Liputan6.com, Yogyakarta - Rombongan perwakilan Pemerintah Filipina berkunjung ke kantor Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kedatangan rombongan yang dipimpin Deputi Menteri Filipina itu untuk belajar proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana.
Pada 2013, sebagian kawasan Filipina luluh lantak oleh topan haiyan atau badai yolanda. Selain itu, negara pimpinan Benigno Aquino III itu juga memiliki problem yang sama dengan Yogyakarta, yakni gempa dan erupsi gunung berapi.
"Yolanda tahun lalu itu ternyata problemnya habis pasca-gempa dan pasca-erupsi merapi. Bahkan di sana secara kolektif merusak rumah lebih besar. Hampir satu juta rumah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi di Yogyakarta, Rabu (7/5/2014).
"Yang dua ratus harus direlokasi dan yang 800 harus direhab. Beliau ingin belajar dari Jogja."
Gatot menuturkan, langkah penanganan pasca-bencana gempa dan erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta membuat Pemerintah Filipina kagum. Yogyakarta dinilai mampu lebih cepat bangkit dari bencana lantaran peran kearifan lokal.
"Filipina ingin tahu betul ke Sultan kenapa policy-nya tidak dilakukan pihak kontraktor, kenapa ini community base, kenapa bisa secepat ini pulihnya. Apa yang menjadi potensi di daerah. Ujung-ujungnya adalah kearifan lokal," ujarnya.
Selain kearifan lokal yang terjaga, ketangguhan masyarakat Yogyakarta dalam menghadapi bencana juga menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan daerah ini.
"Selain itu masyarakat tangguh, leadership-nya juga berpengaruh. Artinya dia belajar dari kita. Dengan stimulir dana bisa membangun sebanyak itu. Artinya mereka mau bangun saja bingung, nah mereka belajarnya ke kita," pungkas Gatot.
Gempa besar Yogyakarta terjadi pada 27 Mei 2006 lalu. Guncangan berkekuatan 5,9 SR itu berpusat di Samudera Hindia, sekitar 33 kilometer sebelah selatan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. 5 Ribu lebih warga tewas dalam peristiwa ini, sementara ratusan bangunan rusak dan luluh lantak.
Penanganan bencana ini berlangsung cepat. Presiden SBY bahkan langsung membentuk Tim Koodinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca-bencana gempa bumi di Provinsi DIY yang tertuang dalam Keppres Nomor 9 Tahun 2006. Tahun berganti tahun, Yogyakarta pun berhasil bangkit. (Yus)
Belajar Tanggap Bencana, Pemerintah Filipina Temui Sultan Yogya
Ketangguhan masyarakat Yogyakarta dalam menghadapi bencana juga menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan daerah ini.
Diperbarui 07 Mei 2014, 16:56 WIBDiterbitkan 07 Mei 2014, 16:56 WIB
Selain tempat tinggal, banyak juga fasilitas publik yang tidak luput oleh terjangan topan haiyan (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)
... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 23 Maret 2025: Hujan Diperkirakan Guyur Mayoritas Kota Besar
Siapa Saja Orang yang Berhak Terima Zakat Fitrah? Ini Daftar 8 Golongannya
Ribuan Umat Hindu Banyuwangi Gelar Pawai Budaya Sambut Nyepi 1947
Taiwan Geser Singapura dari Peringkat Negara Paling Bahagia di Asia 2025, Indonesia Posisi Berapa?
Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku Hari Ini Akhir Pekan Minggu 23 Maret 2025
Cara Mengucapkan Selamat Idul Fitri dalam 7 Bahasa
23 Maret 1896: Kelahiran Perumus Teks Proklamasi Achmad Soebardjo
Survei Ipsos: Warga Malaysia Lebih Bahagia Dibanding Jepang dan Korea Selatan, Ini Alasannya
THR Karyawan Kontrak: Cara Hitung dan Contoh Lengkap
Manchester United Tantang Raksasa Jerman untuk Dapatkan Bintang RB Leipzig
Ifan Seventeen Bongkar Masalah di Tubuh PFN: Utang Puluhan Miliar Numpuk Hingga THR Belum Dibayar
6 Potret Quality Time Ussy dan Sheva, Putri Bungsu Kian Cantik di Usia 8 Tahun