghindari dampak kabut asap tersebut.

Kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah Sumatera Barat terpantau sejak pagi hari, terlihat bayangan putih dalam jarak pandang 500 meter. Di jalan di Kota Padang sejak pagi terlihat sebagian besar pengendara menghidupkan lampu kendaraan akibat terbatasnya jarak pandang.

Ikhwatul Khairiyah (32) salah seorang warga Indarung memutuskan untuk meliburkan anaknya yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak menghindari dampak kabut asap bagi anak.

Ia berharap Dinas Pendidikan Kota Padang membuat kebijakan untuk meliburkan pelajar. "Karena ketebalan kabut asap semakin parah dan dapa membahayakan kesehatan," kata Ikhwatul. (Ant/Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Kabut Asap Makin Pekat, Sekolah di Pekanbaru Kembali Diliburkan

[VIDEO] Gubernur Riau Didesak Warga Segera Atasi Kabut Asap

Kabut Asap, Bandara Pekanbaru Batalkan 65 Jadwal Penerbangan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya