Nasihat Ahok untuk Haji Lulung

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan 3 anggota DPRD DKI.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 04 Jun 2014, 14:46 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2014, 14:46 WIB
Diianggap Haji Lulung Penasehat, Ahok: Ya Gua Nasehatin Dong
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan 3 anggota DPRD DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan 3 anggota DPRD DKI, yakni Abraham Lunggana (Haji Lulung) dari Fraksi PPP, Triwisaksana dari Fraksi PKS dan Mohammad Taufik dari Fraksi Gerindra.

Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, tujuan mereka menemuinya untuk meminta nasihat perihal langkah-langkah pemenangan pasangan capres dan cawapres Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Mereka kan anggap saya penasihat tim sukses. Namanya penasihat, ya gua nasihatin dong," ujarnya di Balaikota Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun memberi saran kepada ketiganya agar menghindari praktik bagi-bagi uang untuk mendulang suara. Lagipula penggunaan dana yang cukup besar sudah dilakukan ketika masa kampanye Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) lalu.

Ahok pun meragukan para caleg partai koalisi yang sebelumnya habis-habisan mengeluarkan dana, masih sanggup membantu pemenangan jika sistem kampanye masih menggunakan uang.

Ia juga menasihati para elite partai untuk tidak hanya berpikir jumlah, Dengan meyakini koalisi yang tergabung dari banyak partai, sudah pasti akan mampu memenangkan capres dan cawapresnya. Sehingga kampanye yang lebih efektif adalah melalui debat di media.

"Makanya debat publik. Supaya bisa menang. Kan ada masyarakat yang masih ngambang (swing voter). Di situ pertontonkan dong program kamu yang lebih unggul," jelas Ahok.

Di samping itu, ia juga meminta kepada mereka agar para kader atau pun simpatisan partai-partai Koalisi Merah Putih untuk tidak menyebarkan isu yang bisa menyerang balik pihaknya sendiri. Misalnya, isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA).

"Jangan juga kubu ini, kampanye blunder. Misalnya, Jokowi Presiden, Ahok Gubernur. SARA. Ahok dan Prabowo Katolik. Itu masalah. Orang yang nggak suka primodialisme belum tentu muslim," jelas Ahok. (Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya