Tradisi Perang Api Penolak Bala di Lombok

Ribuan umat Hindu memadati jalan protokol di Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan ritual perang bobok atau perang api.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 31 Mar 2014, 18:40 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2014, 18:40 WIB
Tradisi Perang Bobok Penolak Bala
Ribuan umat Hindu memadati jalan protokol Mataram, Nusa Tengggara Barat. petang itu mereka mengikuti ritual perang Bobok atau perang api.... Selengkapnya

Liputan6.com, Lombok - Ribuan umat Hindu memadati jalan protokol di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin petang. Mereka mengikuti ritual perang bobok atau perang api.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (31/3/2014), ikatan daun kelapa kemudian disulut api hingga menyala dan menjadi bara.

Biasanya perang berlangsung selama 10-15 menit, hingga bara api padam. Penyelenggara akan memisahkan ke-2 kelompok dengan pluit, pertanda peperangan usai.

Tidak ada dendam dalam tradisi ini, melainkan untuk memupuk kebersamaan karena tradisi sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu di Lombok beberapa abad lalu.

Tradisi perang bobok hanya digelar setahun sekali untuk menyambut tahun baru saka oleh umat Hindu di Lombok. (Rizki Gunawan)

Baca juga:

Libur Nyepi, Pengunjung Gembira Loka Membludak

Ritual Ogoh-ogoh Kelilingi Kota Palu Jelang Nyepi

[VIDEO] Umat Hindu di Jaktim Pawai Ogoh-Ogoh Usir Roh Jahat

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya